Saat itu,bel pulang sekolah telah berbunyi. Dayna dengan malasnya berjalan menuju parkiran mobil sekolah. Lalu masuk kedalam mobil dengan terus-menerus menggerutu. Ya, karena ulah bodyguardnya itu yang tidak mengizinkannya untuk mengunjungi perpustakaan pusat kota."Bang! Nyetirnya agak kebutan dikit napa! Pelan banget si!" Ketusnya sembari memalingkan wajah pada luar kaca mobil. Lalu tanpa bicara, sang bodyguard yang menyetir pun langsung menancapkan gas mobilnya kencang hingga Dayna terguncang hebat.
"Oi gak gini juga kali!" Dayna terus-menerus merutuki bodyguardnya yang rada-rada nyebelin itu.
Tak lama kemudian, Dayna pun tiba dihalaman rumahnya. Ia menatap bodyguard yang membukakan pintu mobil untuknya dengan tegap. Sedangkan penampilan Dayna sendiri sudah tidak rapi. Rambutnya kusut dan bajunya nampak risek.
"Apa yang terjadi?" Tanya Zefan menghampiri kedatangan mereka.
"Kak! Dayna gak mau bodyguard! Liat! Dayna tertekan kak!"
Zefan memandangi Dayna dengan ragu. Namun akhirnya ia pun mengangguk setuju.
"Oke, kalian semua boleh pergi" Ujar Zefan yang langsung dipatuhi ketiga bodyguard itu.
"Dayna malu! Diketawain satu sekolah! Diomongin anak manja lah! Dayna gak suka!" Marahnya lalu keluar dari mobil.
"Oke, maafin kak Zefan, sekarang kamu buruan makan siang, kakak udah masak"
"Hah?! Kak Zefan bisa masak?! Emang kak Zefan gak kuliah ya?" Heranya.
"Libur dulu"
Selalu saja dingin. Kenapa logat bicara Zefan seperti orang yang terpaksa bicara? Seakan itu mengeluarkan banyak energi.
"Kak, um... Bisa..."
Drrtt
Drttt
Drtt
Handphone Zefan bergetar. Lalu Zefan pun mengangkatnya dan memberi isyarat kepada Dayna untuk diam dulu.
"Ya, hallo?" Zefan berjalan menjauh dari Dayna. Siapa itu, pikir Dayna kepo. Tak biasanya Zefan mendapat panggilan. Apa mungkin dari Seyra? Tokoh antagonis utama perempuan?
"Maaf, tadi mau bicara apa?" Tanya Zefan dengan masih sibuk mengetik pesan diponselnya.
"Gak jadi" Dayna pun berjalan menuju kamarnya.
"Ya, ada apa lagi?" Zefan menerima panggilan lagi. Entah kenapa Dayna kesal, malah jadi bad mood mau ngurusin akun tik toknya yang kena hack itu.
"Ck!! Ini gimana yaa padahal sayang banget udah banyak followers nya!!" Dayna membanting handphonenya ke kasur.
"Hah! Enaknya ngapain ya?" Pikirnya termenung sembari merebahkan tubuhnya keranjang. Ia menatap langit-langit kamarnya yang polos.
"AHA!! Hias kamar!" Riangnya lalu beranjak dan membuka laci meja samping ranjangnya.
"Gunting ada... Pita ada... Lemnya ada... Kapas juga ada... Okei siap! Tinggal buat yey!" Dayna mengeluarkan semua barang yang ia temukan dilacinya.
"Eh kalo sambil ngevlog fyp gak yaa" Pikirnya. Memang cita-cita Dayna yang dulu adalah menjadi terkenal. Seorang vloger YouTube dan tik tokers berkelas.
"Dayna!" Zefan membuka pintu kamarnya tanpa permisi.
"Ish kak! Kalo mau masuk kamar orang ketuk dulu napa!" Kesalnya pada tingkah laku Zefan yang tidak pernah berubah.
"Up to me" Ujarnya tak mau disalahkan. Ia berjalan masuk kedalam dan duduk disampingnya melihat apa yang akan dilakukan Dayna.
"Ngapain kak? Sanaa Dayna mau bikin hiasan kamar! Jangan ganggu hus!" Usirnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/304810034-288-k250349.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I Became a Mafia Family ✅
FanfictionArea Transmigrasi Modern-Mafia Dayna Hermonio Agatha . Gadis malang yang harus meninggal dengan kasus ditutup atas nama kesalahan kekasihnya. Padahal, Dayna ditembak tepat pada kepalanya oleh kakaknya sendiri! Karena keluarga Dayna adalah salah satu...