Bismillah
Doa Mantan
#part 15
#by: R.D.Lestari.
Bertepatan dengan turunnya Mia, sebuah motor menepi disampingnya. Mia menghentikan langkah dan memperhatikan dengan seksama siapa yang baru saja datang.
Pria itu membuka helmnya dan tersenyum manis pada Mia.
"Didi!" Mia tanpa sadar memeluk tubuh tinggi itu saat lelaki itu berdiri di dekatnya. Lelaki yang di peluk, balas memeluknya erat.
Wajah Pak Boy seketika memerah. Ia cemberut sembari melipat kedua tangannya di dada.
Panas menjalar ke kepalanya, dan wajahnya memerah melihat Mia begitu akrab dengan pemuda jangkung dengan rambut rapinya itu.
"Gemes! Kamu ga berubah, bocil!" pemuda itu dengan gemas mencubit pipi Mia yang gembul, saat Mia mengurai pelukannya dan memberi jarak diantara mereka.
"Didi!"
"Ehem-ehem!"
Kedua orang itu tersadar dan berpaling ke arah Pak Boy yang menyorot tajam ke arah Mia.
Ia melangkah mendekat dan menarik Mia menjauhi pemuda berkulit putih dan bermata sipit yang menatap mereka heran.
Mata Mia membulat saat menatap tangannya berada di cengkeraman tangan Pak Boy.
Jantungnya berdegup kencang dan pipinya memerah. Menyadari betapa dekatnya ia dan Pak Boy saat ini. Wangi tubuh maskulin dari lelaki tinggi berotot itu terasa menyegarkan. Jika tidak punya rasa malu, ingin rasanya ia memeluk tubuh keren itu dan menciumi aroma khas lelaki yang memabukkan itu.
"Mia, siapa Om-om ini?" tanya pemuda tampan itu saat matanya tertumpu pada pegangan tangan Pak Boy.
"Di--dia ...,"
"Saya suaminya Mia, Mr.Boy, guru olahraga di SMA Negeri terkenal di sini," dengan dada yang terbusung Pak Boy memperkenalkan diri.
"Hah!? suami? jangan ngadi-ngadi, deh. Ni bocah mana mau nikah, punya pacar aja kagak! gua ga percaya Loe suaminya Mia," pemuda itu dengan wajah memerah menunjuk Pak Boy.
"Di ... Dia me ...,"
"Memang kenapa kalau Mia punya suami?" Pak Boy menekan nada suaranya, terlihat tersinggung dengan ucapan pemuda yang disebut Mia, Didi.
"Ya, ga pantes aja. Mia imut-imut gitu kok punya suami Om-om begini," ucap Didi dengan senyum mengejek.
"Eh, maksud kamu, apa?" amarah Pak Boy seketika memuncak. Baru saja ia hendak melangkah, Mia berigsek maju dan menghalaunya.
"Sudah-sudah, Pak. Jangan termakan emosi. Didi memang kadang suka sembarangan kalau bicara, tapi, dia baik, kok,"
Mata Pak Boy memindai antara Didi yang menyorotnya tajam dan Mia dengan wajah memelas.
Pak Boy menghela napas kasar dan terdiam. Melihat suaminya tenang, Mia berbalik dan mendekat ke arah Didi.
"Di, dia memang suamiku. Mantan guru sekolahku dulu. Nanti aku jelaskan gimana kami bisa nikah. Sekarang masuk dulu, aku kangen ngobrol sama kamu," Mia menarik tangan Didi dan melupakan Pak Boy yang menatapnya dengan emosi.
'Mia! kelewatan! aku suaminya, tapi di depan mataku, dia gandeng cowok lain!'
"Ehem, ehem!"
Mia menghentikan langkah. 'Astaga! aku lupa!'
Gadis itu berbalik dan melontarkan senyum simpul. Ia menatap suami kontraknya yang cemberut dan menatapnya garang.
Mia melangkah mendekati Pak Boy dengan takut-takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Doa Mantan
RomanceBoy mendengus kesal saat Jean, calon istrinya itu pergi begitu saja dan meninggalkannya di tengah pernikahan yang sedang berlangsung. Untuk menutupi rasa malu, Boy yang kebetulan bertemu dengan Mia, mantan muridnya, meminta untuk menjadi istri seme...