part 10

180 18 1
                                    

Bismillah

                DOA MANTAN

#part 10

#by: R.D.Lestari.

Apa enak?"

Mia mengangguk tanpa menghiraukan. Pak Boy tanpa sadar menarik dua sudut bibirnya hingga tercipta senyuman manis saat melihat Mia yang nampak lucu dan menggemaskan.

Ia tiba-tiba mengangkat tangannya, dan mengulurkannya ke arah sudut bibir Mia.

Mia yang saat itu sedang asik makan, merasakan sentuhan lembut yang membuatnya tersentak dan ...

"Uhuk-uhuk!" ia terbatuk.

Pak Guru yang saat itu juga kaget dengan reaksi Mia ikut panik. Gadis itu batuk cukup keras, ia tersedak dan membuatnya susah bernapas.

"Mia!" jerit Pak Guru melihat Mia yang menepuk-nepuk dadanya. Wajah Mia semakin merah karena sulit bernapas.

Pak Boy mendekat dan spontan menarik tubuh Mia hingga membentur dadanya yang bidang.

Puk-puk-puk!

Dalam posisi berpelukan, Pak Boy menepuk pelan punggung Mia, dan ...

"Uhuk-uhuk!"

Mia kembali terbatuk dan menyemburkan sisa nasi tepat di pakaian Pak Guru.

"Hhhhh,"

Mia bernapas lega saat ia bisa kembali menghirup udara sekitar.

"Alhamdulillah, syukurlah kamu udah bisa bernapas normal," Pak Boy mengelus punggung Mia.

Wajah Mia seketika menghangat. 'A--aku ... di peluk Pak Boy?' batin Mia.

"Astaga!"

Pak Boy seketika melepaskan pelukannya dan memberi jarak diantara mereka.

Ia menggaruk kepalanya yang tidak gatal dan tersenyum kikuk. Sedang Mia menurunkan pandangannya. Ia yakin saat ini pipinya bersemu merah karena malu.

"A--apa kamu baik-baik saja, Mi?" tanya Pak Boy.

Mia mengangguk dan perlahan mengangkat wajahnya hingga tatapannya tertuju pada kemeja Pak Boy yang terkena noda semburannya.

"Ya ampun, Pak. Baju Bapak kotor! biar saya cuci, Pak," tanpa sadar Mia mengulurkan tangannya dan menyentuh dada Pak Boy yang kotor.

Spontan Pak Boy memegang tangan Mia dengan maksud agar gadis itu tak perlu khawatir tentang dirinya.

Namun, gara-gara sentuhan itu, tubuh Pak Boy ataupun Mia bagai tersengat listrik yang sontak membuat mereka tersentak dan tangan yang ditarik si empunya masing-masing.

Mia menggenggam tangannya dengan debaran jantung yang tak beraturan. Apalagi sekilas ia melihat wajah Pak Boy dari dekat. Wajah yang sekilas mirip aktor tampan cina Miles Wei itu membuat kepala Mia pusing.

"Ehem, ga perlu repot, Mi. Kamu istirahat aja. Lukamu itu pasti buat kaki kamu nyeri nantinya," seraya berdehem, Pak Boy mengatur napasnya agar tak terlihat kikuk.

Mia hanya mengangguk pelan. Pak Boy akhirnya memilih meninggalkan Mia seorang diri. Ia melangkah keluar dan masuk ke dalam kamarnya sendiri.

Pria tampan berumur tiga puluh tahun itu menyentuh dadanya saat ia mendaratkan pantatnya di ujung ranjang.

Debaran jantungnya bak genderang perang yang di tabuh berkali-kali. Keringat dingin mengucur di sela anak rambutnya saat mengingat kejadian barusan.

"Ada apa dengan diriku sebenarnya?" tanyanya pada diri sendiri sembari mengusap keringatnya dengan punggung tangan.

Doa Mantan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang