2

4.7K 378 10
                                    

🌷🌷HAPPY READING🌷🌷

Seorang pemuda tampan tampak menggertakan rahangnya ketika mendapati sebuah pesan singkat di ponselnya. Ia segera berjalan menuju parkiran kampusnya dan melajukan motornya cepat. Ia benar-benar merutuki gadis itu. Apa dia sebodoh itu?! Awalnya ia menyergit heran ketika melihat lokasi yang dikirimkan seseorang itu. Namun ia tidak berfikir banyak lagi. Dengan kecepatan tinggi ia mengerahkan tenaga motornya.

Ckiiik!!

Ia mengerem dadakan ketika melihat seorang gadis keluar dari mobil hitam aneh. Gadis yang dikenalnya.

"Makasi ya om udah nganterin Dayna! Bye!!" Gadis itu melambaikan tangannya ceria. Apa yang sebenarnya terjadi?! Jangan bilang pria itu mempermainkannya! Setelah mobil itu berlalu, pemuda itu menghampiri sang gadis dengan kesal.

"DAYNA!" Serunya lalu menarik tangannya.

"Ih lepas!" Hentaknya kasar sembari menoleh kebelakang. Gadis itu nampak terdiam sejenak. Siapa pemuda didepannya ini?

"Dasar bodoh!"

What?! Dia ngatain dirinya bodoh?! Hey apa masalahnya!

"Gaje ih" Gadis itu menyergit.

"Jangan percaya siapapun apalagi orang yang baru dikenal! Bagaimana kalau dia menculikmu?! Kau hanya akan merepotkanku saja!"

Dayna menatapnya datar. Kenapa pemuda didepannya ini cerewet sekali? Ia mengorek kupingnya yang tidak terasa gatal itu.

"Kak Zefan, kan?" Dayna nampak menghela nafasnya panjang.

"Kak Zefan jangan hawatir! Dayna bisa jaga diri, kok!" Senyumnya mengembang lebar.

"Sedari dulu kau itu selalu saja merepotkan" Ujarnya lalu pergi meninggalkannya tanpa sepatah kata lagi.

"Dih! Enak aja! Dasar alay! Lebay!" Gerutu Dayna lalu mulai memasuki kelasnya yang ternyata sudah dimulai. Ah dia terlambat!

.
.
.
.
.

Seorang gadis cantik tengah berlari mengelilingi lapangan dengan tangan dikedua kupingnya. Dilehernya bertengger papan kardus yang bertuliskan 'JANGAN TINGGALIN AKU' . Saat itu bel istirahat telah berbunyi. Jadi semua orang menyaksikan gadis itu berlari. Namun anehnya, tak ada satu pun siswa atau siswi yang berani mengolok-oloknya. Mereka bahkan menganggap gadis itu seakan tidak ada. Saking figuranya kah dirinya?!

"Kalo capek istirahat dulu aja" Seorang pemuda datang dan menghampirinya dengan membawa sebotol minuman ion penyegar jiwa dan raga.

"Ehehe hai kak!" Sapa gadis itu ketika tau pemuda itu adalah anggota OSIS. Sudah tentu dari name tagnya. Tapi tunggu, nama itu...

AUSTIN!

Dayna ingat nama kekasihnya dinovel itu! AUSTIN!

"Ah i-iya, aku masih kuat kok hehe" Gadis itu malah mempercepat larinya. Ia tidak ingin hidupnya cepat berakhir. Salah satunya harus menjauhi kekasihnya itu.

"DAYNA!" Panggilnya yang tidak didengar olehnya. Ia menutup telinganya seketika. Entah kenapa ia menjadi takut. Apalagi ia tau caranya dirinya mati.

I Became a Mafia Family ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang