Sekitar dua jam setelah Jihyo beres-beres tiba-tiba pihak hotel mengumumkan bahwa hotel ini di booking oleh seseorang, hingga semua orang yang ada di dalam sana harus pindah ke sebuah villa yang telah di siapkan oleh pembooking yang identitasnya di sembunyikan.
Villa modern itu sangat besar, luas dan panjang seperti hotel, namun tidak bertingkat, melainkan terbagi dan nampak seperti kos-kos-an mewah, satu villa dengan urutan dari nomor satu hingga dua ribu. Dalam satu villa yang di dalamnya menyediakan kamar untuk dua puluh orang. Uniknnya hanya ada satu kamar utama yang ruangannya lebih besar dan terpisah dengan kamar lainnya yang bersebelahan. Kamar utama juga menyediakan kamar mandi pribadi serta kedap suara.
Sebenarnya niat awal mereka akan tidur sesuai formasi yang sama seperti di hotel. Tapi dengan keputusan yang telah di ambil, mereka tidur satu kamar perorang. Kalau ingin mengobrol mereka harus bertemu di ruang yang telah di sediakan.
Ketika di dalam mobil...
"Kenapa tiba-tiba yah?" Tzuyu menatap Mina.
"Gatau" Mina menggeleng.
"Lagian kenapa si di booking segala" -Chaeyoung.
"Udah tau tu hotel banyak yang nempatin, pake sok-sok di booking, dia pikir tu hotel punya nenek moyangnya apa" -Sana menyangga dagu.
"Siapa tau emang punya nenek moyangnya" -Momo.
Setelah sampai di villa...
"Waahhh luas bangett" -Sinbi.
"Aku di sini ah" -Eunha.
"Ih enggak, itu kamar aku" -Yuju.
"Yujuuu..." -Eunha.
"Kamar aku" -Yuju.
"Alaahh brisik banget dah kelen, udah ini kamar aku aja" Sinbi jalan santuy melewati mereka yang sedang ribut, lalu menutup pintu dan segera mengunci pintunya.
"Sinbii... awas lo ya mbih" -Yuju.
"Aku cuma mencegah kalian berantem aja eonni, jangan marah" teriak Sinbi dari dalam.
"Ya udah di sebelah situ aja yuk" ajak Eunha.
"Yuk.." -Yuju.
. . .
"Dahyun kamarnya di samping aku ya" -Momo.
"Ih di samping aku aja lah Hyun" Sana menarik tangan Dahyun.
"Deket aku aja Hyun udah" Momo mengambil alih Dahyun dari genggaman Sana.
Mereka saling menatap sinis, "Ck, aku tidur di tengah-tengah kamar kalian aja gimana?"
"Oke" -Momo.
"Kamar Sana eonni di sebelah kiri, Kamar Momo eonni kanan, aku di tengah, okey"
"Ogheyyy" ucap mereka bersamaan. Lalu masuk ke kamar masing-masing.
. . .
"Joy lu kamarnya deketan sama kamarnya Yeri kan?" -Seulgi.
"Enggak jadi, katanya itu mau di isi sama bunda"
"Hah masa si?"
"Iyaa"
"Ya udah lu samping kamar gue yak"
"Gak mau ah. Gue mau deket kamar Wendy eonni aja"
"Lah kenapa?"
"Males harus denger suara lu ngorok eonnihhhh hehehhe. Mending kalo kecil suaranya, lah elu brisik banget kea banteng di selingkuhin"
"Lucknut lu kinder Joy!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
We are Nine ✔
FanfictionKehidupan Park Jihyo seorang single parent bersama delapan anaknya yang berbeda sifat namun tetap kompak walaupun ada saja percekcokan antar keluarga itu tidak harus menunggu semenit mereka akan akur seperti semula Namun yang tidak mereka tahu adala...