19 - Sisi lain Cakra

43 11 10
                                    

Happy Reading 🦋🌻✨💛

Suasana hening di rumah nya membuat Violla merasa bosan. Apalagi Cakra belum menghubungi nya sejak semalam. Ia pun terlalu malas untuk menghubungi cowok itu duluan. Sabtu ini merupakan hari libur yang sangat membosankan bagi Violla.

Ia melangkahkan kaki menuju balkon kamarnya. Menjatuhkan tubuhnya pada kursi gantung yang menghadap ke halaman rumahnya. Dari atas, Violla dapat melihat pak Beni yang sedang berbicara dengan satpam rumahnya sambil minum kopi di pos satpam.

Violla juga sesekali memperhatikan kurir pengantar paket yang jika di hitung sudah lebih dari lima kali bolak balik ke rumahnya.

Violla sudah tidak heran melihat kejadian itu. Pasal nya Bi Lina benar-benar belanja online setiap waktu. Wajar jika dalam sehari abang kurir nya datang melulu. Violla yang punya pacar saja kalah dari Bi Lina yang selalu di apelin kurir.

Tak ingin ambil pusing, Violla membuka komik yang ia bawa dari kamar. Namun, pikiran nya tiba-tiba kembali teringat kejadian tadi malam. Ia jelas penasaran, siapa orang yang telah mengirimkan email itu untuknya.

Berusaha mengingat, siapa saja orang-orang yang dulu memiliki hubungan dengan kejadian masa lalu nya.

Namun, seberapa keras pun Violla mengingat, ia tak bisa menebak satu pun dari antara orang-orang itu yang mungkin mengirimkan email untuk nya.

Karena tak juga berhasil menemukan jawaban dari pertanyaan nya sendiri. Violla memilih untuk kembali membaca komik favorite nya, Detective Conan.

* * *

Dengan wajah panik, Violla berkali-kali menelpon nomor Cakra. Namun tak sekalipun cowok itu menjawab teleponnya. Violla khawatir Cakra kenapa-napa. Apalagi ia baru mendapat kabar dari Oza kalau terjadi pertengkaran hebat di rumah antara Cakra dan papa nya.

Violla tak tau pasti apa yang terjadi, ia hanya ingin menemui Cakra. Berada di samping cowok itu dan menenangkannya.

Raut wajah Violla terlihat khawatir. Ia masih berusaha menghubungi Cakra, namun selalu berakhir dengan suara operator yang mengatakan ‘Nomor yang anda tuju tidak dapat menerima panggilan’. Violla merasa frustasi, apalagi tak satu pun dari ke-empat teman Cakra yang mengetahui keberadaan nya.

Jam menunjukkan pukul 19.20 malam, Violla memilih untuk mencari Cakra keluar rumah. Meskipun ia tidak punya tujuan pasti kemana harus mencari cowok itu.

Malam itu, taxi yang di tumpangi Violla bergerak menyusuri setiap sudut kota Jakarta. Violla berharap bisa segera menemukan keberadaan Cakra. Ia sudah meminta bantuan teman-teman Cakra yang lain untuk ikut mencari cowok itu.

Untungnya Dewi fortuna sepertinya sedang berpihak pada Violla. Usahanya membuahkan hasil saat matanya melihat motor Cakra yang terparkir di depan sebuah gedung perkantoran yang masih kosong karena akan di renovasi. Hanya beberapa petugas pemeliharaan lift maupun listrik yang ada di sana.

Violla bergegas turun dari taxi setelah membayar ongkos. Matanya menyusuri sekeliling gedung, namun tak menemukan sosok yang di cari. Sampai saat ia mendongakkan kepalanya ke atas, matanya menangkap sosok Cakra yang berdiri di atas rooftop.

Tanpa membuang waktu, Violla segera Berlari memasuki gedung tersebut dan melangkah menuju lift. Tapi sayang, di depan lift terdapat peringatan bahwa lift sedang di perbaiki.

Senior High SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang