[ 21 ] Penangkapan

19 17 14
                                    

***
{ Penangkapan}
***

“Hai ... Daffa kau sudah tidak vakum lagi?” tanya Leon menyambut kedatangan Daffa dan juga yang lainnya.

“Ya ... aku marah padamu, Leon. Kenapa kau menyetujui sandiwara Rissa?” tanya Daffa.

“Ayolah ... bagaimana aku bisa menolaknya? Dia sangat keras kepala,” ujar Leon.

“Leon, apa Kazusa ada?” tanya Rissa.

“Ya ... pergilah ke ruang tata rias. Kau akan menemukannya di sana,” ujar Leon. Rissa pun segera pergi ke sana. Meolin segera menggikutinya.

***

“Kazusa ....” Rissa segera memeluk tubuh Kazusa. “Kau mau ikut aku ke penjara?” bisik Rissa. Mendengar itu Kazusa segera melepas pelukannya.

“Apa maksudmu?”

“Bukankah ada seseorang yang harus kau temui di sana?” ujar Rissa sambil memegang wajah Kazusa.

“Apa maksudmu?”

“Yak! Jangan pura-pura tidak tahu. Aku sudah tahu semuanya, cinta pertama, balas dendam, dan rencana pembunuhan. Rencana siapa itu?” tanya Rissa sambil menatap Meolin dan Kazusa bergantian.

“Aah ... apakah  calon adik iparku ini yang melakukannya?” ujar Rissa sambil memegang bahu Meolin dari belakang.

“Ck! Aku rasa tidak. Bagaimana denganmu. Ya pasti kau pelakunya Kazusa Okuyama!” Rissa sedikit berteriak ketika menyebutkan nama Kazusa. Rissa mengangkat tangan Kazusa. Di tangan gadis itu terlihat banyak gelang warna-warni sepertinya baru selesai dengan syutingnya.

“Di tanganmu ini tidak cocok jika kau memakai gelang warna-warni, kau hanya cocok memakai borgol. Polisi tangkap dia!” Dua orang polisi pun masuk dan segera menangkap Kazusa. Ia terlihat ingin memberontak, tetapi apa yang bisa dia lakukan?

Kekuatannya kalah besar jika ingin memberontak dari kedua polisi itu.

“Ya ... masalah ini sudah selesai. Tinggal acara pertuangan Kak Rissa dan Kak Daffa yang belum,” ujar Meolin.

“Meolin ayolah, masalah ini baru selesai,“ ujar Rissa.

“Karena masalah ini selesai. Kalian harus segera bertunangan. Sebelum itu, ayo antar aku ke rumah sakit.  Aku ingin menemui teman kakak yang pemberani itu,”ujar Meolin. Rissa mengangguk. Rissa dan Meolin pun pergi ke rumah sakit berdua.

***

“Wah  ... kejutan sekali, “ ujar Micca menyambut kedatangan Rissa dan Meolin. Micca sedang duduk di kursi roda sedangkan Andre mendorong kursi rodanya.

“Hallo Kakak, ingat aku? Teman seangkatan kakak dulu, lho,” ujar Meolin. Micca mengingat-ingatnya.

“Wah ... Meolin Bagaspati? Kau sudah menjadi dokter sekarang?” ujar Micca senang. Micca langsung tahu jika Meolin sudah menjadi dokter karena melihat pakaian yang Meolin pakai. Pakaian khusus yang hanya seorang dokter yang boleh memakainya.

“Tentu saja, sini biarku periksa sebentar,” ujar Meolin memeriksa denyut nadi Micca setelah itu memeriksa detak jantungnya dengan menggunakan stetoskop.

“ Baiklah ... aku simpulkan, dari hasil diagnosanya kakak sebentar lagi akan sembuh. Kau harus sembuh jika tidak kau tidak akan menghadiri acara pertunanagan kak Rissa,” ujar Meolin. Rissa mengenggol bahu Meolin. Ia hanya ketawa. 

Bersambung.

Yuhuu, ketemu lagi. Ya sesuai janji Raisa bakal up dua 😉💐
Selamat membaca

Kehidupan Asli Selebriti [ Tamat ✔️ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang