WaN 25 : Undersirable

101 16 0
                                    

Pagi itu Jihyo masih belum sadar dan masih lemah, bibirnya pucat serta bermata panda. Semua keluarga masuk ke kamar utama dan menghampirinya.

"Mamih hiks.." -Nayeon.

Irene mengusap punggung Nayeon supaya lebih tenang.

Semuanya khawatir bahkan sampai Bocilers menangis.

"Hiks Hiks mamii" -Chaeyoung.

"Tante Jihyo cepet sembuh ya, semoga tuhan selalu melindungiNya" ucap Umji di angguki Yeri.

"Mami.. siapapun pelakunya aku bakal bales dia, tunggu aku kalo udah besar ya Mih" batin Tzuyu sambil meneteskan air mata.

"Gila gue gak nyangka sih sama Om Taeyong, dulu gue sempet suka sama dia pas bunda ngajak gue ke festival kantor" bisik Seulgi.

"Tau ih, gue gak nyangka sumpah" -Sana.

Mina menyimak perbincangan mereka sangat emosi, bagaimanapun dialah orang yang sangat mengenal Taeyong, karena dia yang lebih sering bertemu Taeyong waktu Mina kecil di ajak Jihyo.

Mata Mina teralihkan pada hordeng putih yang berkibas di sebelah sana.

"Sulli..??" batinnya.

Di luar jendela sana Sulli berdadah ria sambil tersenyum memamerkan gigi putihnya, setelah itu ia mengisyaratkan Mina untuk "Ayo sini" dengan tangannya mengajaknya bermain.

Mina berbalik namun saat hendak jalan, pundaknya di pegang Joy, "Mau kemana kamu?"

"A-aku mau main"

"Sama siapa?" -Joy.

Kebetulan Seulgi di samping Joy jadi ia mendengar.

"Mina untuk sekarang jangan main dulu boleh gak?" -Seulgi.

"Tapi eonni, temen aku udah nunggu" Sambil menunjuk. Lalu pas menoleh ke arah yang di tunjuk lagi-lagi Suli sudah tidak ada.

"Mana?" -Seulgi.

"Tadi ada disitu.."

Entah kenapa mereka yang tetiba ikut menyimak merasa aneh, kini sikap Mina menjadi seperti anak kecil yang selalu ingin bermain. Padahal adiknya sendiri, Chaeyoung dan Tzuyu tidak terlalu sering bermain di luar, mereka dan teman sebaya nya Yeri dan Umji akan menghabiskan waktunya dengan bermain game.

Walaupun banyak yang mencegahnya, Mina tetap pergi keluar untuk menemui Sulli.

Saat tiba di luar...

"Sulli.."

"Sulli kamu di mana?"

"Minaa" panggil Sulli dari belakang, Mina berbalik badan.

"Sulli aku minta maaf semalem aku gak bisa nemuin kamu, aku di panggil---"

"Iya aku tau kok hihi"

"Tapi aku ngerasa bersalah sama kamu"

"Kamu gak salah, jadi jangan ngerasa bersalah"

"Kamu maafin aku?" -Mina

"Kamu mau main sama aku gak?" -Sulli.

"Mau.."

"Kita lanjutin permainan yang semalem gimana?"

"Ayo..aAaaagghHhhHH"

"Mina kamu kenapa?"

Tiba-tiba saja muncul suara dengingan sangat keras di telinga kanannya, Mina menjerit kencang sambil memegang kuat telinga kanannya yang pernah luka beberapa bulan lalu.

We are Nine ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang