16

4.7K 723 79
                                    

Vote dan komen ygy! 350 apdet cepet.















Happy Reading~




Freya terdiam didalam kamar, matanya bergerak mengelilingi seisi kamar yang sudah lama tidak ia tempati itu. Semuanya masih sama seperti terakhir dia memakai kamar tersebut. Sebuah figura besar menggantung apik didinding kamar itu, potret dua orang yang begitu bahagia didalamnya.

Freya bergerak mendekat pada figura itu, mengusap lembut objek didalamnya "kangen banget sama kamu, kapan kamu balik sama aku sayang" lirihnya dengan sesak.

"dulu kita pernah sebahagia ini tapi sekarang semuanya hilang gitu aja".

"sakit...ini sakit banget asal kamu tau" Freya mengusap kasar air matanya yang tiba-tiba saja mengenang dimatanya.

"aku harus apa? Aku gak bisa dapetin yang aku mau lagi tanpa kamu".

"aku kehilangan support system aku".

"bilang aku harus apa Hon?" tetesan air mata yang tidak bisa ditahan itu semakin deras membasahi pipi mulus itu.

"sakitnya kayak mau bunuh aku sekarang".

"bilang aku harus apa?".

Suara tangisan penuh luka itu terus mengisi ruangan luas itu yang terasa kosong dan dingin. Seakan tahu jika pemilik kamar ini tengah berduka. Freya terduduk sambil memeluk lututnya sendiri. Dadanya sesak dengan suara isakan yang masih terdengar. Menyakitkan bagi siapa saja yang mendengarnya.

"ini sakit banget Hon".

"kenapa kamu harus pergi, kenapa kamu harus lupa semua tentang kita. Liat aku masih disini nunggu kamu, buka hati aja aku gak mampu hiks".

Suara itu terdengar berat karena efek dari menangis "aku kangen kamu banget, sampai rasanya aku mau mati".

Entah berapa lama suara tangisan itu mengisi kamar tersebut, memecah keheningan di apartement itu. Suara tangis, sesegukan dan rintihan lirih mengisi kamar yang luas itu.

**

"loe baik-baik aja?".

"loe bisa lihat sendiri" acuh Freya.

"jangan lakuin hal bodoh lagi" ucap sosok itu prihatin.

Bagaimana tidak, penampilan Freya terlihat menyedihkan dengan make up yang luntur, kantung mata yang tercetak jelas, wajah sembab dan rambut yang acak-acakan, dan jangan lupakan juga bekas air mata yang mengering di pipi dan bawah matanya.

"gue kangen dia, gue pengen peluk dia".

Sosok itu mendesah "dia udah pergi Fe".

Freya menatap sosok itu dengan tatapan menyedihkan "dia ada tapi jauh".

"dia deket tapi gak bisa digapai".

"hidup gue ancur tanpa dia".

"loe kuat Fe".

Freya menggeleng "gue gak kuat, gue cuma mencoba pura-pura kuat. Loe pikir kehilangan orang yang paling loe sayang segampang itu" Freya menatap sosok didepannya tajam.

"gue tau itu susah tapi emang loe mau terus terpuruk kayak gini terus? C'mon sist loe harus bangkit dan kejar cinta yang baru".

"Fany aja udah milih Luna".

"cewek lain banyak!".

Freya mengusap kasar wajahnya "susah, sama cewek lain gue gak ada hasrat".

"pikiran loe jangan selangkangan aja makanya!".

Eii What's Wrong With My Boss?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang