part 31

127 20 7
                                    

Bismillah

                      Doa Mantan

#part 31

#by: R.D.Lestari.

Mia terduduk seraya menyandar di kepala ranjang, membalut tubuh polosnya dengan selimut tebal. Bibirnya tak henti tersenyum lebar. Mengingat betapa mesranya Pak Boy memperlakukan dirinya tadi malam.

Kriettt!

Pintu terbuka perlahan. Mia merapatkan selimut menutupi dadanya yang tadi sempat menyembul keluar.

Pak Boy masuk dengan handuk yang menutupi sebagian tubuhnya. Gadis itu menelan air liurnya perlahan. Detak jantungnya semakin terdengar kencang.

Klek!

Lelaki bertubuh tinggi yang kini sedang bertelanjang dada itu mengunci pintu dan berjalan pelan mendekat ke arah Mia.

Menyunggingkan senyum nakal yang membuat Mia semakin salah tingkah.

"Mia ...," panggilnya.

"Pa--Pak Boy ... ma--mau nga--pain?" Mia semakin parno saat melihat wajah Pak Boy yang terlihat mes*m. Apalagi saat tangannya mulai merambat ke area perut seperti ingin melepas handuknya.

"Tara!"

"Aaaa!"

"Shuttt!"

Pak Boy seketika melompat ke ranjang dan menutup mulut Mia untuk meredam jeritannya.

"Apaan sih, Mi. Lebay deh. Padahal udah lihat dua kali,"

"Ha-ha-ha," derai tawa Pak Boy membuat wajah Mia bersemu merah.

Mia mendorong pelan tubuh Pak Boy.
Pak Boy yang memakai celana pendek itu masih terpingkal geli melihat reaksi Mia tadi .

"Tetep aja, Pak. Belum terbiasa. Lagian Bapak jahil banget, sih," Mia mencebik.

"Tapi...Kamu suka kan, Mi ...,"

"Mau lagi?" goda Pak Boy yang membuat wajah Mia semakin memerah.

"Mmmm,"

Pak Boy mendekat, dan ...

Cup!

Pak Boy mengecup pipi Mia sekilas.

"Bapak mau berangkat ngajar, Kamu ga usah masak, beli aja di warung, ya?"

Pak Boy bergeser, menjauh dari Mia, turun dari ranjang dan mendekati lemari.

"Huh, PHP!" sungut Mia.

Pak Boy terkekeh geli dan melempar handuk yang melingkar di lehernya. Ia lalu melempar handuk itu hingga tepat mengenai wajah Mia.

"Bapak ...,"

"Mandi sono! udah jadi istri orang malas mandi," Pak Boy meraih kemeja dan celana.

Mia tersenyum memperhatikan sosok suaminya dari belakang. Bersyukur memiliki suami yang sempurna. Tampan, pintar, bertubuh ideal, wangi, rajin mandi...

Meski bertolak belakang dengan dirinya yang .... lemot, trouble maker, plin-plan, dan malas mandi.

Mia meraih satu persatu pakaiannya yang berserakan dilantai. Memasangnya dengan perlahan di bawah selimut.

"Heh, pakai aja langsung. Toh Bapak sudah lihat semua punya Kamu," Pak Boy kembali mengulas senyum. Menggoda Mia menjadi hal yang menyenangkan baginya saat ini.

Mia tersipu. Baru kali ini Ia mendapat perlakuan manis dari Pak Boy. Biasanya Ia yang selalu menggoda lelaki itu.

"Mia ... Bapak pergi dulu. Tabitha sudah siapin sarapan buat Kamu. Jangan lupa dandan yang cantik nanti malam, Bapak mau ngajak Kamu makan malam," Pak Boy mendekat dan mencium pucuk kepala Mia.

Doa Mantan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang