17

5K 734 135
                                    

Fany masih berkutat dengan kertas dan segala jenis laporan yang ada didepannya. Hari ini pekerjaannya lebih banyak dari biasanya, wajar sih karena perusahaan akan meluncurkan produk baru dan semua divisi terlibat kesibukan yang sama. Tapi untuk divisinya, hanya dirinya yang sampai saat ini belum beranjak dari meja kerja padahal jam pulang kerja sudah berlalu dua jam lalu.

Perempuan itu masih sibuk mengurus hal-hal yang harus diselesaikan sebagai laporan besok untuk dibawa kemeja rapat bersama dewan direksi, jadi mau tidak mau Fany harus lembur seorang diri.

Tadi Gama sudah menawarkan untuk membantu dan menemani tapi perempuan itu menolak karena tahu jika sahabatnya itu sudah seharian bekerja dilapangan. Jadilah Fany berkutat seorang diri.

Sesekali perempuan itu memijat kepalanya yang sedikit pening atau menggosok matanya yang pedih karena pancaran cahaya laptop yang terus ia tatap sejak pagi.

"belum pulang?" satu suara yang cukup dia kenal membuat Fany menoleh.

"bu Freya, belum bu" jawab Fany sedikit kaget dengan kehadiran bossnya itu yang ternyata juga belum pulang.

Freya masuk kedalam ruangan "kamu lembur sendirian?".

"iya bu. Ibu sendiri kenapa belum pulang?" tanya Fany sambil membalik halaman kertasnya.

"saya lupa bawa laporan saya jadi saya balik lagi kekantor" jawab Freya yang lalu memilih duduk dibangku milik Gama yang kebetulan bersebelahan dengan bangku Fany.

"laporan perilisan produk baru buat besok?" ucap Freya yang sempat melihat isi laptop Fany.

"iya bu".

"pulang aja ini udah malem, bisa kamu bawa pulang dan kerjain dirumah" saran Freya.

"tanggung bu dikit lagi, nanti kalo dibawa kerumah bukannya dikerjain saya malah nonton sambil rebahan".

"itu mah kebiasaan kamu" cibir Freya.

"enak abisan bu".

Freya menggeleng, perempuan itu duduk sambil melipat tangan didada. Terlihat sangat bossy "saya temenin kalo gitu".

"lah ibu gak sibuk emangnya?".

"sibuk tapi gapapa, saya gak mau aja karyawan saya mati lemes dikantor. Takut arwah kamu nanti gentayangan kalo mati".

"kalo saya gentayangan ibu duluan yang saya cekik" decak Fany membuat Freya tersenyum tipis.

Tipis sangat tipis.

"kenapa saya?".

"soalnya ibu nyebelin banget".

"gak kebalik?".

"gak ada kebalik bu, emang ibu gak sadar kalo ibu nyebelin banget. Kadang galak, kadang jutek, kadang kayak orang bego".

Astaga mulutnya lancar sekali berkata kasar pada boss.

"saya elus dada terus lho kalo ngomong sama kamu".

"main solo ya bu, kasian banget gak ada yang ngelusin" ucapan ambigu dari Fany itu hanya membuat Freya cengo mendengarnya.

"banyak-banyak brain wash deh kamu Fan, otak kamu udah kotor kudu dirinso".

"saya pakenya daia bu lebih murah".

"bodo amat Fan, kayaknya kamu cocok jadi sales rokok sih".

"idih gak mau ah bu, suka umbar aurat kalo spg rokok saya takut digodain bapack-bapack".

"kamu cocok sih sama bapack-bapack".

Fany mendengus "kalo bapack sugar sih mau bu, kalo bapack buncit mah gak mau engap".

Eii What's Wrong With My Boss?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang