Seperti biasa ya vote 200 apdet cepet.
Vote dan komen juga
Happy Reading~
"Yuk turun" ajaknya karena kami memang sudah sampai.
Aku mengangguk dan membuka seatbeltku.
"Kenapa? Gak bisa dibuka?" Tanyanya saat melihatku kesusahan.
Aku mengangguk saja.
Dia mendekat dan membantuku, aku menahan nafas melihat jarak kami yang begitu dekat. Harum parfum dan aroma tubuhnya begitu manis masuk ke penciumanku.
Klik
"Cha udah" dia menarik wajahnya membuatku bisa bernafas lega.
Kami segera turun dari mobil.
Lama-lama gue gila. Iya tergila-gila.
Baru saja kami berjalan beberapa langkah, tanganku tiba-tiba saja digenggam olehnya. Aku terus melihat tautan tangan kami. Terasa hangat dan pas. Aku terus melihat tangan kami yang bergenggaman dengan wajah sumringah kesenangan.
Dia tak berbicara hanya memasang wajah santainya saat menggenggam tanganku, tapi berbeda denganku yang hampir saja berteriak kegirangan.
Film baru dimulai 20 menit lagi, jadi kami memutuskan untuk berkeliling sebentar. Iya kami memutuskan untuk menonton film di bioskop.
"Bu Freya" seru Luna tiba-tiba.
Aku mengangkat wajahku cepat, benar disana ada Freya. Dia menatapku tajam dengan wajah datar tripleknya itu. Sangat tajam bak silet-silet psikopat.
Aish kaya ketauan selingkuh aja gue sama dia.
"Bu Luna, lagi apa disini?" Tanyanya dengan wajah sok coolnya.
"Saya lagi mau nonton nih bu sama Fany".
Aku langsung menciut saya dia menatapku dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Oh" balasnya singkat.
"Kalo bu Freya lagi apa sama Bianca dan pacarnya?" Tanyaku hati-hati.
Freya tidak sendiri, dia bersama Bianca dan seorang pria yang tak kukenal. Dan kebersamaan ketiganya membuatku sedikit heran.
"Tadi gak sengaja ketemu bu Freya, mbak" sela Bianca.
"Cowonya kamu atau cowoknya bu Freya?" tanyaku jahil.
"Cowoknya Bianca!!" Ucap Freya cepat.
Idih ngegasnya.
Kulihat pria itu hanya menggosok lehernya. Idih aku yakin dia gugup.
"Kalian mau kemana rencananya?" Tanyanya lagi.
"Kebetulan kita mau nonton bu" jawab Luna.
Aduh kenapa harus dijawab sih.
Freya menyunggingkan senyum. Aku bergidik ngeri melihat senyumnya itu, seakan mempunyai aura mistis.
"Wah kebetulan kita juga mau nonton nih, bareng aja gimana?" Usul Bianca.
Plis jangan setuju Lun, jangan.
"Iya gimana kalo barengan?" timpal Freya dengan senyum smirk.
Aish punya niat jahat ini sih.
"Eum saya sih terserah Fany aja bu, tapi saya yakin Fany gak akan keberatan" ujar Luna antusias.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eii What's Wrong With My Boss?
Ficção AdolescenteKisah seorang staff biasa yang selalu berselisih paham dengan sang boss besar yang ia cap menyebalkan. Arogan, tukang julid, penindas, dan menyebalkan. Iblis berwujud malaikat. Mampukah Fany bertahan dikantor bersama bossnya yang menyebalkan? Lalu a...