𝚃𝚛𝚊𝚐𝚎𝚍𝚒 • 01

3 2 0
                                    

Catatan: Cerita ini hanya fiksi, bila ada kesamaan nama tokoh, latar, dsb., itu hanya kebetulan semata.

Tema: Ulang Tahun
Hari ke-7

***

"Aduhhh! Kenapa semua model gaunnya bagus-bagus, sih?" keluh Sania.

"San, menurutku yang ini keren, deh ...." Teman baiknya menunjuk ke salah satu model pakaian paling nyentrik di antara yang lain. Itu merupakan gaun berbentuk balok bertingkat layaknya kue raksasa yang di kelilingi banyak stroberi, namun tetap menunjukkan kesan elegan untuk pemakainya.

Sania terkagum. "Heii! Lucu banget! Aku pilih ini!" yakinnya.

Setelah berjam-jam memilih gaun, akhirnya ia menemukan sebuah gaun yang sangat cocok dipakai untuk acara ulang tahun ke-15-nya nanti.

"Makasih, Lin!" Sahabatnya alias Linda mengangguk senang, ia sedikit lelah menemani Sania memilih baju, karena temannya itu sangat labil di semua hal.

Akhirnya Linda menyelesaikan tugasnya sebagai 'teman' Sania saat mencari gaun, seusai membayar gaun di kasir, mereka akhirnya pulang ke rumah.

Sebetulnya kedua orang tua Sania terbilang kaya, dan itulah yang menyebabkan Sania selalu manja, apa pun yang diinginkannya—termasuk pesta ulang tahun mewah—pasti dituruti. Adapun Linda sudah diterima layaknya saudari kandung, dia tinggal di rumah Sania sebab pada dasarnya memang hidup sebatang kara.

Acara diselenggarakan pada besok lusa. Gadis itu mengundang semua temannya dari tiap jenjang pendidikan. Bahkan saking mewahnya acara Sania, persiapan ini-itu harus dimulai sejak kemarin.

Sampai di hari yang dinanti-nanti, pagi-pagi sekali Sania sudah bersiap, merias wajah, menata rambut, dan mengenakan gaun yang kemarin ia beli.

Jam delapan pagi, seluruh teman-temannya tiba tepat waktu di lokasi pesta. Mereka juga termasuk anak-anak orang kaya yang terhormat, semua memakai pakaian yang selevel dengan si tuan acara.

To be continued ....

***

—Kamis, 14/04/22

Lapangan KehidupanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang