11

4.7K 730 128
                                    

Happy Reading semuanya


Target vote tetep sama kayak sebelumnya yah....






"bu Luna" panggil Manda pada perempuan itu.

Luna menoleh saat namanya dipanggil oleh Manda "ya Manda kenapa?".

"ibu lagi pdkt in si Fany?" tanya Manda kepo.

Luna terlihat berpikir "itu termasuk pdkt ya?".

"iya dong bu, kalo ibu bukan pdkt terus apa dong. saya perhatian ibu sama Fany makin deket, berangkat sama pulang kerja aja bareng dan sekarang sengaja repot buat bikin sarapan khusus. ngaku deh ibu suka sama Fany?" Tanya Manda.

Luna menghembuskan nafasnya pelan "iya saya suka sama Fany" jawab Luna disertai senyum manis.

"beneran bu?" tanya Gama memastikan.

"iya".

"terus gosip ibu sama pak Andre? saya gak mau ya bu kalo sahabat saya sakit hati sama ibu" peringat Manda menatap lamat perempuan berstatus atasannya itu.

"kalian tenang aja, saya sama pak Andre cuma temen kok. Jadi mulai sekarang kalian gak usah mikir yang aneh-aneh" ucap Luna sebelum berlalu dari ruangan staff itu.

Gama dan Manda hanya saling tatap dan menghela nafas masing-masing.

"menang banyak si Fany, Gam".

"mantap banget emang temen gue yang satu itu".

**

"kayaknya beneran deh kalo bu Luna suka sama loe, dia tadi bilang sama kita kalo dia gak ada hubungan sama pak Andre dan itu semua cuma gosip aja" ujar Manda sesaat mereka duduk di meja kantin.

Iya keempatnya termasuk Bianca sedang menikmati waktu makan siang di rumah makan padang depan kantor.

"alhamdulillah sih kalo beneran kayak gitu, jadi gue ada kesempatan" balas Fany yang kini sibuk melihat menu makanan.

"kakak beneran suka ya sama bu Luna?" tanya Bianca.

"dia mah suka banget, bucin juga tapi gak pernah ngedeketin sih baru sekarang aja mereka jadi deket" balas Gama mewakili Fany.

"beruntung ya bu Luna disukain sama kakak".

"kenapa gitu?" tanya Manda.

"ya kak Fany itu lucu, baik, dewasa".

"tapi juga banyak minusnya kan?" tebak Fany disertai kekehan.

"kalo minus mah loe ratunya, loe kan gak ada akhlak contohnya sama boss" cerocos Manda.

"ya gue kayak gitu karena dianya nyebelin, coba dia baik kayak bu Luna" sela Fany membela diri.

"padahal kalo diliat-liat ya antara bu Luna sama bu Freya cakepan bu Freya, ya walaupun bu Freya galak kayak macan betina" ujar Gama menatap ketiga teman perempuannya itu.

"gue setuju sih, diliat dari mana-mana juga bu Freya jauh menang dari bu Luna. Gak cuma dari segi tampang tapi segi isi dompet sama rekening juga" sahut Manda.

Fany hanya mencibir jawaban teman-temannya "kalian pilih boss bukan mau jilat biar gak dipecatkan?" tuduh Fany yang langsung mendapat lemparan kerupuk kulit dari Manda.

"kita mah gak perlu menjilat, yang gue sama Gama omongin itu sesuai fakta dan loe jangan alergi fakta gitu dong!. Loe teliti baik-baik deh, lagian masa sih loe gak naksir sama bu Freya secara dia mah definisi sempurna" tutur Manda.

"ya walaupun dia cantik, kaya, mapan dan sebagainya yang lebih unggul dari bu Luna tapi itu gak bisa bikin gue tertarik, entah kenapa hati gue udah mentok banget buat bu Luna" Fany memainkan ujung sedotannya sambil menbayangkan betapa cantiknya Luna.

"susah sih kalo udah bulol" komentar Bianca dan memilih untuk menikmati ayam popnya.

Fany terdiam memikirkan ucapan sahabat-sahabatnya. Ya dilihat dari manapun memang tidak ada kecacatan dari Freya selain akhlaknya yang selalu membuat masalah dengannya.

**

Dari kejauhan Freya melihat Luna yang membukakan pintu mobil untuk Fany yang membuat perempuan berstatus pegawainya itu tersipu malu. Luna juga terlihat tersenyum lebar dan pemandangan itu cukup membuat sesak dadanya.

"kenapa cuma diem kalo emang secinta itu sama dia".

Freya menoleh melihat sosok disampingnya, dia hanya tersenyum masam "susah, dia udah suka banget sama Luna dua tahun ini".

"dia belum taken jadi masih ada celah buat bikin dia jatuh cinta. Jangan patah semangat gitu. Cukup buktiin kalo loe cinta sama dia".

"apa bisa?".

"ingat, Tuhan Maha membolak balikan hati".

Freya terdiam, benar apa yang dikatakan orang disampingnya ini.

"gapai dia kalo emang dia orang yang tepat buat berada disamping loe".

"gue bakal lakuin apapun".

"terus jadi Freya yang gue kenal pantang menyerah".

Freya tersenyum lalu memeluk singkat sosok itu "thanks sist".

"bersaing sama sodara sendiri gak ada salahnya kok".

"I know".

"loe harus cegah mereka taken, loe tau sendiri Luna kayak gimana orangnya. gue gak mau Fany sakit hati cuma karena Luna".

"gue juga gak bakal rela kalo gitu".




Hayok tebak bianca siapa?

Terus siapa yang ngobrol sama Freya?

Eii What's Wrong With My Boss?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang