✌GC-05✌

9.1K 1.2K 81
                                    

230 vote 60 komen baru up lagi.

✌.✌

Kedua alis Gama menukik saat menatap makanan yang Gema bawa dari kantin.

Dia kemudian menatap Gema dengan tatapan menuntut penjelasan.

"Ayam..Gama suka enggak.." gumamnya seraya mendorong piring di depannya.

Gama kembali fokus pada gambarnya, tadi Arcila langsung pamit kembali ke ruangannya begitu Gema selesai dari kantin.

Gema sudah menduga hal ini, adiknya tak suka ayam, Gama ini pecinta seafood garis keras. "Tadi di kantin cuma ada ini, makan yah." bujuk Gema lembut.

Gama menggeleng tanpa menoleh, lebih baik dia fokus pada gambarnya daripada disuruh makan Ayam.

"Susu habis Gama punya." celetuk Gama mengalihkan pembicaraan.

"Mau abang buatin?"

Gama menggeleng. "No-no, Gama buat sendiri bisa, udah gede Gama." tolaknya sembari berdiri lalu mengambil tasnya.

Dia mengeluarkan susu bubuk dan dot yang sudah dicucikan Cila tadi.

"Cila ajar udah, Gama tau buat susu gimana." benar, tadi selagi menunggu Gema datang, Arcila mengajarkan Gama cara membuat susu sendiri.

Dan dia langsung mengerti walau harus butuh waktu yang lama.

"Adek yakin?" Gema was-was, baru kali ini Gama mau membuat susunya sendiri.

Gama mengangguk. "Yakin Gama." cetusnya sombong.

Okelah, sesuka hati Gama aja, yang penting jangan rewel dan jangan ganggu kerjaan Gema.

Gama membuka tutup dotnya, lalu menuangkan 2 sendok susu bubuk coklat ke dalamnya, baru setelahnya dia memasukan air panas sedikit dan mengaduk susu agar merata.

"Panas.." lirihnya saat tak sengaja terkena cipratan dari Dispenser.

Gama selesai mengaduk susunya, lalu dia menuangkan air biasa sampai penuh.

Baru setelahnya Gama meneteskan susunya dipunggung tangan, mengetes apakah itu panas atau tidak.

"Bagus, ndak panas." ujarnya semangat, kemudian dia memasukan dot kemulutnya dan berjalan kembali menuju karpet berbulu.

"Adek mau tidur siang aja?"

"Heem, ngantuk adek bang.."

"Ya sudah, nanti kalau mau pulang abang bangunin." Gama mengangguk, dia kembali menidurkan dirinya seperti posisi awal.

Matanya kian memberat dikala kantuk datang.

Dan 15 menit kemudian Gama sudah tertidur lelap sambil meringkuk seperti bayi.

...

"Apa ini? Bagaimana bisa kamu memberikan saya laporan seperti ini?" Cila tak habis pikir, seharian ini kinerja para karyawan tak ada yang beres sama sekali.

Termasuk Gema sekalipun, pria itu sudah 4 kali mengirimkan email yang salah pada Cila.

"Maaf buk, akan saya perbaiki." ujar pria berkacamata di depannya, dari Divisi Keuangan.

Arcila mengibas pelan. "20 menit harus selesai, jika tidak silahkan kamu angkat kaki dari sini." pria itu mengangguk cepat.

Entahlah, pikiran Arcila sedang tak baik hari ini, baiknya cuma saat pagi tadi saja, sekarang sudah tidak baik.

"Pasti Aga bakalan nangis lagi." seharusnya Cila tadi makan siang di rumah Raga, cuma karena melihat Gama menangis dan harus menemani nya, Cila melewatkan hal itu.

Dan tadi dia mendapat laporan dari tante nya kalau Raga mengurung dirinya di kamar, dia sudah menanti kedatangan Cila dari pagi.

Tapi ternyata Arcila tidak datang.

Tok tok.

"Masuk."

Cklek.

"Acila..Gama es krim minta boleh?" Gama memasukan sedikit kepalanya ke dalam ruangan Cila, dia teringat jika Cila punya banyak es krim.

Cila terkekeh pelan, moodnya sedikit membaik saat melihat Gama lagi.

"Masuklah, sini ambil es krim nya." ujar Cila lembut.

Gama mengangguk, dia masuk ke dalam lalu segera menutup pintu, Gama tadi keluar dari ruangan Gema karena abangnya itu sedang frustrasi.

Tadi juga Gema menangis karena salah mengirim file pada Arcila, dia sangat takut dipecat.

Gama tak mau menyusahi abangnya dengan permintaan perihal es krimnya, jadi dia ber inisiatif untuk datang ke ruangan Cila sendiri.

"Kamu mau berapa es krim?" tanua Cila yang sudah membuka kulkas 2 pintu nya.

Gama diam, dia sedang mencerna kata-kaga Cila, baru setelahnya menjawab.

"Tiga!" pekiknya semangat.

Arcila mengangguk, dia langsung mengambil 3 es krim cornetto coklat dari dalam, dan berjalan kembali mendekati Gama.

Dia ikut duduk dikarpet berbulu bersama Gama.

"Ini, makanlah. Jangan ribut oke? Cila harus bekerja lagi." Gama mengangguk patuh, sebelum bangkit Arcila menyempatkan untuk mengelus rambut Gama.

Baru setelahnya dia kembali ke meja kerjanya dan fokus pada pekerjaannya.

Setidaknya ada Gama disini sedikit menemani nya, lumayan mendengar ocehan-ocehan manis yang Gama keluarkan dari sela bibir indahnya.

Menemani kesunyian Arcila dalam mengerjakan pekerjaanya.

"Cila udang suka enggak?"

"Suka."

"Suka yang udang apa?"

"Em..udang sambal dan udang asam manis."

"Ah! Gama suka juga! Udang asam enak!"

"Iya benar, itu sangat enak."

"Gama makan udang asam mau.."

Arcila mendongak mendengar lirihan itu. "Kamu belum makan siang?" tanya nya.

Gama menggeleng pelan. "Belum, lapar Gama.." lirihnya sedih.

Arcila menggeleng pelan, dia meraih telepon di meja nya lalu menghubungi seseorang.

Tak apalah memesankan makanan untuk anak manis ini, kasihan dia kelaparan.

✌Bersambung✌

Lovely Gama [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang