Aku udah lihat di chap sebelumnya, oke lah 200 vote 70 komen aja kita gas lagi!
✌.✌
Gama asik menjilati es krimnya tanpa menyadari jika abangnya saat ini tengah di introgasi wanita baik bernama Arcila itu.
Wajah manisnya sudah belepotan es krim, ada 5 bungkus es krim yang akan dia makan nantinya.
Lihatlah, dia sangat bahagia hanya dengan es krim saja.
"Jadi, bukannya kamu tau peraturan di Kantor ini bagaimana Gema."
Gema menunduk pelan, aura yang bosnya ini keluarkan membuat Gema tertekan, pantas Arcila bisa menjadi bos, cara bicara yang tenang namun bisa menekan lawan bicara nya.
"Maaf Buk, adik saya itu autis, dan orang tua saya sedang perjalanan bisnis ke luar negeri, jadi mau tidak mau selama seminggu ini saya mohon izin membawa nya ke kantor.." ujar Gema gemetar.
Kepalanya masih menunduk, tidak sopan, tapi Cila tau kalau pria itu tengah ketakutan.
Arcila bertopang dagu sejenak, matanya memandang Gama yang asik pada es krimnya sendiri.
Lalu beralih pada Gema. "Kalian kan bisa pakai jasa baby sitter." cetus Cila.
Gema menggeleng pelan. "Gama tidak mau dijaga orang asing, dia hanya mau dijaga keluarganya saja."
Rumit, helaan napas Cila berikan, sebenarnya tak masalah jika Gama dibawa, hanya saja Arcila memikirkan karyawan yang lain.
Bagaimana jika mereka mencibir Gama karena kelainannya itu.
"Baik, kamu bisa bawa Gama ke kantor untuk satu minggu ini, saya kasih kamu keringanan, namun setelah nya kamu tidak boleh membawa Gama lagi, paham?"
Gema mendongak pelan, dia menatap Cila sejenak lalu mengangguk, dia lega, untung saja dia tak dipecat.
"Baik, kembali ke ruanganmu, bersama Gama juga."
Gema mengangguk, dia bangkit dari duduknya lalu berjalan menuju sofa dimana Gama duduk.
"Adek, ayo balik ke ruangan abang." ujarnya lembut.
Gama menatap Gema sejenak, mencerna ucapan Gama barusan, setelahnya dia mengangguk lalu membawa 5 es krim di meja.
"Adek, itu tinggalin disini aja." cetus Gema.
Gama menatapnya tajam, alisnya menukik tak terima. "Acila es krim kasih untuk Gama! Gama bawa mauuu!" kesalnya pada Gema.
"Tapi itu es krim Buk Cila."
Gama menatap Arcila yang juga tengah menatapnya, bibir belepotan es krim itu melengkung kebawah disusul air mata yang mulai menggenang.
"Acila Gama es krim mauuu..hiks..Gema larang bawa Es krim Acila..hiks.." adunya pada Cila, lucu sekali, Arcila tidak tahan.
Gema sudah keringat dingin. Tapi tawa pelan yang Arcila berikan mampu menenangkan debaran jantung Gema.
"Tidak apa Gema, biarkan saja es krimnya dibawa, saya yang berikan itu untuknya." Arcila berujar setenang itu.
Gama tersenyum bahagia seketika, dia kembali membawa 5 es krim tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovely Gama [Selesai]
RomansaGama itu manis, lucu, tampan, manja dan sangat menggemaskan. Walau autisme yang di derita nya tak bisa disembuhkan, tapi Gama menerima cinta dan kasih dari banyak orang. Dan Gama tau, jika dia menyukai seorang perempuan cantik berkacamata, nama pere...