18

8.9K 559 28
                                    

"Setiap matahari terbenam membawa janji akan fajar baru." - Ralph Waldo Emerson

≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈

Ibrahim masih tertidur nyenyak di pangkuan Manda. Arya kembali melajukan mobilnya keluar dari Taman Safari.
"Kita makan siang dulu mau?" Tanya Arya pada Manda yang kini sibuk dengan handphone nya.
Manda mengangguk pelan "boleh mas. Eh mas, aku mau beliin Aim mainan boleh?" Tanya Manda sambil menoleh pada Arya.
"Terserah kamu, kan kamu yang mau beliin. Tapi kalo kata aku sih gausah lah. Kamu suka ga kira-kira kalo ngebeliin orang hadiah" Arya menjawab sambil sesekali melirik ke arah Manda.

"Ya aku beliin sesuai apa yang aku mampu kok. Ga maksain juga" Ucap Manda sambil mengerucutkan bibirnya.
"Yaudah yaudah, tapi jangan yang mahal-mahal ya beneran. Kecuali kamu mau aku kasih tau Putri kalo itu hadiah dari kamu" Manda terdiam ketika mendengar jawaban Arya. Membenarkan ucapan Arya, karna kalau sampai ia membelikan hadiah yang harganya lumayan mahal akan membuat Putri curiga.
"Ya kamu bilang aja dari kamu" Manda masih mencoba mencari jalan keluar "gabisa Man, aku bukan tipe yang beli mainan mahal gitu soalnya" Mendengar jawaban Arya tidak membuat Manda mendapatkan jawaban yang ia inginkan.

"Yaudah, aku beliin mainan yang biasa aja. Bilang aja dari fans kamu yang mau kasih hadiah buat anak kamu deh" Manda sudah tidak bisa memikirkan alasan apa yang bisa di gunakan untuk bisa membeli kan mainan untuk Ibrahim.
Arya tersenyum mendengarnya "nanti kalo rumah kita udah ada kamu boleh beliin Aim apa aja yang kamu mau ya. Nanti kita taro di rumah kita mainannya" Arya berucap sambil mengelus lembut kepala Manda.

Manda terlihat sibuk dengan handphonenya. Menghubungi Ais meminta tolong untuk membelikan mainan edukasi untuk Ibrahim.
Manda melihat mainan yang menurutnya cocok untuk anak seperti Ibrahim yang tidak banyak bicara tapi aktif.
Mainan berupa sebuah bangunan kantor pemadam kebakaran beserta pekerja dan mobil mobilnya.
Menurut Manda Ibrahim akan menyukai mainan ini.

(Contohnya gini wkwkw)

"Nanti sebelum anter Aim kita ambil hadiahnya dulu ke BKT ya mas" Manda menaruh kembali handphonenya ke dalam tasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nanti sebelum anter Aim kita ambil hadiahnya dulu ke BKT ya mas" Manda menaruh kembali handphonenya ke dalam tasnya.
"Iya nanti kita ambil. Lagian kayanya mau minta tolong supir aja sih nanti buat anter. Kita mau makan apa sekarang?" Manda menatap Arya yang saat ini fokus menyetir.
"Aku ga pengen makan. Masih kenyang. Kamu mau makan apa? Aku sih masih bawa nasi goreng yang tadi terus ada ayam goreng nya juga" Manda menjawab masih dengan menatap Arya.
"Itu aja deh aku makan, tapi makan berdua aja kita ya. Kamu jangan ga makan. Harus makan. Gapapa dikit juga. Soalnya ribet kalo kayak gini makan diluar tuh. Karna ga mungkin bawa Ibrahim ke tempat umum kan" Manda mengangguk setuju.

Saat ini Arya berencana untuk mengajak Manda dan Ibrahim ke salah satu tempat yang lumayan bagus pemandangannya.
Tempat yang masih berada di sekitaran puncak.
Telaga Saat Puncak. Itu tempat yang Arya tuju saat ini.
"Kita mau kemana deh mas? Ko ga langsung pulang?" Tanya Manda heran karna jalan yang Arya pilih bukan jalan untuk kembali ke BKT.
"Ada satu tempat lagi yang mau aku datengin bareng-bareng kalian" Jawab Arya sambil tersenyum.
Manda hanya mampu mengerutkan keningnya karna tidak tau mau dibawa kemana oleh Arya.

True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang