46

7.6K 694 69
                                    

"Karma has no menu.
You get served what you deserve"

≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈

Mungkin ini adalah salah satu hari terberat untuk Arya dan Manda.
Menghadapi Putri ternyata memang menguras tenaga dan emosi yang jauh lebih banyak.

Seperti saat ini, walau kegiatan shooting sudah selesai kurang lebih dari 40 menit yang lalu, tapi Arya masih betah duduk dibalkon kamarnya sambil menikmati langit malam yang sedikit mendung. Hanya ada bulan yang sedikit tertutup awan hitam tanpa ditemani bintang.

"Ya Allah" Ucap Arya sambil menghela nafas panjangnya untuk yang kesekian kalinya "Ga tenang banget gue" Lanjutnya lagi sambil mengusap wajahnya kasar.

Tidak lama handphone Arya pun bergetar, menandakan ada panggilan masuk. Dengan malasnya Arya merogoh kantong celananya dan mengeluarkan handphonenya yang masih bergetar.

"Donny is calling"

Tanpa basa basi Arya pun langsung mengangkat panggilan tersebut.
"Assalamu'alaikum Don, kenapa?" Tanya Arya to the point.

"Wa'alaikumussalam mas, ini tadi Donny udah hubungin bunda terus kata bunda paling bisa minggu minggu depan kesininya. Gak bisa mendadak katanya. Gapapakan?" Arya terdiam sejenak mendengar ucapan Donny.

Ada perasaan lega karna kedua orangtuanya akan datang, tapi disatu sisi Arya merasa tidak enak karna apa yang Arya ingin bicarakan adalah sebuah hal yang mungkin saja bisa menyakiti kedua orangtuanya itu.

"Yaudah gapapa Don, makasih udah bantu ya. Ini kamu dimana?" Tanya Arya mengalihkan pembicaraan.

"Ini aku di rumah mas. Mas, kayanya mbak Put lagi emosi banget ya? Ada apa sih? Aura dirumah mas tuh sekarang gaenak banget" Arya terkekeh mendengar ucapan adiknya itu.

"Emang sejak kapan itu rumah punya aura positif? Terus emang sejak kapan Putri bisa gak emosi? Perasaan dia emang emosi mulu tiap detik" Arya kembali menjawab dengan nada datarnya.

"Ya ini beda maksudnya mas. Kaya lebih parah. Mas minggu ini pulang?" Donny bertanya dengan santai tanpa tau apa yang akan terjadi jika Arya pulang nanti.

"Pulang, gue harus balik minggu ini. Ada yang harus gue urus sama Putri sebelum bunda sama ayah dateng. Oh iya minta tolong satu lagi. Tolong kondisiin rumah biar gak ada orang lain dulu ya pas gue balik Don. Siapapun. Gue cuma mau ngomong sama Putri tanpa diganggu siapapun. Lo juga tolong ajak Ibrahim main juga ntar ya. Tolong banget ni. Mas minta tolong" Pinta Arya pada Donny.

"Oke mas. Nanti Donny sampein ke mereka ya. Yaudah mas, cuma mau kasih tau itu doang kok. Assalamu'alaikum" Pamit Donny yang langsung dijawab oleh Arya sebelum memutuskan panggilannya itu.

Setelah itu Arya memutuskan untuk membersihkan dirinya. Arya membutuhkan air dingin untuk merilexkan kembali tubuhnya yang lelah dengan segala hal yang terjadi hari ini.

~

Sedangkan Manda saat ini terlihat panik karna baru saja Manda mendapatkan kabar kalau maminya jatuh sakit.

"Terus udah dapet belum sih rumah sakitnya? Gue bantu cari deh ya. Biar lebih cepet" Ucap Manda pada seseorang yang sedang di teleponnya.

"Tenang dulu Man, ini kita lagi cari kan. Berdoa biar Tuhan kasih jalan buat mami dapet rumah sakit. Ini kan aku sama Indra juga gak diem aja. Kita harus tenang" Angel mencoba menenangkan Manda.

Manda mengambil satu handphonenya lagi untuk mencari rumah sakit yang terdekat dari tempat maminya berada sekarang "Gimana bisa tenang coba? Terus Daddi gimana keadaannya sekarang? Kalo masih gitu gitu aja biar sekalian gue cari juga rumah sakit buat Daddi. Kali aja bisa serumah sakit nantinya" Tanya Manda lagi.

True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang