Terasa nyata

1.7K 130 4
                                    

Happy reading 💙

Bruak...

Dayna dengan hati-hati menjatuhkan tubuhnya. Beruntung Austin cepat tanggap untuk segera menangkap tubuh mungil milik Dayna hingga ia tepat berada dalam pelukannya. Austin terdengar mendesis ketika mencium aroma tubuh milik gadis cantik itu. Seakan ia menikmati posisi intim yang tak berjarak diantara keduanya. Jujur, ini pertama kalinya Austin terlalu dekat dengan seorang perempuan. Kenapa rasanya senyaman itu?

Lalu, Austin mengulas senyumnya tipis menatap wajah sang gadis yang dari tadi menatapnya tajam meminta dilepas.

"Gue suka wangi tubuh lo" Ucapnya yang membuat Dayna merasa merinding. Saat Dayna meronta ingin lepas, suara nampan jatuh mengejutkan mereka berdua.

"DAYNA?!"

"Eh maksud simbok non Dayna? Non gak papa kan?!" Ucapnya dengan hawatir dan cepat-cepat menghampirinya.

"Simbok! Kirain kak Zefan! Kaget!" Dayna celingukan tidak jelas. Wajahnya pucat pasi. Ingatanya memutar kembali pada novel yang menceritakan bahwa ia akan mati ditangan kakaknya sendiri. Ia pikir kematiannya akan datang lebih cepat, tapi sepertinya ia salah. Ia harus lebih berhati-hati dan harus menjauhi asal muasal masalah dari kematiannya itu. Austin, sang calon kekasihnya.

Dayna beralih menatap Austin yang sedang diam-dian terus memperhatikannya lekat. Netranya seakan terhipnotis oleh kemolekan Dayna.

"Kak, kak Austin mendingan pulang aja deh! Pintu biarin aja gak papa"

"Gue ganti, kok. Tenang aja, oke! Tidur yang nyenyak ya sayang, sebenarnya pangeranmu ini masih kangen sama tuan putri nya, tapi tuan putri nya harus segera istirahat. Jadi ketemu besok di sekolah aja, ya!" Austin berjalan pelan menuju kearah Dayna dengan bibir yang melengkung manis. Lalu diam saat telah dihadapan sang gadis pujaannya itu. Ia menatapnya lembut dan merapihkan surai milik sang gadis pujaan dengan penuh kasih sayang. Lalu ia mendekatkan wajahnya pada wajah Dayna.

"Muachhh!"

Dayna melototkan matanya saat ia merasakan keningnya dikecup begitu saja oleh Austin. Ini gila! Tapi Dayna menyukainya! Harusnya tidak seperti ini! Ini salah! Dayna terus saja berusaha untuk sadar dari lamunannya.

"Eh- " Dayna sedikit mundur guna menjaga jarak dengan Austin.

"Lho kok ngejauh? Malu sama simbok ya? Oke gak papa! See you besok, ya!" Austin pun melenggang pergi keluar rumah Dayna dengan berseri-seri.

'Akhirnya lo jadi milik gue, Dayna' Batinya dengan memasang senyuman penuh arti.

"Aduh simbok jadi malu ihihi" Mbok Hanur pun segera bergegas membereskan makanan berserakan dilantai yang dibawanya untuk Dayna.

"Uh simbok! Simbok jangan bilang-bilang kak Zefan, ya!"

"Siap non! Simbok dukung lah! Cowoknya ganteng banget non, ehehehe" Mbok Hanur pun pergi meninggalkan Dayna yang hanya terdiam menanggapinya. Ini aneh, kenapa Dayna yang palsu juga bisa jatuh hati pada Austin? Apa alur novel ini berlaku walaupun beda orang?

"Ck!" Dayna terus-menerus berdecak kesal. Ia pun merebahkan tubuhnya pada ranjang king sizenya. Ia menatap langit-langit kamarnya seperti biasa. Kenapa hidupnya malah tidak tenang? Bukankah Dayna hanya seorang figuran? Tapi kenapa hati Dayna merasa hidupnya bisa saja berakhir kapan saja? Apa yang sebenarnya terjadi?

"Kak Zefan pasti tau sesuatu!" Selidiknya tanpa pasti. Ia cukup ragu pada semua orang disekitarnya. Mengingat kembali bahwa keluarga Zefan adalah keluarga mafia terkuat diwilayah sini. Memungkinkan untuk banyak musuh yang mengincar nyawa keluarganya.

I Became a Mafia Family ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang