-Kejutan tak terduga-

835 54 4
                                    


Happy Reading ❤️

Sudah beberapa hari ini, Dayna tidak lagi pergi berangkat sekolah. Itu dikarenakan kejadian kemarin-kemarin yang menimpanya. Ayahnya hanya memberi izin Dayna untuk belajar otodidak saja. Bahkan untuk sekedar pergi keluar pun tidak diperbolehkan. Diluar sana penjagaan rumah Dayna diperketat, tentu saja hal itu mempersulit sang gadis untuk kabur walaupun hanya untuk ke halaman rumahnya. Itu semua demi keselamatan dirinya.

Sebenarnya Dayna merasa bosan karena seharian belajar dirumah. Ia merasa seperti sedang daring pada tahun covid-19 tahun-tahun lalu di dunianya. Apalagi ia hanya bertemu dengan guru-guru privatenya yang sangat membosankan. Tak ada teman, Membuat Dayna malas untuk belajar.

"Dari mengerjakan latihan soal kamu sudah bagus, hanya tinggal konsentrasi dan fokusnya saja. Ini merupakan kemajuan dari tahap sebelumnya. Semangat ya!" Guru privatnya mencoba memberinya semangat. Tapi Dayna sudah kepalang bosan dan mengantuk. Jadi ia tidak menanggapinya, hanya terdiam dengan wajah kusut menatap wajah sang guru.

"Baiklah, materi hari ini cukup sampai disini saja. Sampai jumpa besok ya cantik!" Guru privat itu pun membereskan semua alat-alatnya kedalam koper coklat miliknya.

"Besok belajar fisika lagi Bu?" Tanya Dayna dengan malas. Ia memainkan pulpen dan mencoret-coretkanya pada buku materi.

"Kalo besok jadwalku, bye!" Ia pun keluar dari kamarnya. Entah ini sebuah keajaiban atau memang sudah menjadi tabi'at pelajar. Tiba-tiba saja Dayna merasa bersemangat ketika guru privat itu pulang. Kenapa ya ngantuknya jadi hilang? Namun karena tidak bisa kemana-mana, ia pun menuju ranjangnya.

"Bosen banget!" Kesalnya sembari merebahkan tubuhnya dikasur empuk miliknya. Ia memejamkan mata perlahan, lalu tak lama kemudian, ia pun tertidur pulas.

-★★★-

Saat itu, disebuah ruangan gelap. Terlihat seorang gadis yang badannya diikat rantai disebuah kursi. Kenapa harus dirinya yang diculik seperti ini?!

Mata gadis itu juga ditutupi sebuah kain hitam. Ia tak bisa melepaskan tali rantai kokoh yang mengikat seluruh tubuhnya itu. Berteriak pun tak bisa, karena mulutnya disumpel kain-kain.

"Sekarang katakan padaku, apa maksudmu memberikan Dayna kado berbahaya untuk nyawanya itu?!" Tanya seorang pemuda yang muncul dari sudut gelap ruangan. Gadis itu hanya menggerang. Oh pemuda bodoh itu lupa kalo mulut si gadis sedang disumpel kain.

"Oh aku lupa..." Pemuda itu pun berinisiatif membuka sumpelan dari mulut gadis yang tak berdosa itu. Bibirnya kering dan bergetar hebat karena takut.

"Aku minta maaf! Aku benar-benar tidak berniat untuk mencelakai Dayna! Aku hanya dititipi barang oleh seseorang! Ku kira dia kerabatnya Dayna!" Jelasnya dengan isakan tangis takut. Tanganya gemetaran hebat ketika dengan jelas telinganya mendengar orang itu mengeluarkan sebuah benda tajam.

"Kau tau, berbohong itu... Dosa. Jadi katakan yang sebenarnya!" Ucapnya dengan menodongkan pisau kecil pada leher gadis itu. 

"Ti-tidak! Ku mohon! Aku sudah berkata sejujurnya!" Gadis semakin gelagapan seakan tidak bisa berkata apapun lagi.

"Ehmm... Beritahu aku, siapa orang brengsek yang telah menitipkan kado untuk Dayna" Ucap pemuda itu dengan dingin dibarengi pisau kecilnya yang ia jauhkan dari leher sang gadis. Gadis itu pun mengangguk cepat.

I Became a Mafia Family ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang