Yey, target vote sudah terpenuhi.
Selamat membaca ❤Perry duduk termenung di pinggir tebing yang berada tak jauh dari halaman belakang istana. Perry merindukan Bumi, merindukan keluarganya dan teman-temannya. Perry melepas ikatan rambutnya dan membiarkan rambut panjang gelapnya tertiup angin.
Helaan nafas lulus dari bibir mungilnya. Namec, adalah Negara persekutuan yang ada di salah satu Planet di gugus bintang Andromeda. Entah kegilaan apa yang saat ini terjadi pada Perry hingga dia bisa tiba di dimensi ini. Teknologi Namec jauh lebih maju dibanding di Bumi walau semua penduduknya berpakaian layaknya hidup di kerajaan romawi kuno. Namec memiliki banyak sekali hutan. Sebuah tempat yang sangat asri. Menyenangkan sekali kembali hidup di dimensi dimana serupa dengan Bumi.
Para wanita mengenakan kain sutra untuk membalut tubuhnya. Membayangkannya saja membuat Perry bergidik. Mengenakan hanya kain dibaliknya membuatnya sangat tidak nyaman. Lucunya lagi, di Namec yang sudah sangat maju masih mempercayai ramalan dan sihir. Well, untuk sihir Perry oercaya karena dia bisa bertahan berkat kekuatan sihir yang Ratu Enia berikan. Tapi ramalan?! Jangan bercanda. Perry tidak percaya itu.
Jujur saja, kehidupan sebagai seorang warrior cukup keras Perry sering diremehkan karena tubuhnya sangat pendek dan kecil. Dengan tinggi 165 cm, Perry tidaklah terlalu pendek. Namun semuanya seakan berbeda di Namec. Di Namec tinggi Perry sama dengan anak berumur 12 tahun yang berarti seorang anak SD. Rata-rata tinggi penduduk Namec adalah 185 cm, baik laki-laki dan perempuan. Sedangkan si pangeran mesum itu mempunyai tinggi 198 cm. Bisa dibayangkan bagaimana kelunya leher Perry setiap kali berinteraksi dengan penduduk Namec.
Perry yang tidak suka berolah raga pun mau tidak mau harus sering berolah raga. Pergantian rutinitas sebagai karyawan swasta menjadi seorang warrior membuatnya kewalahan. Dan godaan ingin memandang para pangeran di Namec benar-benar besar. Apalagi si Pangeran mesum satu itu, Sven. Sven sangat menyadari penampilan fisiknya sangat digilai para wanita. Namun Sven sangat meremehkan posisi para wanita. Tidak pernah ada kata tidur dengan wanita yang sama. Setiap malam Perry selalu mengantarkan wanita yang berbeda-beda untuk Sven. Sungguh sayang sekali, wajah tampan itu harus mempunyai sifat yang sangat tidak Perry sukai.
Tanpa Perry sadari, salah satu pangeran memperhatikan gerak-geriknya dari kejauhan. Pangeran Yacob menghampiri Perry yang sedang duduk di dekat tebing. Yacob yakin Perry bukanlah berasal dari Namec. Setelah pengangkatan sampai sekarang, Sven dan Perry tidak pernah berpisah baru kali ini Yacob melihat Perry sendirian.
Perry menyisir rambutnya yang terbang tertiup angin. Sesak rasanya saat rambutmu harus selalu kau ikat kencang. Tubuh mungil Perry dikombinasikan dengan ufuk yang kemerahan membuat Perry seperti gambaran sebuah lukisan. Keindahan pemandangan di depan mata Yacob membuat Yacob tersenyum licik.
"Well, apa yang sedang dilakukan Warrior Putra Mahkota di sini?" ucap Yacob membangunkan Perry dari lamunannya.
Perry berdiri dan memberi hormat Pangeran Yacob. Yacob menghampiri Perry dan menyentuh rambut gelap Perry yang saat ini berwarna kemerahan karena matahari senja.
"Aku selalu menginginkan apa yang Sven miliki. Termasuk kau Warrior Perry."
Perry menggeleng, "Kau sudah gila Pangeran Yacob." Perry menyingkirkan tangan Yacob pada rambutnya.
Perry selalu merasa sangat tidak nyaman bersama dengan Yacob. Dibalik sifat humorisnya, Yacob seperti menyembunyikan sesuatu yang tidak baik. Dan Perry tidak menyukai itu.
Perry pergi dari tebing, merapikan ikatan rambutnya. Yacob melihat sosok Perry hingga hilang menuju bagian belakang istana. Senyum liciknya masih bertengger dibibirnya.
***
Pemberontakan Yacob di pagi buta membuat Istana kocar-kacir. Baik Sven dan Perry tidak siap dengan peperangan ini.
"Perry, kita harus segera pergi kekediaman Ayah. Ayah dalam bahaya!" kata Sven pada Perry. Perry mengangguk dan mengikuti Sven menuju kediaman Raja.
Pangeran Yacob menusuk Raja tepat di jantungnya, Sven dan Perry terlambat.
"Ayah!! Yacob apa kau sudah gila?!"
Sven menyerang Yacob yang saat itu tengah melepas pedang dari jantung Raja. Perry yang baru kali ini terlibat perang secara langsung kebingungan.
"Tuhan, apa yang harus kulakukan?!" Batin Perry. Bahkan menonton Game of Thrones saja tidak bisa menggambarkan betapa kacau situasi saat ini.
"Perry, selamatkan Pangeran Sven. Aku menunggu kalian di halaman istana. Gunakan kemampuan sihirmu untuk melindungi Pangeran Sven." Perry menerima telepati dari Ratu Enia
Kekuatan Yacob berkali lipat lebih kuat dari sebelumnya membuat Sven kewalahan. Saat Yacob hendak menyerang Sven, Perry menahannya dengan sihir Perisai yang dimilikinya. Warrior terlahir untuk melindungi Pangeran. Dan Perry memiliki cukup sihir untuk menyelamatkan Sven saat ini. Keselamatan Putra Mahkota adalah prioritas utamanya. Perry mengeluarkan sihir asapnya untuk menghalangi pandangan Yacob.
"Pangeran kita harus segera pergi dari sini."
"He's my father, Per!"
"I know. Tapi kalau kamu disini, kau akan mati sia-sia. Kau bukan tandingan Yacob sekarang. For god sake, aku tidak akan membiarkanmu mati sia-sia."
"Tapi..." Sven kehilangan kata-katanya.
Perry menarik tangan Sven untuk segera pergi menyusul Ratu keluar dari istana. Di halaman istana, Ratu Enia sudah menunggu, siap membawa Pangeran Sven dan Perry teleport ke kediaman yang sudah dia siapkan.
***
Oke, target next part adalah 10 vote. Jangan lupa vote & komen ya 💋❤
KAMU SEDANG MEMBACA
WARRIOR (21++)
FantasyWarrior di beberapa jaman dikatakan sebagai pejuang yang rela mengorbankan nyawanya untuk kepentingan negaranya. Tapi di dimensi ini, Warrior berarti tangan kanan Pangeran yang harus siap mati demi keselamatan sang Pangeran. Warrior dipilih langsung...