12: Naluri

79 36 26
                                    

Bel istirahat berbunyi beberapa menit lalu namun kedua lelaki itu masih setia berdiri di ambang pintu kelas 11 IPS 1 menunggu seseorang keluar dari kelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bel istirahat berbunyi beberapa menit lalu namun kedua lelaki itu masih setia berdiri di ambang pintu kelas 11 IPS 1 menunggu seseorang keluar dari kelas. Kedua lelaki itu saling menatap tajam penuh permusuhan, sesekali salah satunya melirik ke dalam kelas yang satu per satu mulai keluar dari sana.

"Eh, Aldri. Nunggu siapa?" Sapa seorang gadis dengan akrab.

"Liona. Awas lo jangan halangin jalan!" Ketus Aldrivano yang moodnya sudah terlanjur hancur berantakan. Gadis itu pun merengut kesal lalu berlalu dari hadapan Aldrivano.

Tepat saat Liona melangkah keluar membawa kotak makan, ia terkejut karena ada Aldrivano dan juga Edzrian di depan kelasnya. Situasi kelas sudah kosong sebab dirinya keluar paling terakhir.

"Loh? Kalian ngapain?" Tanyanya menatap heran pada kedua lelaki di hadapannya.

"Nunggu kamu, sayang."

"Nunggu lo, Na."

Kedua lelaki itu menjawab dengan bersamaan semakin membuat Liona kebingungan. Ia menggeleng cepat. "Maksud aku, kenapa Bang Edzrian masih di sini?"

"Najis lo manggil sayang-sayang gitu!" Gerutu Aldrivano tampak muak dengan tingkah lelaki itu yang baginya hanya kepalsuan.

"Ayo, aku mau ajak kamu makan di luar sekolah. Belum tau kan, ada restoran enak di sana?" Jawab Edzrian tampak tak peduli dengan gerutuan Aldrivano.

"Jangan mau, Na! Ga enak makanan di sana, udah makan sama gue aja di kantin. Ayo!" Sela Aldrivano membujuk Liona untuk tidak tergiur dengan ajakan Edzrian bahkan ia sudah meraih pergelangan tangan Liona berniat untuk menuntunnya menuju kantin namun dengan cepat Edzrian menahannya.

"Gue ngajak Liona, sialan! Kenapa lo larang-larang?!" Edzrian menyentak kasar tautan tangan Aldrivano dan Liona lalu beralih menarik Liona ke sisinya.

"Liona istirahat sama gue, lo pergi aja sana bocah!"

Aldrivano yang tak terima langsung saja menyentak tubuh Edzrian hingga tersungkur ke lantai dan aksinya itu seketika mendapat perhatian dari banyak orang terlebih pada jam istirahat di mana orang-orang berlalu lalang.

"Aldrivano! Bang Edzrian!" Liona berusaha menarik tubuh Aldrivano untuk menghindari perkelahian. Ia heran mengapa hari ini ada saja yang memancing amarah lelaki itu termasuk Edzrian. Ia juga membantu Edzrian berdiri lalu memposisikan dirinya di tengah-tengah kedua lelaki itu.

"Jangan malu-maluin, please! Cuma karena hal sepele doang sampe diributin. Udah sekarang kalian ikut ke kantin, kita makan bareng di sana," ujar Liona memutuskan jalan terbaik agar ia tak diperebutkan dalam hal tak penting seperti itu.

"Ogah gue, haram makan bareng setan!"

"Gue juga ogah, udah deh kita berdua aja, Na. Ga usah ngajakin bocah!"

Liona menatap kedua lelaki itu bergantian dengan tatapan datarnya yang membuat keduanya terpaksa menyetujui keputusan Liona yang memberatkan bagi mereka masing-masing.

ALDRIVANO (END! Tersedia versi AU di Twitter)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang