15

11.2K 620 40
                                    

Arya sudah memarkirkan mobilnya di parkiran BKT kurang lebih 5menit tetapi seperti tidak ada keinginan untuk keluar dari mobilnya.
Pemandangan di depannya terlalu indah, membuat Arya seperti tidak rela untuk mengusiknya.

Tangan Manda yang kini memeluk badan Ibrahim seperti menjaga Ibrahim agar tidak jatuh dari pangkuan Manda. Begitu juga tangan mungil Ibrahim yang memeluk Manda. Arya tersenyum bahagia sambil mengusap lembut kepala Manda.

Manda terusik ketika merasakan usapan di kepalanya "Eh mas, kita udah sampe? Kenapa ga bangunin sih? Kasian ini tidurnya ga nyaman" Manda kembali membetulkan posisi tidur Ibrahim.

"Aku lagi merhatiin kalian aja. Kalian kaya bukan orang yang baru kenalan. Cara kamu memperlakukan Ibrahim itu bener-bener kaya anak sendiri. Bahkan Ibrahim pun begitu. Aku bersyukur banget liat kalian kaya gini" Arya tidak bisa menutupi lagi rasa bahagianya.

Manda mengusap lembut kepala Ibrahim "Aku ngelakuin ini ya kaya apa yang hati ku mau aja sih. Ga ada yang di buat-buat juga. Anak ini gampang banget ngebikin orang lain tuh jatuh cinta sama dia Mas" Manda tersenyum ke arah Ibrahim yang masih tidur dipangkuannya "udah yuk turun, kasian ah dia begini terus posisinya" Kini pandangan Manda beralih pada Arya.

Arya menganggukkan kepalanya dan keluar dari mobilnya. Membukakan pintu Manda dan mempersilahkannya keluar dari mobil.
Manda turun dari mobil dengan sangat hati-hati. Mengubah gendongannya bertujuan untuk memberikan rasa nyaman yg lebih ada Ibrahim.

Tapi sepertinya tidak begitu yang terjadi. Ibrahim terusik dan malah terbangun dari tidurnya. Memerhatikan Manda sebentar sepertinya masih belum terbiasa dengan kehadiran Manda.
Tetapi Ibrahim tetap memeluk Manda dan membiarkan Manda menggendongnya.

Arya mengambil barang-barang yang ada di bagasi dan bungkusan donat yang tadi sudah dibelinya.
"Eh anak Baba bangun" Arya menyapa Ibrahim yang terlihat masih lesu karna baru bangun tidur. Ibrahim hanya memandang Arya tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.

Manda mengusap punggung Ibrahim dan mengecup pipinya "masuk yuk, dingin di luar. Nanti di dalem kita kenalan sama temen temen ya. Kita main sama sama nanti" Ucap Manda sambil berjalan masuk menuju gedung BKT.

Sepertinya kesadaran Ibrahim sudah kembali sepenuhnya karna sekarang ia sudah tidak menyenderkan badannya lagi pada bahu Manda, melainkan melihat lihat sekeliling tempat yang baru ia kunjungi ini.

Sesampainya di depan kamarnya, Arya langsung membuka pintu kamarnya "Mau masuk dulu? Atau mau langsung ke kamar mu aja?" Tanya Arya pada Manda yang saat ini sedang tertawa pelan karna Ibrahim memainkan kedua pipinya.
"Bareng aja mas, taro aja dulu itu. Nanti ku bantu beresin barang-barangnya. Botol minum Aim ada? Sini biar ku bawa aja. Siapa tau dia mau minum" Manda meminta Arya mengambilkan botol minum Ibrahim.

Arya meletakan perlengkapan Ibrahim di tempat tidurnya. Lalu membawa keluar donat dan botol minum yang tadi di minta Manda.
Kembali di tutupnya pintu kamarnya dan membukakan pintu kamar Manda.

Manda sengaja tidak langsung masuk ke kamarnya dan membiarkan Arya masuk terlebih dahulu. Manda seperti ingin memberi kejutan untuk mereka yang sedang berada dikamarnya.

Semua mata tertuju pada Arya saat ini.
Ada Chika, Mama Rosa, Glenca, Ikbal dan Novia, Cokro dan Wulan yang sepertinya baru selesai makan.
"Lah, mamoy mana poy?" Tanya Chika yang kebingungan melihat Arya datang sendiri.
Arya menengok kebelakang dan melihat Manda yang tertawa pelan "Lagi sibuk sama pacar barunya" Jawab Arya sambil terus berjalan masuk ke kamar Manda. Memilih duduk di kasur Manda.

Semua yang mendengar ucapan Arya barusan terdiam dengan ekspresi kaget mereka masing-masing "Jangan ngaco lu ah. Ga mungkin Manda selingkuh. Dia kecintaan banget sama lu" Jawab Glenca tidak percaya.
"Ya liat sendiri aja lah. Masuk Man, jelasin kesemuanya kalo kamu emang punya pacar baru" Arya berbicara sedikit lebih keras agar Manda dapat mendengarnya.

True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang