"Jihyo"
"Hm"
"Kita mau ngundurin diri dari perusahaannya Pak Taeyong lu mau ikut gak?"
"Hah kenapa tiba-tiba?!"
"Y-ya intinya lu mau gak? Kebetulah di kantor suami gue lagi butuh tiga orang" -Irene.
"Iya Hyo mending kita pindah, dan kerja di kantornya Baekhyun" -Sowon.
Jihyo menatap mereka bingung.
"Jihyo, Pak Taeyong kena kasus, lu sendiri kan tau. Ma----"
"Ya gak gini juga dong, kita sebagai bagian dari LTY Big harusnya suport dia pas dia lagi kek gini, kita harus bantu supaya perusahaannya gak bangkrut"
"Jihyo!" -Irene.
"Lo tau gak si apa yang udah di lakuin Pak Taeyong sama lo!!!??"
Jihyo berusaha positif thinking, "Setidaknya kita sebagai orang yang udah kerja lama sama Pak Taeyong, harus lebih ngasih contoh buat----"
"JIHYO!! Dia hampir merkosa lo bodoh! Gue gak rela lu sampe ketemu lagi sama muka brengsek tu orang!!!", Jihyo tentunya teramat shock tak percaya karena ia tidak tau.
"M-merkosa gue gimana maksudnya?"
"Lo diem di sini!" Irene keluar kamar utama menuju kamarnya, ingin mengambil card memori untuk memberi tahu Jihyo yang sebenarnya terjadi. Beberapa menit kemudian Irene membawa laptop dengan wajah cemberut. Sekuat hati ia berusaha siap saat Jihyo mengetahui yang sebenarnya.
Di putarlah video itu. Bentuk card memori menghasilkan video dari tangkapan kamera yang telah di hubungkan ke laptop Suho. Sebenarnya selama liburan musim panas ini, Suho ada di sisi mereka terutama Jihyo, semuanya tidak tau kecuali Irene.
Wajah Jihyo tak berekspresi pasca melihat video itu, tangannya gemetar, air matanya hampir jatuh.
"Lo percaya sekarang!?" -Irene.
"Rene lo kayaknya terlalu bentak dia deh" bisik Sowon.
"Biarin, biarin aja gue bentak dia, biar dia sadar Won. Gue gak terima sahabat gue lugu polos sama pura-pura gak tau!"
"Gue bukan pura-pura Irene!' -Jihyo.
"Trus kalo lu bukan pura-pura, apa?! Lo suka beneran gitu sama Pak Taeyong? Hah? Gak mungkin Jihyo! Gue tau lu siapa, lu gimana, lu kayak apa?"
"Tapi Rene---"
"APAA!?"
"Bentar dengerin gue ngomong du---"
"Gak usah ngelak lagi Park Jihyo!! Gue gak sebodoh itu!"
"IRENE GUE BUKAN---"
"GUE GAK MAU TAU LO HARUS KELUAR DARI KANTOR----"
"IRENE KITA KERJA DI SITU UDAH LAMA--"
"TRUS APA MASALAHNYA KALO KITA KERJA DI SITU UDAH LAMA? Itu malah lebih bagus!"
"Gue udah janji sama diri sendiri buat memajukan perusahaan LTY BIG---"
"JIHYOO!!!"
"Aapaaa!?!"
"Gue gak peduli lo mau janji sama diri lo sendiri atau siapa---"
"Haruss! emang harus begit----"
"Dia udah lecehin lo JIHYO!! Lo sadar dong atau lo ini sebenarnya emang Jalang!!"
PLAAKK~
"Irene!" Sowon menekan kata, marah, ia terkejut. Kata "jalang" di lontarkan Irene pada Jihyo. Kedua wanita yang adu mulut itu saling pandang tak percaya, Irene merasa sedikit bersalah karena mulutnya typo kasar, Jihyo sangat tak percaya yang bilang "jalang" Irene sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
We are Nine ✔
FanfictionKehidupan Park Jihyo seorang single parent bersama delapan anaknya yang berbeda sifat namun tetap kompak walaupun ada saja percekcokan antar keluarga itu tidak harus menunggu semenit mereka akan akur seperti semula Namun yang tidak mereka tahu adala...