Extra part sampe 5 aja🏃
><
"Cila pegaaaaal, peluk!" mereka baru saja selesai melakukan resepsi, memang seharian ini sangat melelahkan sekali, Gama saja terus merengek karena kecapekan.
Lalu Gema sibuk membereskan barang-barang mereka, ke 3 nya pindah ke rumah 2 tingkat disebuah komplek menengah keatas.
Ini rumah Gema sebenarnya, dia membeli 2 hari sebelum pernikahan, dan sengaja meminta Cila untuk tinggal disana saja.
"Sayang, kamu lapar? Mau aku masakan?" tanya Gema, Cila yang saat ini menepuk punggung Gama pelan menoleh.
"Tidak terlalu lapar, kamu biarkan saja dulu barang-barang itu, besok saja dirapikan, mandi lalu istirahatlah."
Gema mengangguk, dia mencium pipi Cila terlebih dahulu baru masuk ke kamar mandi.
Dia masih tak menyangka jika saat ini dia sudah menikah bersama bosnya, ah ini sangat luar biasa.
Pernikahan Cila ditayangkan di TV, Ceo besar sepertinya menikahi 2 pria sekaligus itu merupakan berita yang menggemparkan.
Jadi tak heran kalau banyak orang yang ingin tau akan hal itu.
"Cila.."
"Eum? Kenapa sayang?" Gama mendongak dari belahan dada Arcila, dia menatap Cila sayu dengan wajah yang memerah.
Ada yang aneh disini, perlahan Cila menangkup wajah Gama dan mengelus pipinya. "Kenapa wajahmu sangat merah begini." tanya Cila.
Gama diam, bibir mungilnya terbuka sedikit. "Papi..kasih Gama..minum-minum merah warna..terus panas badan Gama..eung gak suka..risih.." Gama mulai meracau.
Oh sial, apa ayah mertuanya itu memberikan minuman dengan obat perangsang untuk Gama? Ada-ada saja.
"Risih yah?"
"Ng...risih.."
Arcila mengangguk paham, dia melepas kemeja putih milik Gama dan melucuti semuanya, perlahan tangannya mulai menyentuh diarea sensitif Gama.
Arcila menidurkan pria itu ke ranjang terlebih dahulu, lalu mulai mengecup dan membuat tanda didada dan leher Gama.
Gama menahan mulutnya yang terasa ingin mengeluarkan sesuatu.
"Jangan ditahan Gama, keluarkan saja." bisik Cila tepat ditelinga Gama.
Gama membuka bibirnya pelan, matanya terpejam begitu sentuhan kembali dia rasakan ditubuhnya.
"Anhh..C-cila..eunghh.." Cila menyeringai, manis sekali sih desahannya.
Cklek.
"Cila aku sudah si-eh? Lagi main yah, kalau begitu aku keluar-"
"Kemari."
"Ha?"
Cila menatap kearah Gema yang hanya mengenakan handuk melingkar dipinggangnya, tatapannya naik kearah puting Gema yang mencuat manis itu.
Gema yang ditatap sedemikian rupa hanya mampu menunduk malu.
"Kemari sayang, kalau bisa sekali dua kenapa harus satu." titah Cila dengan aura dominan nya yang sangat pekat.
Gema meneguk ludahnya kasar lalu berjalan kearah Cila, dengan ganasnya Cila menarik Gema dan menidurkannya disebelah Gama.
Wajah kedua abang beradik itu nampak merah padam, Gama yang terus mengeluarkan suara-suara nikmat di telinga Cila sementara Gema yang kini membuka handuk dan memperlihatkan nunutnya.
"Uuhh, siap sayang?"
"Mmhh..p-pelan-pelan aaahh!"
Cila meremat nunut Gema karena tak sabar, Gema memejamkan matanya merasakan semua itu, ini pertama kalinya bagi Gema.
Dia tak pernah melakukan semua ini, alias dia masih perjaka.
"A-ahh.." desahan kembali terdengar begitu Cila memincit puting imut Gema.
Nampaknya, mereka akan bermain sampai pagi.
....
Pagi hari nya, Cila duluan bangun daripada kedua suaminya, semalam mereka berdua ambruk setelah pelepasan ke 4 mereka.
Cila harus membersihkan tubuh keduanya baru ikut tidur, dan pagi ini dia duluan bangun.
Cila harus menyiapkan sarapan untuk keduanya.
"Hehehe, mereka manis sekali." Cila tak pernah tau jika Gema bisa semanis itu diranjang, apalagi Gama semalam sangat..uhh seksi.
Rona merah terlihat jelas dipipi Cila, jujur dia juga baru pertama kali melakukannya, tentunya dia masih perawan.
Semalam dia melepas keperawanannya pada Gema, bukan maksud apa, suami pertama memang Gama dan hak istimewa Gema sebagai suami kedua adalah sebagai yang pertamabmelepas keperawanan Cila.
Cila asik memasak di dapur sampai akhirnya pelukan dia rasakan dari belakang.
"Cila pagi~" ooh Gama, Cila berbalik dan memeluk Gama erat, dia masih memakai piyama sampai menampakan bahu penuh bercak kemerahan.
Cila malu jadinya. "Kamu tunggu di meja makan ya, biar aku siapin sarapannya, oh ya dimana Gema?"
Gama tak menjawab, dia asik menciumi pipi Cipa dan menggigitnya pelan.
"Bobok masih."
"Begitu?"
"Heem."
"Baiklah duduk disana yah."
"Okeii!!"
Aaaa indahnya pagi hari ini.
Cila kembali sibuk pada masakannya, dan tak lama Gema turun dari kantai 2 dengan wajah nya yang memerah.
Dia masih tak percaya jika kini dia sudah menikah, dengan Arcila lagi.
"C-cila..kamu punya konselor gak?" cicit Gema malu.
"Untuk apa konselor?"
"Itu..aku ingin menutupi bercak merah..dileherku.." Gema langsung menutup wajahnya karena pasti wajah itu sudah sangat memerah.
Cila gemas, menggemaskan sekali kedua suaminya ini, Cila kan jadi pengen nerkam mereka lagi, eh?
Mesum banget!!
Tapi mesum sama suami kan gak masalah🏃
✌Bersambung✌
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovely Gama [Selesai]
RomanceGama itu manis, lucu, tampan, manja dan sangat menggemaskan. Walau autisme yang di derita nya tak bisa disembuhkan, tapi Gama menerima cinta dan kasih dari banyak orang. Dan Gama tau, jika dia menyukai seorang perempuan cantik berkacamata, nama pere...