13

10.3K 578 31
                                    

“ Tidak masalah siapa kamu atau seperti apa kamu, selama seseorang mencintaimu dengan tulus.” – Roald Dahl

≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈

Hari demi hari berganti dengan kebahagiaan yang masih sama. Tidak ada sedikit pun kesedihan yang mengusik Manda.
5 hari sudah dari kejadian Billy datang menemuinya yang membuat hatinya hancur tapi langsung digantikan dengan kebahagiaan yang luar biasa yang diberikan oleh Arya kepadanya. Kebahagiaan yang mampu membuat semua kegiataan mereka menjadi lebih menyenangkan dan lancar.

Shooting hari ini masih seperti hari hari kemarin. Tidak ada kendala yang begitu berarti. Bahkan saat ini sebagian pemain sudah selesai melakukan take mereka padahal sekarang masih pukul 19.30.

Terlihat Arya dan Manda yang sedang berjalan menuju kamar Arya dengan bergandengan tangan. Mereka memang memutuskan untuk beristirahat sejenak di kamar Arya.
"Kamu belum laper mas? Perasaan tadi kamu makannya dikit deh" Manda melingkarkan tangannya di lengan Arya

"Belum laper man, kamu udah laper emang? Kalo udah laper kita makan dulu aja" Arya mengusap lembut kepala manda yang saat ini disandarkan pada tangannya.

"Nope. Aku belum laper hehe. Badan ku pegel pengen rebahan aja gitu rasanya. Kaya pengen di pijit gitu sebenernya. Eh aku baru inget, Cokro bisa mijit ya? Minta pijitin cokro aja apa ya?" Manda berpikir sejenak tidak ada tujuan untuk membuat Arya cemburu atau marah.

Arya membukakan pintu kamarnya dan memeprsilahkan Manda masuk terlebih dahulu "Ngga ada. Enak aja cokro bisa mijit mijit kamu. Kalo Atun atau ichan baru deh boleh, mereka casingnya aja laki, dalemnya ngga. Atau aku aja sini yang pijitin kamu. Bisa kok aku juga mijit doang mah" Arya menawarkan dirinya untuk memijit Manda.

Manda memicingkan matanya tanda curiga "Kalo kamu yang mijit tuh yang ada kejadiannya badan ku bukan hilang pegelnya mas. Malah makin pegel karna kita bergulat dikasur hahaahhaha" Manda tertawa sambil merebahkan diri di kasur Arya. Salah satu alasan Manda menyukai tidur di kamar Arya adalah, harum tubuh Arya yang menempel di kasur dan bantal arya selalu berhasil membuatnya tidur lebih nyenyak.

"Aku padahal ga kepikiran kesana loh sayang hhaahaha beneran mau mijit aja. Kamu tuh pikiran udah kemana-mana." Arya menjentikkan jarinya pada kening Manda. Membuat Manda tertawa geli karna hasil pikirannya sendiri.
"Atau langsung aja nih kita ke KUA? Biar bisa main pijet pijetan halal?" Arya memainkan alis tebalnya sambil tersenyum penuh arti.

Manda yang di goda hanya bisa tersenyum setengah hati karna tau Arya tengah menggodanya.
Arya berjalan menuju lemari pakainnya untuk mengganti bajunya dengan baju yang lebih santai karna Manda tidak menanggapi leluconnya barusan.

Arya menoleh ke arah Manda yang saat ini sedang memainkan handphonenya "kamu gamau ganti baju dulu? Nih pilih aja nih, pake baju ku aja kan banyak yang panjang panjang" Arya mengambil satu baju dan celana untuk ia pakai.

"Hmm iya coba nanti aku liat bajunya. Bentar lagi bales chat dulu" Fokus Manda tidak teralih sama sekali dari handphonenya.
Arya masih berdiri di tempat yang sama. Memandang Manda dengan sedikit rasa tidak suka. Arya tidak suka ketika ia mengajak Manda bicara tapi Manda tidak memperhatikannya.

Manda menoleh pada Arya karna merasa diperhatikan sedari tadi "Hehehe maaf mas. Ini bales chat daddi duluuuu. Maaf ya maaf. Iya nih aku ganti baju nih udah" Manda langsung berjalan ke arah lemari Arya. Memilih satu kaos hitam berlengan pendek untuk dipakainya "Aku pake ini ya sayang ya. Udah jangan marah lagi, jangan gitu mukanya. Jelek tau" Manda mengelus pipi Arya yang tentu saja berhasil meluluhkan Arya.

True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang