07 - Mr. Pemaksa dan Mrs. Kawanda

101 58 22
                                    

Happy Reading :)

Bel istirahat baru berbunyi beberapa menit lalu. Violla segera membereskan buku-buku nya yang berserakan di atas meja. Berniat segera mengantar bekal yang di buatnya untuk Cakra.

“Lo ngga mau kita temenin aja La?” tanya Davina memastikan

“iya La, siapa tau ntar lo di apa-apain dia," celetuk Kanaya asal

“Lo bego atau gimana si Nay? Violla itu ke tempat pacarnya, bukan ke tempat penyamun. Lagian ini sekolah bukan kost-kostan, ya ngga mungkin lah Cakra berani macam-macam!” balas Kanisha geram.

Kanaya benar-benar membuang waktu istirahat nya yang seharusnya bisa ia gunakan lebih banyak untuk bersama Oza. Benar-benar The Queen Of Bucin!

Tapi perkataan Kanisha ada benarnya juga, ngga mungkin lah Cakra mau macam-macam sama Violla. Orang Cuma mau nganterin bekal doang ke kelasnya yang hanya terpisah dua kelas dari kelas mereka.

Sekolah mah rame, ada apa-apa tinggal teriak. Kan gampang!

“Ngegas mulu tuh mulut. Ngga cape?” ucap Kanaya polos namun terdengar menyebalkan.

“ARHHHH...!” Sumpah Kanisha pengen cocol tu mulut pake ulekan cabe saking sebalnya.

“Hehe, Sensi amat sih Nis, kek lagi PMS aja!” celetuk Kanaya lagi. Ni anak emang punya hobby baru ya,  buat orang kesal.

“Pernah makan kaos kaki belom Nay? Mau coba punya gue?”

“Belum sih. Tapi ngga dulu deh Nis, gue pengen nya bakso bik Surti nih. Yuk ke kantin, keburu jam istirahat habis” jawab Kanaya santai lalu berlari keluar kelas dengan cekikikan.

“KANAYAAAAAA.... GUE TAMPOL YA MULUT LO!” teriak Kanisha lalu menyusul keluar.

Violla, Davina dan Yona hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah kedua makhluk itu. Benar-benar meresahkan!

“Ya udah La kita ke kantin dulu ya.”

“Oke sip.”

Sepeninggal ke-empat temannya, Violla segera pergi ke kelas Cakra dengan kotak bekal biru di tangannya.

Ia melongok ke dalam kelas untuk mengintip.

Ternyata hanya ada satu dua anak yang ada di sana, itupun sedang main game di handphone mereka.

Matanya mengitari seisi kelas dan menemukan sosok yang di carinya sedang membaca buku di pojok kelas. Violla tersenyum kecil, ia mengakui bahwa wajah serius cowok ini benar-benar membuatnya terhipnotis.

“Ngapain berdiri di situ? Sini masuk!” ucap Cakra terdengar seperti perintah

Violla melangkahkan kaki nya ke dalam, menuju ke tempat Cakra duduk. Beberapa orang di sana sekilas memperhatikan nya.

Cakra menepuk kursi di sebelahnya. “Sini Olla.”

Dengan canggung, Violla duduk di sana dan menyondorkan kotak bekal yang ia bawa, “Nih. Sorry  kalau ngga enak, gue udah lama ngga masak.”

Cakra tersenyum kecil dan membuka kotak bekal yang berisi nasi goreng buatan Violla, “Gapapa ngga enak, asal buatan kamu.” ucapnya sambil memasukkan sesendok nasi ke mulutnya.

Mengunyah sedikit demi sedikit dan menelannya. Sial, Enak!

“Gimana? Ngga enak ya?”

Cakra tak menjawab dan kembali menyendokkan nasi ke mulutnya. Sumpah ini sih enak banget! Jadi kangen masakan mama....

Violla menunggu sampai Cakra selesai makan sambil membaca buku yang tadi Cakra baca. Harry Potter dan Tawanan Azkaban – Novel oleh J.K Rowling.

Ia berdecak kagum melihat buku itu. “Lo suka Harry Potter juga?” tanya nya antusias

“Juga? Kamu berarti suka?”

“Gila gue suka banget Harry Potter. Gue belum baca buku ini, boleh pinjam ngga?”

Cakra terkekeh kecil dan tiba-tiba tersenyum smirk. Memajukan wajahnya dan menatap Violla tajam. Membuat Violla lagi-lagi menahan nafasnya.

“Boleh pinjam. Tapi cium aku dulu!” ucap Cakra santai, masih dengan sisa senyumannya sambil menyentuh pipinya dengan telunjuk

“LO GILA YA!” Teriak Violla refleks mendorong tubuh Cakra untuk menjauh darinya.

Untung aja murid-murid lain pake Headset jadi ngga bakalan dengar suara teriakan Violla. Lagian mereka juga bodo amat sama keduanya. Lebih penting Maniac Savage lah daripada jadi penonton orang pacaran!

“Ngga usah malu-malu gitu, tuh muka kamu merah lagi.”

Violla refleks memukul bahu Cakra untuk melampiaskan rasa kesalnya, “ Ya udah lah, ngga jadi minjam juga ngga apa,” ujarnya pura-pura ngambek.

Sekalian aja ngerjain ni orang. Biar tau rasa!

“Yahh Olla, gitu doang kok ngambek sih. Iya deh ngga di cium juga ngga apa, aku pinjamin kok, buat Olla juga ngga apa.” bujuk Cakra dengan suara ala anak kecil

Sumpah, Violla tuh jadi gemes dengar suara Cakra, apalagi sekarang ia malah memasang Puppy Eyes nya demi membujuk Violla. Benar-benar kurang ajar tuh muka!

“Ya udah, makasih pacar ku sayang!” ucap Violla lalu dengan cepat menyambar buku yang ada di atas meja dan berlari keluar, Kabur.

Cakra memegang dada nya sebentar lalu tersenyum kecil.

Lucu juga ni cewe. Hehe cewe gue.

* * *

Violla baru berhenti berlari saat tiba di kursinya. Langsung duduk dan menetralkan detak jantungnya yang serasa ingin meledak.

“Rasain tuh cowo. Emang dia doang yang bisa baperin!” ujarnya lalu memeriksa notifikasi yang masuk ke handphone nya.

Mr. Pemaksa
Online

Makasih nasi gorengnya. Enak 😊

Sama-sama. Makasih juga bukunya.


Iya Olla.
Hm. Makasih udah panggil sayang.

Iya Mr.Pemaksa

Semangat belajarnya Mrs.Kawanda

Read


Sekali lagi Violla ingin mengutuk cowok kurang ajar itu, yang telah membuat jantungnya repot karena lagi-lagi harus bekerja lebih cepat.

“Dasar gila!” Gumam nya sambil memasukkan handphonenya ke dalam tas.

Membuka buku yang tadi ia rampok dari Cakra dan mulai membacanya. Mengabaikan seseorang yang duduk di sebelah jendela kelas dan tak berhenti memperhatikan nya.

* * *

Haii ada yang nunggu kelanjutannya ngga nih?

Jangan lupa vote + koment ya ✨

Follow ig aku juga ya @Frnssk__

Senior High SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang