WaN 14 : Both Love Her

209 30 5
                                    

Jihyo berusaha professional saat sedang menjelaskan dan duduk di samping Taeyong yang sedari tadi melihat ke arahnya.

Mereka sedang membicarakan bisnis dengan YK Crop yang tentu saja ada Yuta dan Nayeon di situ.

Yuta menyadari Taeyong yang terlihat memandangi Jihyo sambil memainkan pulpel di genggamannya.

Setelah rapat selesai Jihyo masih diam-diaman dengan Taeyong membuat Taeyong merasa gemas.

"Park Jihyo-ssi bisakah kita bicara sebentar" Yuta menghampiri.

Jihyo awalnya diam namun setelah di pikir kembali, ia kan sedang marahan dengan Taeyong, jadi untuk apa menolak permintaan lelaki lain, walaupun ia tau Yuta beda dengan lelaki yang di sebut 'lain'.

Mereka memilih di bawah tangga untuk berbicara.

Jihyo masih diam tanpa memandangnya dengan bersedekap dada membuat Yuta terkekeh.

"Lucu" ucap Yuta mencolek ujung hidungnya.

"Tolong jangan sentuh saya atau saya laporkan ini sebagai pelecehan!" kesalnya.

"Waaah menakutkan sekali" ucapnya menggunakan bahasa baku.

Jihyo memalingkan wajahnya, membuat Yuta semakin gemas padanya.

"Gemesh" ujar Yuta .

"Cepet apa yang mau di bicarakan!"

"Kalo ngomong sama orang harus di tatap dong matanya, gak sopan" ia memulai dengan aksinya memegang sisi wajah Jihyo. Dengan kilat Jihyo tepis.

"Jangan kurang ajar ya sama saya!" ucapnya dan hendak pergi namun di tahan.

"Lepas!!"

kejadian seperti awal bertemu itu mulai lagi. Yuta selalu menahan tangan Jihyo ketika ingin menghindar.

"Lepas brengsek-"

Taeyong yang sedari awal menguping di tangga itu menarik tangan Jihyo dari genggaman Yuta.

"Jangan macam-macam dengan sekertaris saya atau saya laporkan kamu atas tuduhan pelecehan!" tegasnya lalu melempar tangan sampah Yuta itu kesembarang arah.

Yuta hanya tersenyum remeh saat Taeyong mulai membawa Jihyo pergi dari hadapannya, dengan segera Yuta menarik lagi tangan Jihyo.

kini Jihyo berada di tengah-tengah dua pria tampan, namun yang satu brengsek :v.

"Atas dasar apa anda mau laporin saya dengan tuduhan pelecehan? Toh Jihyo itu istri saya" ucapnya.

Rasanya Jihyo ingin sekali ia menyumpal mulut Yuta yang kurang ajar ini menggunakan kaos kaki Momo dan Sana.

Taeyong menatap Jihyo, "Enggak! itu gak benar!" Jihyo menggeleng cepat dan melepas genggamannya pada tangan Yuta.

"Ayo pergi dari sini aja pak-"

"Kamu masih ngelak aja kalo kamu itu istri aku" ucapnya percaya diri.

"Mohon maaf, tapi anda tidak bisa mengarang cerita, terlebih lagi berhubungan dengan status saya! permisi" tegasnya seraya menarik Taeyong dengan jalan cepat.

Di jalan tak sengaja ia bertemu Nayeon yang hendak menyapanya namun tidak jadi saat melihat Jihyo dengan wajah emosi.

Setelah di ruangan Taeyong.

"Park Jihyo bisa tolong jelaskan apa yang di maksud ketua YK Crop tadi"

"Maaf pak, saya gak bisa"

"Tolong, saya mohon ceritakan sekarang"

We are Nine ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang