Ayo ayo vote sama komen. Onget ya komennya jangan cuma lanjut thor sama next thor aja.
Vote 150 langsung gue up next chapter
"Gam neduh deh ujannya makin gede".
Gama meminggirkan motornya. Fany berlari cepat mencari tempat berteduh. Untung saja ada sebuah toko yang masih tutup yang bisa menjadi tempat berteduh.
"Ish nyebelin banget malah ujan".
"Kan gue bilang loe naik taksi aja tadi".
"Kan ngiranya gak bakal ujan".
Tadi Fany memang merengek minta dijemput oleh Gama walaupun hari sedang mendung. Ya hitung-hitung mengirit pengeluaran lah.
"Kebiasaan emang, ribet kan kalo gini".
Fany mencebik, kesal diomeli oleh Gama.
"Ya maaf" ucapnya pelan.
Gama jadi tidak enak sendiri karena dia sudah marah-marah "gapapa. Lain kali gue beliin loe jas ujan".
"Makasih Gaga".
"Hmmm".
"Mending loe naik taksi deh, udah mau telat ini" Gama melihat jam tangannya.
"Kalo ujan gini taksi susah Ga".
"Udah deh loe duluan aja sana pake jas ujan, katanya ada meeting sama pak Bram".
"Gue jalan kalo loe juga jalan, gak tega gue ninggalin loe".
Saat mereka sedang sibuk berdebat, tiba-tiba ada sebuah mobil berhenti didepan mereka. Fany dan Gama tentu sangat mengenali mobil hitam tersebut.
Kaca mobil terbuka dan menampilkan wajah Freya dengan kaca mata hitamnya itu.
"Kejebak ujan?" Teriaknya dari dalam mobil.
Pake nanya pula.
"Iya bu" balas Gama.
Gama sudah berharap jika Freya akan memberikan tumpangan untuk Fany.
"Kasian deh" ucap Freya lalu menutup jendela mobilnya begitu saja.
Fany dan Gama hanya ternganga melihat kelakuan Freya. Mereka pikir Freya akan memberikan tumpangan ternyata Freya hanya ingin meledek mereka.
Mobil hitam itu kembali berjalan tanpa dosa. Meninggalkan dua karyawan dari sang pemilik mobil yang langsung melayangkan sumpah serapah.
"Sumpah ngeselin banget, semoga mogok tuh mobilnya" umpat Fany.
"Emang boss loe tuh".
Beberapa saat kemudian, mereka akhirnya mendapatkan taksi dan berangkat ke kantor. Tentu hanya Fany yang naik taksi dan Gama yang menyusul dengan motornya.
"Kenapa telat?" Tanya Freya dengan tampang tak berdosanya saat melihat Fany datang.
Fany mendelik tajam, jika tidak sabar mungkin dia sudah memukul kepala Freya sampai kepala itu bengkok.
"Macet bu" balasnya acuh.
Yang telat hanya Fany karena taksi yang dia tumpangi terjebak macet, sedangkan Gama sudah ada dimejanya.
"Kebiasaan kamu tuh! Makanya jadi pegawai tuh yang rajin" omel Freya dengan nada naik satu oktaf.
"Saya telat juga karena ada orang yang gak punya hati yang gak mau nebengin saya pas ujan bu" sindir Fany.
"Kamu salahin saya?" Bentak Freya.
Fany menghembuskan kasar nafasnya "saya gak bilang itu IBU" tekan Fany lalu duduk di mejanya membuat Freya mengerang kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eii What's Wrong With My Boss?
Genç KurguKisah seorang staff biasa yang selalu berselisih paham dengan sang boss besar yang ia cap menyebalkan. Arogan, tukang julid, penindas, dan menyebalkan. Iblis berwujud malaikat. Mampukah Fany bertahan dikantor bersama bossnya yang menyebalkan? Lalu a...