5

5.3K 774 137
                                    

Happy Reading

Vote 200 update cepet. Dan kasih komen yang bagus ya jangan cuma next, lanjut dkk nya.

Gama dan Manda sedang memberondong Fany dengan berbagai pertanyaan. Sejak pulang kerja mereka langsung pergi keapartement Fany.

"Jadi loe gak jadi keluar kan?"tanya Manda.

"Enggak, kalian tenang aja. Boss terlalu sayang sama gue" bangga Fany.

"Wah keren loe, pake guna-guna apa?".

Fany menatap tajam pada Gama "mau ngapain? Mau guna-guna si Pheya biar mau mantap-mantap sama loe?" Tuduh Fany.

"Sekata-kata loe ya, maaf gue masih punya iman" balas Gama.

"Baru aja gue mau bikin tumpengan kalo loe jadi keluar" Manda pura-pura sedih "gak jadi deh acara syukuran tujuh hari tujuh malemnya".

"Sialan loe ya, jadi loe seneng gue keluar?".

"SENENG BANGET" sahut Gama lantang.

Plak

Gama berdecak sakit karena bibirnya di tabok oleh Fany "nih jangan sampe nih sepatu melayang nih".

"Hehehe canda Fan, sewot amat".

"Loe harus traktir kita makan besok".

Fany melirik Manda dengan ekor matanya "tenang aja, besok gue traktir sepuasnya di warteg ibu Martini".

Manda dan Gama serempak memukul kepala Fany "sakit tulul!".

"Ya kali makan-makan di warteg ogah ah gak level".

"Gaya loe, padahal tiap akhir bulan makannya disana pake telor bulet" cibir Fany pada Gama.

"Itu mah kepepet".

"Yang agak bagusan gitu lho blay" bujuk Manda.

Eh bulan depan kan gaji gue lima kali lipat.

"Oke deh kita makan keefsi jagonya ayam".

"Nah itu baru mau" seru Gama.

Fany hanya memutar bola matanya malas. Teman-teman lucknutnya ini kadang menyebalkan tapi dia sayang.

Entah bagaimana hidup Fany tanpa Gama dan Manda, mungkin hidupnya akan monoton dan tidak se absurd ini.

"Tapi gue cuti dua hari".

"Dikasih sama bu pheya?".

"Kalian tenang aja bu pheya udah tunduk sama gue, jadi gue bisa cuti deh".

Tiba-tiba Manda bertepuk tangan "gila mungkin loe udah tidur ya sama bu pheya jadi tuh lampir bisa tunduk" tuduh Manda.

Fany mengibaskan rambut panjangnya "oh jelas gue kasih jaran goyang".

"Anjay jaran goyang".

"Wakakakak ngakak bangsul".

"Tapi ya Fan, maap maap nih. Loe kan aliran belok, loe gak tertarik gitu sama bu pheya?" Tanya Gama hati-hati.

Kedua sahabat baik Fany memang sudah tahu orientasi seksual Fany yang memang berbeda. Eits jangan pikir mereka akan pergi saat tahu, tapi mereka malah saling menguatkan.

"Gak, gak doyan sama cewek mulutnya jahat kayak dia" tegas Fany.

"Tiati nanti malah naksir" goda Manda.

"Masalahnya dia gak belok, lagian mana mau dia sama kacung".

"Cinta itu tak mengenal kasta dan tahta" ucap Gama.

Eii What's Wrong With My Boss?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang