✌GC-16✌

5.5K 792 108
                                    

Banyak banget yang gak vote, bgst beut emang🏃

Semoga harimu senin terus🏃

><

"Gama kamu ngompol lagi?" Haira menghela napas pelan, beginilah Gama kalau lagi sakit, dia pasti tak mau ke kamar mandi untuk sekedar pipis.

Sudah 3 kali Haira mengganti celana Gama, dia mengompol di kasur.

Hari ke 3 di rumah sakit, Gama lebih banyak diam dan muram, itu semua karena Cila tak datang menjenguknya seharian.

Gama sudah menunggu dari jam 8 pagi sampai kini jam 5 sore, saking merajuknya dia, Gama bahkan tak berbicara sedikitpun.

Napsu makan nya menurun, bahkan sudah ditawari es krim pun Gama tak menjawab dan hanya diam menatap jendela kamarnya.

Haira kembali membereskan kasur yang basah dan celana Gama, Gama juga tak bersuara dan membiarkan Haira membereskannya.

"Mau..Cila.." lirihnya parau, air mata mulai tergenang dipelupuk matanya, napasnya memburu dengan hidung yang memerah.

Bibirnya bergetar, bahunya naik turun menahan isakan, Gama mengusap air matanya berulang lagi.

"Mau..Cila..hiks..mau Cila.." tangisnya pilu, dia takut, dia sangat takut jika Cila tak lagi datang melihatnya.

Tak ada lagi alasan untuk Gama datang ke kantor Gema nantinya, berarti Gama tak akan bisa bertemu Cila lebih sering lagi.

Gama menatap Haira yang juga menatapnya sendu, perlahan Gama merentangkan tangannya dan mengeraskan tangisannya.

Dia benar-benar mau bertemu Cila, kenapa Cila tak datang juga.

"Mau Cilaaa..hiks..Mami..hiks..Gama Cila mau lihat..hiks.." isaknya mengadu diceruk leher Haira.

Haira menepuk punggung Gama dengan sabar, dia mengecup bahu Gama guna menenangkan tangisan putra manisnya ini.

"Cila lagi dijalan.." bisik Haira.

"Bohong mami..hiks..mami bilang gitu terus..hiks..t-tapi ndak bener..C-cila ndak dateng juga..hiks.."

"Sst, udah yah, Cila lagi sibuk sayang."

"MAU CILAAA..hiks..MAU CILAAA HUAAAAAAA MAU CILA!! GAMA MAU CILAAAA!! CILA HARUS DATANG!!" ini yang Haira takutkan kalau Gama mulai suka pada sesuatu namun tak mendapatkannya.

Dia akan menangis, dan tantrumnya akan kambuh lagi.

Tantrum sering dialami anak autis maupun anak berusia dibawah 10 tahun, kondisi ini membuat anak-anak menangis menjerit tak karuan dan bisa sampai memukul atau melempar barang.

Situasi seperti ini harus dihadapi dengan tenang, tidak bisa dengan kekerasan.

Haira membiarkan Gama menggigit bahunya dan menjambak rambutnya, Haira terus mengusap punggung Gama sampai anak nya itu tenang.

Butuh waktu 10 menit agar Gama berhenti menangis dan tertidur karena kelelahan, isakan lirih masih terdengar dari sela bibir indahnya.

Haira tersenyum lembut, dia mencium pipi Gama dan terus mengelus punggungnya, menghantarkan kehangatan dan ketenangan untuk putra manis istimewa nya ini.

Anak yang memang sudah seharusnya Haira syukuri kehadirannya.

"Nyamanlah arjuna beta, mimpikan yang indah saja, nanti bila kau buka mata, semua tak serupa.." bisik Haira menyanyikan lagu yang kadang Gama suka.

"Hiduplah arjuna beta..biarkan jasad yang luka..selama tuhanmu ada, tak kan engkau tercela.." Haira bahkan tidak tau darimana Gama mendengar lagu itu.

Tapi sebagai Ibu yang baik, Haira menuruti keinginan Gama untuk senantiasa menyanyikannya.

Dan terkadang lagu itu berhasil menenangkan Gama dari mimpi buruknya, atau dari ketakutannya.

"Mami sayang sama Gama..jangan gini lagi ya nak, Gama harus sehat dan jangan keseringan nangis..kasihan jantungnya di dalam sana.." lirih Haira, dia hampir menangis jika saja pintu tidak dibuka seseorang.

"Sayang, Gama udah tidur?" Alam baru masuk dengan barang bawaan untuk Gama, seperti jajanan atau mainannya.

Haira menoleh dan mengangguk, senyum tipis dia berikan, perlahan Haira menidurkan Gama di ranjang dan mengelus rambutnya.

Kecupan hangat Haira berikan di dahi Gama. "Sehat-sehat jagoan Mami, Mami sayang Gama." bisiknya lembut kemudian melanjutkan kegiatannya tadi.

Yaitu membereskan kekacauan yang Gama perbuat, dan dia juga belum pakai celana.

"Alam, pakaikan Gama pampers saja, dia ngompol terus."

"Oke sayangku."

Haira mencium bibir Alam singkat lalu mengelus rambutnya. "Pinter banget suami aku." puji nya gemas.

Alam tertawa malu, dia memberikan satu ciuman dipipi Haira lalu berjalan kearah ranjang Gama.

Selama pernikahan mereka, pertengkaran hampir tak pernah terjadi, entahlah, Haira juga tak suka keributan sementara Alam selalu menjauhi hal yang Haira benci.

Jadi rumah tangga mereka selalu tentram tanpa ada cek cok yang berarti.

✌Bersambung✌

Lovely Gama [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang