[ 10 ] Proses Interogasi

35 36 9
                                    

***

{ Proses Introgasi }
    ***


Rissa terbangun dengan selang infus menempel di tangan. Otaknya segera memproses setiap keping ingatan yang datang. Dia tersentak . Wanita itu bangun dengan cepat, tetapi sesuatu menahan bahunya. Dia mendongak dan melihat Daffa menatapnya cemas.

"Daffa ...." Rissa lega melihat laki-laki itu baik-baik saja. Ia memeluk Daffa meyakinkan kalau ini bukan mimpi.

"Aku tidak apa-apa," ucap Daffa menenangkan.

"Micca?" Tiba-tiba Rissa mengingat sosok itu. Ingatan tentang tubuh wanita itu roboh di depannya membuat Rissa cemas.

Daffa bergeming, melihat keterdiaman Daffa. Rissa menyibak selimutnya, lalu mencabut selang infus yang menempel di tangan. Dia tak peduli darah yang menetes membasahi baju pasien rumah sakitnya. Benaknya hanya dipenuhi Micca. Apa dia selamat?  Rissa tidak akan pernah memaafkan dirinya jika terjadi sesuatu pada Micca, tetapi baru tiga langkah tubuhnya limbung, nyaris jatuh jika saja Daffa tidak sigap menangkap tubuhnya.

"Kau masih lemah, istirahatlah," pintanya menuntun Rissa kembali ke ranjang, tetapi wanita itu menolak. Rissa bersikeras bertanya tentang Micca.

                             
***


Dari balik kaca transparan Rissa melihat tubuh Micca dipasangi infus dan beberapa alat penunjang hidup. Perlahan air matanya jatuh di pipi. Dua minggu berlalu dan wanita itu masih koma. Peluru yang disarangkan orang itu mengenai paru-parunya.
Hampir  setiap hari Rissa mengunjungi Micca, meski hanya melihat dari luar cukup mengobati rasa bersalahnya.


***


"Apa dia sudah memberi tahu kalian siapa orang yang merencanakan ini semua?" tanya Daffa pada seorang polisi.

"Sampai sekarang dia belum juga membuka mulutnya, berbagai macam cara kami lakukan tetapi dia masih saja tetap pada pendiriannya," jawab inspektur polisi tersebut.

"Uhmm ... bisa aku melihat pelakunya?" tanya Rissa. Dia sangat penasaran siapa orang yang berani menerornya. Apakah dia itu  wanita atau laki-laki?

"Kenapa kau ingin menemui pelakunya? Apa kau ingin mencari gara-gara lagi?" tanya Daffa tidak setuju dengan Rissa.

"Ayolah ... ini di kantor polisi dia tidak akan berani berbuat macam-macam. Daffa ayolah aku hanya penasaran," ujar Rissa mencoba membujuk Daffa.

"Baiklah, tapi kau harus menjaga diri baik-baik. Kau boleh pergi jika mendapatkan izin dari inspektur," jawab Daffa.

"Ya ... baiklah, kau boleh melihat pelakunya," ucap  inspektur polisi.

Wajah Rissa berseri-seri ia segera bangkit dari kursi tempat ia duduk dan berjalan menuju sel tempat pelakunya ditahan.


***

"Hai ... kau mengenalku sekarang?" tanyanya saat Rissa berdiri di luar selnya.

"Kau? Kenapa kau melakukan ini? Siapa yang menyuruhmu melakukan ini? Dendam apa yang kau maksud?" tanya Rissa bertubi-tubi. Ia tidak meyangka jika yang melakukan peneroran ini adalah sahabatnya sendiri.

"Wah ... banyak sekali ya pertanyaanmu, aku akan menjawab semuanya. Aku melakukan ini karena perintah seseorang, orang yang menyuruhku melakukan ini adalah orang yang sangat dekat denganmu, jadi berhati-hatilah. Soal dendam itu adalah dendam lama karena kau memisahkan aku dari Daffa. Kau tahu sejak awal jika aku menyukai Daffa. Aku sudah menjawab semuanya kau sudah puas?" ujarnya.

"Sindy, aku tidak meyangka kau akan melakukan ini. Ya, baiklah. Kau memang pernah bilang kau menyukai Daffa, tapi aku tidak pernah tahu jika Daffa yang kau maksud adalah Daffa rekan main dramaku. Jika kau bilang dari awal mungkin aku akan membantumu dekat dengannya," tutur Rissa.

"Sudahlah kau hanya seorang pembohong,” sahut wanita yang bernama Sindy itu.

"Waktu berkunjung sudah habis," lapor seorang wanita yang juga menggunakan seragam polisi. Rissa mengangguk, ia kembali menatap Sindy sebentar dan segera pergi.


***

'Orang yang menyuruhku melakukan ini adalah orang yang dekat denganmu, jadi berhati-hatilah,'


Kata-kata itu terus menghantui Rissa. Siapa yang yang dekat dengannya yang melakukan ini?

*"To be Continued"*

Huu. Siapa lagi tu orang. Orang dekat? Siapa ya👀
Okeyy. Jangan lupa tinggalkan jejak ya

Kehidupan Asli Selebriti [ Tamat ✔️ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang