✌GC-09✌

7.2K 1K 37
                                    

Sepi yah disini, yang baca 500 an vote 200, kit heart.

><

Arcila sedikit kewalahan, ternyata perpaduan antara Aga dan Gama itu tidak baik, Aga yang terus menangis saat melihat Gama memeluk Cila, dan Gama yang terus memeluk Cila sengaja.

Dan untungnya, keduanya kini sudah tertidur setelah Cila memberikan mereka susu di dot masing-masing.

Gema sendiri dibiarkan kerja di ruangan Cila agar memudahkannya kalau-kalau Gama terbangun.

"Gema, hidung kamu baik-baik saja kan? Darahnya sudah berhenti?" Gema tersentak, dia mendongak dan menatap Cila seketika.

"A-ah, iya buk, hidung saya sudah baik, terima kasih obatnya buk." ujar Gema pelan, dia mengalihkan tatapannya.

Tak bisa berlama-lama karena jantungnya berdegup kencang, tatapan mata Arcila membuat jantung Gema berpacu cepat.

"Huhh, ada apa denganku." bisik Gema tak mengerti, kenapa dia seperti ini?

Dia kembali menatap Arcila lirih, rona merah terulas dipipi Gema walau samar.

"Enggak..Gema gak boleh suka Arcila..Gama sudah suka duluan sama dia." lirih Gema menyadarkan dirinya.

Gema selalu mengalah demi adiknya, dia sadar kalau Gama itu bahagia jika ada Arcila di dekatnya, Gema senang kalau Gama bahagia seperti itu.

Gema pernah pacaran saat SMA, namun jantungnya tidak berdebar secepat ini, tatapan teduh Arcila membuat Gema salah tingkah.

"B-buk, saya mau keluar, mau ambil berkas di meja." izin Gema, Arcila mengangguk pelan tanpa menoleh.

Dia juga sedang sibuk mengerjakan pekerjaannya, Gema langsung berdiri, namun sebelum pergi dia mendekati meja Arcila.

Tangannya terjulur pelan ke sudut bibir Arcila. "M-maaf buk, itu ada bekas sausnya." cicit Gema malu, kemudian berlari cepat keluar ruangan.

Tadi Arcila makan ayam saus tiram, dan sepertinya memang bersisa, Arcila terdiam, dia bertopang dagu dan tersenyum tipis.

Tawa pelan dia berikan. "Abang dan adik sama saja ternyata, mereka sama-sama manis." gumamnya geli.

Aaa, kenapa bisa dia dikelilingi pria manis seperti mereka.

...

"Cila lihat! Gama gambar bagus kan?"

"Cilaaa, Aga foto ini!"

Jam pulang kerja tinggal 20 menit lagi, Aga dan Gama sudah bangun dan langsung sibuk sendiri, Gama dengan gambarannya dan Aga dengan kameranya.

Cila menerima 2 benda hasil Aga dan Gama, lalu tersenyum bangga, dia menepuk kepala keduanya.

"Pintar sekali kalian." puji nya tulus.

Gama langsung menunduk malu, pipinya merona seketika.

Sementara Aga bertepuk tangan penuh bahagia, dia memeluk Cila erat dan bergelayut manja dilehernya.

"Aaaaa Aga pinter memang eummm~" ujarnya bernada.

Gama sendiri menarik tangan Cila dan kembali menepukan tangan Cila ke kepalanya. "Suka di pat-pat Cila, suka Cila." lirihnya senang.

Binar matanya menunjukan kebahagiaan, sederhana sekali membuat seseorang seperti Gama ini bahagia.

Anak autis juga ingin dipuji dan di apresiasi atas apa yang mereka lakukan, dan Gama mendapatkan itu dari Arcila.

Bagamana Gama menjelaskan debar jantungnya yang selalu berdebar kencang begitu melihat Cila.

Gama tidak tau cara menjelaskannya dan Gama juga tidak tau apa artinya.

Apa Gama ada penyakit mematikan? Nanti saja Gama tanyakan pada abang, pasti abang tau apa arti debarannya itu.

"Es krim."

"Mau es krim?"

"Eung! Es krim!"

Gama juga bahagia kalau sudah perihal es krim, dan hanya Cila saja yang selalu memberikan Gama es krim.

Dan Gama suka itu.

✌Bersambung✌

G mood.

Lovely Gama [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang