17. Tragedi

1.7K 174 78
                                    

hai, maaf yaa lama banget engga update

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

hai, maaf yaa lama banget engga update.. author lagi cari cari sekolah hihiw, jdi agak ribet dan lama up😅

❤️🚀❤️🚀❤️🚀❤️🚀❤️🚀

Hari, bulan, minggu, dan tahun berganti begitu cepat. Tak terasa jika Alshaka dan Alshera sudah semester 8 akhir. Skripsi sudah mereka laksanakan, dan sidang skripsi juga sudah terlewati beberapa bulan yang lalu. Betapa bersyukurnya Alshaka dan Alshera karna keduanya dinyatakan lulus, dan kini mereka sedang sibuk menyiapkan magang sebelum wisuda.

"Ga terasa, ya. Sebentar lagi kita lulus, habis itu kerja terus cari pendamping hidup untuk menua bersama."

Alshera yang duduk disebelahnya itupun hanya terkekeh ringan.

Teman-teman Alshera belum pada tahu jika keduanya memiliki hubungan. Tetapi mereka tahu jika Alshaka dan Alshera sedang dekat. Alshera tidak mau membongkar hubungannya yang sudah jalan hampir 3 tahun bersama Alshaka kepada teman temannya. Karna itu terlalu beresiko. Dirinya akan bercerita kepada Lia dan Geya saat mereka sudah lulus. Entahlah, Alshera masih takut jika hubungannya dengan Alshaka akan terungkap begitu saja.

3 tahun bersama Alshera adalah anugerah terindah yang dikirim tuhan untuk Alshaka. Gadis itu sudah bisa membuat dirinya seolah lupa dengan masa lalunya. Meskipun begitu, Alshaka masih sering teringat dengan Alecia.

3 tahun itu tidak mulus. Seringkali mereka bertengkar terhadap masalah masalah kecil. Tetapi dengan dewasanya Alshera selalu mengalah. Karna baginya pertengkaran itu tidak penting dan harus bersikap dewasa ketika menghadapi masalah agar cepat selesai. Terbukti mereka sudah bertahan selama 3 tahun ini.

"Habis ini kamu mau kerja di kantor papi, kah?"

Alshaka menganggukkan kepalanya. "Gue lanjutin perusahaan punya papi. Alnakka juga gitu. Tapi bedanya kalo Alnakka, dia lanjutin perusahaan opa gue."

"Bukannya perusahaan opa sudah dipegang sama papi juga?"

"Tapi cuman setengah. Papi pegang pun juga cuman buat jaga-jaga. Soalnya opa udah sakit-sakitan."

"Cieee habis ini jadi anak kantor."

"Mau kerja keras, biar bisa nikahin lo."

Alshera membuang muka, malu. Apa-apaan ini, Alshaka saja belum benar benar bekerja. Mengapa lelaki itu dengan pedenya berkata seolah dirinya akan menjadi jodohnya untuk hari esok? Padahal, belum tentu mereka bejodoh.

"Apaan. Kita belum tentu berjodoh, kok."

"Tapi kalo gue yakin kita berjodoh gimana?"

"Di aamiin-in ngga yaa?" Canda Alshera sembari menaik turunkan alis kearah Alshaka.

"Aamiin, dong. Emang lo gamau menua bareng gue?"

"Tapi kalo takdir kita ga berjodoh, kamu jangan kecewa."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 26, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALSHAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang