15 - Marah

62 26 24
                                    

Happy Reading 🦋

Cakra mamen
Za, tolong bilangin ke cewe gue kalau gue ada urusan mendadak.

Oh iya, salah satu dari kalian tolong antar dia kalau balik.
Read

Lo dimana?
Centang satu.

* * *

Bunyi  bel panjang tanda berakhirnya pelajaran terdengar jelas. Hentakan kaki yang beradu dengan lantai koridor makin terdengar ramai. Sorakan dari siswa kelas XI menyambut bel pulang pun meriah.

Violla merapikan buku serta alat tulis yang bertebaran di atas meja. Pamit kepada keempat temannya, lantas berjalan keluar menemui cowok yang sedang menunggu nya di depan kelas, Bian.

“Yuk,” ajak Violla, langsung berjalan di ikuti Bian yang seperti biasa hanya diam.

Mereka menuju mobil Bian yang terparkir apik di antara banyak mobil lainnya milik siswa SMA Pandora.

“Langsung Balik?” Bian bertanya pada Violla yang sudah duduk di sebelahnya dan hanya di balas anggukan kecil dari cewek bermata sendu itu.

Bian Segera menjalankan mobilnya, mereka sudah keluar dari area parkiran SMA Pandora dan bergabung dengan kendaraan lainnya di jalan raya menuju rumah Violla.

Setengah perjalanan dengan suasana hening bukan lah hal baik menurut Violla. Apalagi Bian sudah berbaik hati untuk mengantarnya pulang. “Lo kapan latihan lagi Bi?” tanya nya memecah keheningan.

“Sore ini La,” beritahu Bian tanpa melihat ke arah Violla.

“Kalau gitu lo latihan aja dulu, ntar gue balik tunggu lo selesai latihan.” Sungguh Violla tak ingin menyusahkan Bian dengan mengantarnya terlebih dahulu, sedangkan Violla tau latihan Karate sangat penting untuk Bian.

“Gapapa lo nunggu gue?” Bian bertanya memastikan dan lagi-lagi di balas angukan Violla.

Tak ingin banyak bicara, Bian segera melajukan mobilnya dan berbelok ke arah tempat latihan karate nya. Lebih tepatnya tempat latihan karate mereka!

* * *

Suasana di tempat karate hari itu cukup ramai. Terlihat dari beberapa kursi penonton yang di isi oleh beberapa orang remaja yang datang untuk sekedar menemani teman mereka latihan. Suara teriakan para atlet karate setiap memperagakan gerakan turut melengkapi sore itu.

Violla menatap jam tangannya. Sudah pukul 17.25, yang artinya tinggal 5 menit lagi waktu Bian untuk latihan. Ia memanfaatkan 5 menit tersebut untuk melihat-lihat story di whatApps nya yang semuanya ia bisukan.

Tapi seperti biasa. Tak ada yang menarik perhatiannya, sampai sebuah pop up pesan dari Cakra muncul di layar Handphone nya.

Mr.Pemaksa
Online

La, lagi dimana?

Di tempat latihan karate.
Nungguin Bian.

Ngapain nunggu Bian?

Dia bakal antar aku balik habis latihan.
read

Violla menatap layar handphone nya yang menampakkan room chat nya bersama Cakra. Cowok itu hanya membaca pesannya tanpa membalas.

Jujur Violla kesal. Bohong jika ia tidak cemburu atau sakit hati. Apalagi ia baru mulai membuka hatinya kembali untuk menjalin hubungan dan membiarkan diri nya jatuh cinta.

Senior High SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang