Part 22

2.3K 148 18
                                    

ALOHAAAAA.....

Finally setelah berpuluh purnama, aku kembali haha.. Siapa yang kangen??

Semoga gak lupa sama cerita Sven & Perry ya. Kalo lupa bisa maraton baca ulang ya 💋 Sebenernya beberapa bulan lalu mau update cuma waktunya selalu gak pas. Akhirnya aku update lagi karena ternyata masih banyak reader yang nungguin 😭

Oiya mulai besok aku bakalan upload ulang Crazy in Love yang di delete wp karena ada yang report padahal viewernya udah 1jt an. Sedih banget kan udah nolakin penerbit demi biar reader tetep dapet cerita gratis tapi malah ada yang report jadi di delete deh 😂

So, kali ini please jangan jadi silent reader ya. Dukung dengan vote & komen ya biar makin semangat update 💪

Selamat membaca 💋

***

Sore ini Perry belum pulang dari kerjanya. Sven sudah menyiapkan semuanya. Dinner romantis dengan harapan agar malam ini Sven mendapatkan malam panas nan romantis bersama Perry. Ditengah aktifitasnya, Tanya datang.

Sejak penglihatan Sven kala itu, Sven menjaga jarak dengan semua makhluk berjenis kelamin perempuan. Bagaimana pun juga Sven memiliki pheromone yang sulit untuk ditolak wanita Bumi. Sven menyadari itu.

"Untuk apa kau kesini?"

"Ini rumah sahabatku. Terserah dong kalau aku mau kesini." ucap Tanya santai.

"Seharusnya kau mengetuk pintu terlebih dahulu bukannya langsung menerobos masuk." Sven menggertakkan rahangnya, menahan kata-kata kasar keluar dari mulutnya.

"Wow! Kau menyiapkan semua ini demi si Perry??" Tanya menghiraukan ucapan Sven.

Sven mengacuhkan Tanya.

"Tapi aku menyukaimu, Sven. Tidak bisakah aku menjadi kekasih keduamu?" Rajuk Tanya. Sven menyadari jika sekarang adalah saat yang muncul dalam penglihatannya.

Tanpa Sven sadari, Tanya sudah melepas kancing blusnya satu persatu. Bra Tanya seolah tak sanggup menampung besar payudaranya. Payudara yang Tanya yakini sangat disukai para lelaki, termasuk Sven.

"Apa yang kau lakukan? Kancingkan bajumu, Tanya!" Sven geram dengan kelakuan Tanya yang sangat murahan. Sven jijik. Bahkan wanita penghibur di Namec tidak akan merayu lelaki lain yang bukan pelanggannya.

"Tapi aku panas. Panas sekali di balkon sini." Tanya melepas bra-nya. Sven sama sekali tidak tertarik.

"Kalau kau mau mempermalukan dirimu sendiri, silahkan teruskan. Aku tidak akan pernah tertarik padamu, Tanya." kata Sven.

"Apa kau tidak tertarik padaku karena aku sahabat Perry??"

"Karena kau terlalu murah."

"Sven, itu sangat kasar!" Tanya menjerit tidak terima.

"Aku tidak mau membuang-buang waktuku dengan wanita murahan sepertimu." Sven mengacuhkan Tanya.

"Kalau Perry melihatku setengah telanjang begini, dia akan sangat murka. Aku tinggal bilang kau berusaha merayuku dan hubungan kalian akan tamat. Perry belum 100% percaya padamu, Sven." ancam Tanya.

"Kau!! Kalau bukan wanita, entah apa yang akan ku lakukan pada wanita murahan sepertimu. Perry akan mempercayaiku, Tanya. Karena aku tidak melakukan apa-apa. Kali ini aku mejaga kesetiaanku."

"Perry akan lebih percaya padaku, sahabatnya. Kau sudah menolakku. Siap-siap saja kau kehilangan Perry."

BYURRR!!!

"What the....!" Tanya terkejut kala sekujur tubuhnya basah kuyup disiram air. Tanpa Sven dan Tanya sadari, Perry mendengar semua obrolan mereka. Perry yang tidak tahan dengan kelakuan Tanya memutuskan untuk memberi mantan sahabatnya itu pelajaran. Catat, mantan sahabat!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

WARRIOR (21++)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang