Bismillah
DOA MANTAN
#Part 26
#by: R.D.Lestari.
Tubuh lelaki tampan itu menggeliat, merentangkan tangannya guna menghilangkan pegal-pegal di tubuhnya.
Ia mengucek matanya sebelum meraih kacamata di nakas samping ranjang Mia.
Lelaki berumur tiga puluh tahun yang memiliki tubuh ideal itu menggeser dan menarik tubuhnya untuk duduk bersandar di kepala ranjang.
Ia memakai kacamata dan menoleh ke arah samping di mana gadis itu masih tertutup selimut dengan tubuh polosnya.
Pak Boy tersenyum simpul. Akhirnya malam pertamanya berlangsung sukses meski Mia sempat malu-malu.
Pak Boy menyentuh dadanya yang tiba-tiba bergemuruh kencang kala menatap punggung Mia yang saat ini menghadap ke arah lain.
Ada desiran aneh yang mengalir di sepanjang aliran darahnya. Perasaan yang berbeda dari biasanya.
Degh!
Dadanya tiba-tiba bergemuruh kencang saat tubuh Mia bergerak dan menghadap ke dirinya.
Mata indah itu mengerjap dan menatap Pak Boy dalam hingga laki-laki yang sedang bertelanjang dada itu malu dan salah tingkah.
Ia menarik selimut dan menutupi dadanya yang tadi terbuka.
"Pak ... Mia laper ... pengen makan Bapak...," ucap Mia dengan gaya menggoda. Ia begitu gemas melihat lelaki tampan dihadapannya saat ini.
"E-- eh ... ma--makan ... Bapak? maksudnya?" jakun Boy naik turun, mengingat tadi malam Ia menghabiskan waktu dengan begitu romantisnya bersama Mia.
"Kenapa? ga boleh?" mata Mia mengerling manja dan menggeser tubuhnya mendekat.
Tubuh Pak Boy bergetar. Menyadari asetnya kembali bereaksi, Pak Boy spontan menutup bagian bawahnya dengan kedua tangan, takut menyembul dan membuatnya malu.
Mia terkekeh geli melihat tingkah Pak Boy. Ia ingin mendekat, tapi tiba-tiba ...
"Mia ... Bapak mau kerja, takut telat," Pak Boy meraih celananya yang berada di kolong tempat tidur dan langsung memakainya. Ia lalu melangkah meninggalkan Mia yang masih mengulum senyum.
"Pak Boy ... makasih ...," desisnya pelan.
***
Mia melangkah ke arah dapur saat Ia sudah selesai mandi. Matanya mengedar ke segala arah. Kosong.
Pak Boy ternyata sudah pergi mengajar, tapi Ia sudah menyediakan sarapan untuk Mia. Sandwich berisikan telur, sosis dan salada kesukaan Mia beserta susu putih hangat.
Mia mengulum senyum simpul. Meski ia merasakan sedikit nyeri dibagian bawah perutnya, Ia tetap merasa bahagia.
Untuk pertama kalinya Ia dan Pak Boy akhirnya bisa merasakan indahnya pengantin baru.
"Apa perjanjian tentang uang itu batal? tapi biarpun ga dapet duit, setidaknya Aku dapat Pak Boy," Mia bicara pada dirinya sendiri.
Senyumnya mengembang indah. Ia meraih ponselnya dan mulai mengetik sesuatu di sana.
Ting!
Pesan terkirim. Lansung ceklis dua pertanda terbaca. Mia menunggu lama tapi tak dapat balasan.
Seketika sedih menyergap hatinya. Apa Pak Boy marah padanya? atau mungkin ia menyesal telah melakukan hal tadi malam pada gadis yang dari dulu tak pernah ia suka?
KAMU SEDANG MEMBACA
Doa Mantan
RomanceBoy mendengus kesal saat Jean, calon istrinya itu pergi begitu saja dan meninggalkannya di tengah pernikahan yang sedang berlangsung. Untuk menutupi rasa malu, Boy yang kebetulan bertemu dengan Mia, mantan muridnya, meminta untuk menjadi istri seme...