{ Perjalanan Baru }
***Di dalam rumah tua yang kumuh terdapat dua orang wanita, yang satunya sedang terikat di kursi, yang satunya sedang memutar-mutar pistol dengan jari telunjuknya di hadapan temannya.
"Baiklah ... kau mau pergi dengan mudah atau tragis?" tanyanya sambil memegangi wajah temannya kasar.
"Tolong ... kasihani aku," ucapnya lirih.
"Mengasihanimu? Apa kau mengasihani orang tuaku? Tidak 'kan? Baiklah aku putuskan ...." Ia mulai mengambil pisau dari ukuran paling kecil ke yang besar.
"Pertama akan aku gores wajahmu sampai tidak berbentuk, setelah itu dadamu dan terakhir peluru ini akan menembus kepalamu." Sadis? Memang.
Cut!
Rissa segera melepaskan tali yang mengikat tubuh rekannya itu. Ya ... dia adalah Rissa Melody, setelah drama pertamanya tamat dia kembali menerima tawaran memainkan drama berjudul 'Psycopat'
"Terima kasih, Rissa," ujar wanita itu sambil memegang pergelangan tangannya yang terdapat bekas ikatan tali tersebut. Dia adalah Kazusa Okuyama, rekan main Rissa.
"Kerja bagus! Istirhatlah 20 menit setelah itu kita kembali mulai," ujar Leon.
Rissa mengangguk. Ia segera duduk mengambil handphone-nya, lalu membuka aplikasi berwarna ungu itu. Ia melihat banyak sekali komentar-komentar pedas dari penggemar.
@Sireral
[Wah ... sebut saja kalau iri sama kecantikkan Kazusa. Dasar jahat! Tidak cocok sama wajahnya yang polos. ]@Jasmine
[ Dasar Rissa, dulu aku penggemarnya banget! Eh ... sekali kelakuannya sama Kazusa sangat ... tidak perlu aku jelaskan semua juga tahu! ]@Sena
[ Jadi ragu, kok Daffa mau nikah sama dia? Lebih baikan Kazusa dari pada dia semoga pintu hati Daffa terbuka ]Rissa segera mematikan handphone-nya. Kenapa mereka berpikir seperti itu? Inikan hanya perannya Rissa.
"Hai apa kabar?" sapa seseorang yang sangat Rissa kenali. Ia segera memutar tubuhnya sambil tersenyum.
"Baik," jawab Rissa.
"Kau baru membuka instagram, 'kan?" tanya Daffa. Rissa mengangguk.
"Aku tidak apa-apa," ucap Rissa seolah tahu apa yang Daffa pikirkan.
"Sudahlah biarkan mereka, mereka itu hanya orang-orang yang kurang kerjaan."
"Aku baik-baik saja, sungguh!"
"Terkadang seseorang memang harus terlihat lemah. Aku tahu kamu tertekan. Tapi, jangan di pikirkan, ya. Nanti kamu sakit," saran Daffa. Rissa segera merebahkan tubuhnya di dada bidang Daffa. Ia mencoba tegar, tetapi ia tak sekuat yang di katakan orang.
"Kenapa mereka begitu, ya? Itukan cuman peranku?" ucap Rissa lirih. Akan tetapi, terdengar jelas di Daffa.
"Udahlah, bersikap bodoamat aja." Rissa mengangguk.
*'To be Continued'*
Wah emang ya. Para netizen komentarnya pedas-pedas banget. Bikin kesal deh😒
Terima kasih yang udah mampir ❤️. Makasih juga buat yang udah komen dan vote kalian baik bangett.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kehidupan Asli Selebriti [ Tamat ✔️ ]
Novela JuvenilBanyak orang yang mengira menjadi selebritis itu menyenangkan, banyak menghadiri acara-acara penting sering masuk TV dan ikut memerankan suatu drama. Namun, apa mereka pernah melihat kehidupan asli mereka? Cerita ini menceritakan kehidupan asli seor...