~Aku bukan pelampiasan di saat pemeran utama tidak ada.
Ini kisah tentang Alshaka Altezza Scott dan Alshera Rebecca.
Alshaka yang tidak pernah melirik gadis manapun semenjak kehilangan Alecia tiga tahun yang lalu, sedangkan Alshera yang fokus bekerj...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Halloo semuaaa, selamat bulan Ramadhan yaa!! Kali ini Alshaka up lagi yeyy🥳🤩
Semoga puasa kalian lancar yaa!!
Jangan lupa vote & komen sebanyak banyaknya😍😍
❤️🚀❤️🚀❤️🚀❤️🚀❤️🚀
Hujan membasahi kota Jakarta siang ini. Alshera yang niat awalnya ingin belanja perlengkapan nasi kuning untuk ia jual besok pun diurungkan begitu saja. Cuaca tidak mendukung untuk dirinya yang naik motor kesana.
Alshera melangkah ke dapur, membuka kulkas satu pintunya seolah berharap bahwa bahan untuk nasi kuning masih tersisa disana. Tetapi, sayangnya semua benar-benar habis. Minggu kemarin Alshera hanya memberi beberapa saja, jadi habis dengan cepatnya.
"Ck. Kalo gini berarti besok libur dong jualan nasi kuningnya," gumamnya sembari menutup kulkasnya lagi.
Alshera duduk di kursi meja makan kecil itu. Tangannya bergerak mengambil segelas air putih untuk ia minum.
Suara rintikan terdengar mendekat. Ia menoleh kearah ruang tamu. Dan benar saja, lagi-lagi atapnya bocor yang membuat meja ruang tamu basah seketika.
Dengan gerakan cepat, Alshera mengambil sebuah ember lalu ia taruh tepat dibawah atap yang bocor. Ini bukan sekali rumahnya bocor. Tetapi sudah berkali kali. Dan bukan hanya di ruang tamu. Jika sangat deras, kamar mereka pun bisa ikutan bocor.
Keysa dan Rhein sedang tidur siang. Mereka berdua sedang lelah karna mereka sendiri baru pulang dari toko baju terdekat. Masih ingatkah janji Alshera untuk membelikan kedua adiknya baju?? Dan baru beberapa menit tadi mereka baru sampai dirumah lagi.
Tok
Tok
Tok
Alshera menoleh kearah pintu yang baru saja diketuk oleh seseorang dari luar. Karna ini posisi sedang hujan, sebelum membuka ia mengintip di daerah jendela terlebih dahulu. Takut takut jika itu adalah Firman atau teman ayahnya itu.
Matanya membola ketika melihat Alshaka lah yang berdiri didepan pintu dengan seluruh tubuh yang sudah basah.
Ceklek
Setelah pintu terbuka, Alshera langsung menarik tangan laki-laki itu untuk langsung masuk. Karna takut jika berlama lama diluar akan dingin.
"Kenapa kuyup kaya gini, sih? Bentar, gue ambilin handuk dulu."
Alshaka tetap berdiri di tempat. Ia tidak berani duduk di kursi karna tahu jika nanti akan basah. Seluruh tubuhnya benar-benar basah.
"Nih pake. Lumayan lebar buat nutupin tubuh lo." Alshera keluar dari kamar lalu memberikan handuk putih itu kepada Alshaka untuk dipakai.
