Prolog

781 102 117
                                    

Mata lelaki bertopi itu menatap tajam ke arah lawan bicara yang berdiri di hadapannya, sudah sangat muak ia terus diikuti oleh orang tersebut bahkan ia merasa setiap gerak-geriknya selalu dipantau. Namun begitu, seolah tak takut orang tersebut malah membalas tatapan penuh keberanian.

"Apa lo? ga seneng?" tanya seseorang tersebut angkuh.

"Gua bilang berhenti!" balasnya semakin menguarkan aura dominannya.

"Kalau gue ga mau?" tanyanya lagi sengaja terus memancing emosi lelaki tampan di hadapannya.

"Jangan terus nekat gali informasi kehidupan pribadi gua!" tekan lelaki itu penuh penegasan dengan rahang mengetat menahan luapan emosinya.

"Gue pengen tau suatu hal tentang lo, No. Gue cuma pengen memastikan."

Habis sudah kesabarannya ketika mendengar alasan yang ia rasa berlebihan atas tindakan orang tersebut. Di luar kendalinya ia mencengkram leher orang di hadapannya dan mendorongnya hingga membentur dinding. "Ada batasannya. Lo pikir lo siapa sampe beraninya ngelakuin hal ga penting?"

Di tengah keterkejutannya mendapat perlakuan tak terduga dari lelaki itu. Ia mencekal pergelangan lelaki itu berusaha mengendurkan cengkraman kecil di lehernya. "Buat gue itu penting. Gue cuma pengen memastikan kalau lo itu orang yang gue cari selama ini."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Jangan lupa VOTE COMMENT, ini cerita baru author masih genre teenfic tapi ga terlalu dominan ceritain tentang permotoran. Mau buat something new yg ga bosenin. Semoga kalian suka, terus dukung cerita ini.
Terima kasih.

Febryan.

ALDRIVANO (END! Tersedia versi AU di Twitter)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang