WaN 28 : Destroyed

124 30 4
                                    

"Tantee Sowon..."

"Tanteee..."

"Umji pingsan..!!"

Teriak Chaeyoung dengan posisi sudah di dalam rumah. Mina meletakan Umji di sofa, sesekali membenarkan posisi sobekan kain bajunya yang di sumpal untuk menyumbat darah yang mengalir di hidung Umji yang terus keluar. Semua panik keluar kamar untuk melihat Umji.

"Umji kenapa?"

"Kenapa bisa kayak gini?"

"T-tadi ada tetangga cowok yang maen bola trus karena nendang bolanya kekencengan jadi kena muka Umji" -Yeri.

"Terus Umji mimisan" lanjut Chaeyoung.

"Mungkin karena gak kuat nahan sakit, jadi Umji pingsan tante" -Yeri.

"Yang satu aja belom selesai, udah muncul lagi masalah" Sowon memijat kening dengan air mata yang tetiba mengalir.

"Ini semua tu gara-gara Jihyo tau gak!?!"

"Ko gue sih!"

"Kan lo penyebab gue marah--"

"Tapi lo yang maksa Irene--"

"Gue bukan maksa, tapi itu yang tebaik--"

"Lo bisa gak si jangan ributin masalah itu lagi?! Ini tentang Umji dulu!! Umji pingsaan!!!" bentak Sowon.

"Ya abisnya gue kesel--"

"STOOP!!"

"Gue capek Irene!! Jihyo gue capeek!!" ia menangis sambil meremat rambutnya hingga terduduk di lantai frustrasi.

Semua anak-anak hanya terdiam melihat keributan dan kekacauan yang terjadi antara keluarga mereka, yang dulu nya hampir tidak pernah ada masalah seperti ini.

"Udahh kita pulang aja dari sini!! hari ini kita pulang semuanya ke Seoul!" - Irene.

"Ayo Wendy, ajak adik-adik kamu!!"

"I-iya bun" Wendy menunduk takut.

Wendy pun menggaet tangan Yeri, lalu memberi tatapan isyarat pada Seulgi dan Joy untuk bersiap pulang.

"Runyam banget si ni hidup" gumam Sana tak lepas pandang ke arah Sowon yang berusaha menyadarkan Umji.

"Kalo bukan runyam, bayam namanya"

"Dih apaan sih prik!"

"Eonni..." suara melas Dahyun.

Sana baru sadar kalau yang menyahutinya adalah Dahyun. "Eh eh.. Dahyuniee.. enggak ko engak prik.. aku salah ngomong.."

Momo hanya berdecih sinis menanggapi interaksi yang membuatnya iri itu.

.                    .                     .

Semua anak-anak Jihyo berkumpul di kamar utama, menyaksikan Jihyo yang sedang memasukan baju ke dalam koper.

"Ayo tunggu apa kalian masih di sini, cepet beresin baju!"

"Tapi mih--"

"Buruan!!"

Mau tak mau mereka bubar untuk membereskan baju. Wajah mereka tampak murung tak bersemangat, tapi MiTzu hanya datar dan terlihat biasa saja, tapi tidak tau apa yang ada di pikiran mereka.

~(♡)~

Tiga keluarga yang sedang tak akur itu sudah di depan Villa, bersiap masuk mobil. Mobil Irene ada di urutan pertama, kedua Sowon, ketiga Jihyo.

We are Nine ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang