Horee udah end juga🏃
Cerita manis yang singkat namun penuh kesan bagi saya🏃
><
Tetesan air mulai turun setelah beberapa saat sebelumnya angin kencang memberi tanda akan adanya hujan.
Langit yang mendung bagai suasana hati Arcila saat ini, air mata tak kunjung berhenti mengalir sejak tadi, kaki nya sudah mati rasa berlutut disebelah makam basah.
Gema ada disebelahnya, dengan mata sembab dan bibir pucat, dia menemani Cila sejak awal pemakaman, menenangkan wanita itu dan menjadi sandaran baginya.
"Cila..ayo kembali, hujan semakin deras." Gema menepuk bahu Cila lembut, Cila menggeleng tak mau, dia memeluk nisan tersebut dan kembali menangis.
Tak mau meratapi kepergiannya tapi tak bisa, Cila terlalu sakit hati mendengar kabar menyakitkan itu, dia tak mengharapkan kabar sialan seperti itu.
"Dia sudah pergi..hiks..dia udah gak ada Gema..hiks.." isak Cila pilu, dia tak bisa menahan sesak di dadanya, takdir sungguh kejam bermain diatas kebahagiaan manusia.
Gema yang tadinya sudah tenang kini kembali menangis, dia merasakan apa yang Cila rasakan.
"Cila.." lirihnya parau, Arcila melepas pelukannya pada nisan dan beralih memeluk Gema erat, menangis keras diceruk leher pria 23 tahun itu.
Menumpahkan kesedihannya sejak awal pemakaman. "Menangislah.." bisik Gema.
Yah, Cila akan menangis sekarang, dan tentu saja sampai dia lelah karena tubuhnya juga sedang tidak baik.
Gema mengeratkan pelukannya pada Cila dan terus menenangkannya, kini hanya dia yang menjadi tempat bersandar Arcila karena Gama tak ada.
Gema tak tau harus sedih atau bahagia.
...
Suara gesekan kertas dibalik berulang kali menjadi suara yang terdengar sedari tadi.
3 hari berlalu sejak pemakaman, Cila kembali menjadi sosok tertutup dan jarang bicara, dia hanya bicara pada Gema dan itu juga untuk urusan pekerjaan.
Dia ada di kantor, sibuk menyelesaikan pekerjaannya sebelum nantinya pulang dan bertemu Aga.
Drrt.
Ponsel yang tergeletak di meja bergetar, kaget, Cila mengelus dadanya pelan lalu mengambil benda persegi itu.
Lalu melihat siapa peneleponnya.
"Halo Gema, ada apa?"
"I need something.."
"Apa itu?"
"I want hug you..can i?"
"Kamu dimana?"
"Di ruanganku, ada yang mau aku katakan juga."
"Baiklah, aku segera kesana." Cila mematikan sambungan, sejenak dia menghela napas dan membuka galeri di ponselnya.
Foto dan video Gama masih tersimpan rapi disana, menyimpan memori yang tak akan pernah bisa diulang kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovely Gama [Selesai]
RomanceGama itu manis, lucu, tampan, manja dan sangat menggemaskan. Walau autisme yang di derita nya tak bisa disembuhkan, tapi Gama menerima cinta dan kasih dari banyak orang. Dan Gama tau, jika dia menyukai seorang perempuan cantik berkacamata, nama pere...