10

4.8K 792 175
                                    

Target vote 300 ya jadi kalo yang baca tolong kerjasamanya buat vote.

Dilarang komen 'lanjut thor' 'next thor' 'jangan lama lama thor' 'doubel apdet thor' 'jangan digantung thor'😏.

Apalagi kalo ada yang komen marah marah monta dilanjut terus minta double up kayak gampang banget ngomongnya, hetdah dikira kerjaan aing depan laptop doang sambil nulis cerita, alah sia boi aing aja punya kerjaan di real life sibuk kerja dll ini nulis cuma sekedar hobby. Lagian selagi masih ada draf pasti apdet cepet, seminggu bisa 2-3 kali. Kalo lama apdet berarti otak lagi buntu. Tolong aja ini mah pengertiannya, soalnya nulis kan gak gampang 1 chapter aja bisa berjam-jam. Cerita yang kalian baca gak lebih dari 5 menit ini aing nulisnya bisa 2 jam disela lagi kerja😔.

Udah segitu aja sambatnya, bukan ambekan tapi tolong pengertiannya aja ini mah🙏. Bahkan kayak sekarang aing lagi sakit aja diusahain banget buat apdet padahal liat hp aja kepala udah pusing banget.






Happy reading








Malam ini, Freya sengaja datang ke apartement Fany untuk membujuk perempuan itu agar tidak keluar dari perusahaannya. Setidaknya dia memberanikan diri untuk meminta maaf secara langsung pada karyawannya itu.freya menghela nafasnya dan menghembuskannya dengan gusar. 

Dengan ragu Freya memencet bel yang ada di samping pintu, dia tak henti memilin jemarinya karena gugup. hanya satu kali tekan bel dan tak lama suara pintu terbuka terdengar dan terdengarlah suara yang sangat di hafalnya.

"Bu Freya ngapain?" Tanya Fany kaget.

Bagaimana tidak kaget jika melihat atasannya berada di depan pintu unitnya semalam ini.

Freya tersenyum tipis hampir tak terlihat melihat raut kaget perempuan didepannya "saya gak disuruh masuk?".

"Eh ayo bu masuk" Fany mempersilahkan bossnya itu masuk.

Waswas juga jika hanya didepan pintu, kadang tetangga suka kepo.

"Duduk bu, saya ambil minum dulu".

"Eh gak usah Fany, saya cuma bentar kok" cegah Freya  menghentikan langkah Fany.

Akhirnya Fany memilih duduk dihadapan Freya.

"Ehem" Freya berdehem.

Tiba-tiba lidahnya kelu untuk memulai percakapan.

"Eum Fany soal tadi siang saya minta maaf karena udah keterlaluan" ujar Freya dengan penuh sesal.

Fany yang melihat wajah tak biasa atasannya itu tentu saja cukup heran "ibu gak salah minta maaf sama saya?".

Freya mengangkat wajahnya untuk menatap Fany "saya emang niat minta maaf sama kamu makanya saya datang kesini".

"Udah saya maafin, ibu santai aja kali" balas Fany dengan santai.

Iya perempuan itu memang kesal tapi ya hanya sesaat saja. Fany bukan orang yang pendendam. lagipula tidak baik kan menyimpan dendam pada seseorang.

"Beneran?" Freya memastikan.

Fany mengangguk "asal jangan keseringan marah-marah ntar cepet mati bu, meninggal karena hipertensi lagi marak".

"Iya" pasrah Freya tidak membalas berargumen.

Tumben banget gak ada bantahan, mangut aja kayak anak anjing.

"Jadi kamu gak jadi resign kan?" Tanya Freya hati-hati.

Dia langsung panik melihat perubahan raut wajah Fany yang langsung berubah datar. Tangannya terus bertaut panik dan itu terlihat oleh Fany.

Dia lucu banget kalo panik sama gugup gitu.

Eii What's Wrong With My Boss?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang