Happy Reading ✨
We keep this love in a photograph....
We made these memories for ourselves...Ringtone dengan suara Ed Sheeran, tanda panggilan masuk di Handphone Violla berbunyi nyaring memenuhi kamar. Menghentikan aktivitasnya yang sedang memasang dasi sekolahnya.
Nama Yona tertera di layar. “Halo Yon, kenapa?”
“Lo mau bareng gue ke sekolah ngga? Gue jemput?”
“Lo duluan aja Yon. Cakra katanya mau jemput gue ngajak berangkat bareng.”
“Oh ya udah. Sampai ketemu di sekolah La.”
“Oke Bye,” ucap Violla sebelum menutup telepon dan melanjutkan kegiatan nya yang sempat tertunda, memasang dasi.
Setelah selesai bersiap-siap, ia segera turun ke lantai bawah dengan menjinjing sepasang sepatu dan tas sekolah nya menuju ruang makan. Bi Lina sedang menyiapkan sarapan untuknya.
“Pagi Bibi Lin,” Sapa Violla heboh sambil menarik kursi dan segera duduk.
“Pagi non Violla yang cantik nya kek bibi waktu muda dulu.”
Violla terkekeh mendengar jawaban panjang lebar Bi Lina. “Bibi bisa aja, sarapan apa kita bi?”
“Ini bibi buatin nasi goreng teri kesukaan non. Makan yang banyak non biar sehat terus!” Bi Lina menyodorkan sepiring nasi goreng teri.
“Siap Bos!” jawab Violla lalu mulai makan.
Tak membutuhkan waktu lama, Violla telah menyelesaikan makannya dan bersiap untuk berangkat ke sekolah.Setelah berpamitan dengan Bi Lina, Violla segera keluar rumah. Berniat menunggu Cakra di teras rumahnya. Sebab cowok itu semalam berjanji untuk menjemputnya sebelum ke sekolah pagi ini.
15 menit telah berlalu, jam menunjukkan pukul 06.30 tepat. Cakra belum juga terlihat, sedangkan jam masuk di sekolah mereka adalah jam 07.00 pagi.
“Ni anak kemana sih, ngasi kabar juga ngga! Kalau gue telat gimana.” gerutu Violla kesal. Masalahnya kaki Violla capek berjalan bolak-balik dari tadi, persis setrikaan.
“Nomernya ngga aktif lagi. Hah kamu kemana sih Cak.”
Violla menatap gusar ke arah jam yang melingkar di pergelangan tangannya, Jam 06.45 wib.
“5 menit lagi ni anak ngga nyampe, gue pergi sendiri!” Kesal Violla.
Namun sampai 5 menit telah berlalu pun sosok Cakra tidak muncul di hadapan Violla.
“Pak Beni bisa nganterin saya ke sekolah sekarang ngga?” Violla bertanya pada supirnya yang terlihat bersiap pergi.
“Waduh Ngga bisa non, Bapak harus ke rumah Oma sekarang, di suruh anterin periksa mata, maaf ya non.”
“Ya udah pak gapapa,” ucap Violla pasrah.
Pak Beni memang merangkap jadi supir untuk Oma nya yang tinggal di Bandung. Dia akan datang jika di minta oleh Oma nya, dan Violla tau ini jadwal Oma nya untuk ke dokter mata.
“Kamu kemana si Cak. Coba kalau emang ngga jadi jemput tuh ngabarin aku, jangan ngilang!” Gerutu Violla sambil menghentak-hentakkan kakinya di trotoar.
Ya, dia memilih berjalan kaki ke sekolah. Violla tau betul kalau angkot dan taxi tak ada lagi yang kosong di jam segini, “Sial banget sih gue hari ini, untung ngga terlalu jauh.”
Fyi ya, jarak dari rumah Violla ke sekolah itu ngga begitu jauh. Kalau di tempuh dengan jalan kaki sih sekitar 15 menit – 20 menit. Daerah nya pun jarang di lewati taxi sama angkot, karena termasuk perumahan elite, kecuali taxi online.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senior High School
Romansa//Beberapa Chapter akan di private, Jangan lupa follow dulu biar bisa ngikutin terus ceritanya // [ Update secepatnya, diusahakan setiap hari ] Btw aku bakalan revisi setelah End ya. Cerita masa SMA memang berkesan. Perihal Cinta, Persahabatan dan...