Part 8

20.1K 674 28
                                    

HAPPY NEW YEAR 🎊🎉

Siapa yang udah gak sabar nungguin si Pangeran mesum Sven dan Warrior kesayangannya Perry??

Jangan lupa vote & komen ya, biar author makin semangat 💪

Selamat Membaca ❤


Setelah pergumulah panasnya bersama Sven, Perry diam. Tubuh dan jiwanya masih tergoncang. Perry tidak siap dengan perubahan yang terjadi.

"Pangeran."

"Hmm.."

"Kita tidak boleh seperti ini lagi."

Sven memutar Perry agar menghadapnya. "Kenapa memangnya?" tanyanya.

"Aku adalah Warrior-mu. Kau adalah Pangeran yang harus aku lindungi. Aku tidak mungkin menjadi penghangat ranjangmu kan?!" kata Perry. Perry takut jika jiwanya semakin terikat dengan dimensi ini.

Sven menyentuh anak rambut Perry. wanita yang akhir-akhir ini masuk begitu dalam di hidupnya.

"Kenapa kau masih perawan? tanya Sven menghiraukan perkataan Perry.

"Aku belum pernah jatuh cinta. Jadi aku belum pernah melakukan sex. Pangeran! Kau mengalihkan pembicaraan kita." Perry belum pernah jatuh cinta, Sven mencatatnya dalam hati.

Sven terkekeh. "Kau lucu sekali saat ngambek begini. Membuatku ingin menindihmu lagi." Sven kembali merangsang Perry.

"Panggil namaku. Seperti saat pertama kali aku menyetubuhimu."

"Stop it! Saat kita sudah memulai perjalanan, kau bisa melakukannya dengan wanita lain. Kita tidak akan bisa profesional kalau terus seperti ini."

"Siapa yang ingin bersikap profesional denganmu?! Aku ingin membuatmu berteriak penuh kepuasan."

"Kau gila! Kita akan ketahuan, Sven!" Perry panik saat mulai merasakan kenikmatan akibat ulah tangan Sven di pangkal pahanya.

"Kita?! Jadi kau mengakui kalau kau menikmatinya juga?" Sven semakin mempercepat gerakan tangannya pada inti Perry.

"Sven please... Jangan seperti ini." Sven melepaskan tangannya saat melihat Perry berkaca-kaca.

"Maaf."

Baik Perry dan Sven kaget saat Sven mengucapkan kata maaf. Seumur hidupnya Sven tidak pernah mengucapkan kata maaf.

"Sven, aku melakukan ini untuk kebaikan kita semua. Kau mempunyai takdir yang lebih besar dan aku adalah pion yang bisa kau gunakan untuk mencapai itu. Sebagai Warrior aku siap mengorbankan nyawaku untukmu. Toh di Bumi aku sudah mati..." Perry menghentikan kata-katanya. Sven mengerutkan keningnya.

"Apa maksudmu kau sudah mati? Jelaskan Perry." Sven mencengkram lengan Perry.

"Aku bukan berasal dari Namec. Aku berasal dari Bumi, Sven. Kata Ratu Enia di Bumi aku sudah mati. Oleh karenanya dia membangkitkanku di Namec dan menjadi Warrior-mu. Aku bahkan tidak tahu makhluk apa aku ini. Apakah aku masih bisa disebut manusia? Aku tidak tahu."

Sven mengepalkan tangannya. Memeluk Perry. Perhatian dan sikap manis Sven membuat Perry makin tidak karuan. Perry tidak boleh jatuh hati pada Sven. Tidak boleh.

"Siapa namamu? Namamu yang sesungguhnya."

"Perry Luthessa Langley."

"Luthessa..." bisik Sven sembari mencium lembut Perry. Sudah lama sekali rasanya tidak ada orang yang memanggilnya Luthessa. Perry sangat menyukainya saat namanya keluar dari mulut Sven. Namun Perry ingat tugasnya disini. Perry tidak akan menyia-nyiakan kehidupan keduanya.

"Kau harus fokus, Sven. Kau harus mendapatkan kembali hakmu, Tahta Namec."

"Asal kau mendampingiku, aku akan rebut kembali Namec."

Perry tersenyum lembut. "Aku akan selalu ada untukmu, Pangeran Sven."

"Bersumpahlah, Perry. Kalau kau akan selalu ada disisi ku."

"Aku bersumpah, Pangeran ku."

***

Surat dari Ratu Enia mendapat balasan. Ratu Enia berhasil membuat Wilayah Utara memihak Sven. Wilayah Utara memiliki armada perang paling besar di Namec.

Perjalanan Sven dan Perry dimulai dari Utara. Sven dan Perry berangkat ke Utara menggunakan kuda untuk menemui Penguasa Wilayah Utara, Pangeran Edward yang merupakan sahabat baik Sven.

Saat beristirahat di hutan, Sven meminta Perry melayani nafsunya.

"Akh.. Ya tuhan!" Perry berteriak nyalang. Setiap kali Sven menyatukan tubuh mereka, Perry terkaget. Perry selalu tidak terbiasa dengan ukuran kejantanan Sven. Sedangkan bagi Sven, kewanitaan Perry selalu terlalu sempit untuknya. Perbedaan kondisi tubuh Perry yang berasal dari Bumi dan para wanita Namec sangatlah terlihat. Seberapa sering Sven menghujam Perry, disana selalu sangat sempit. Sedangkan para wanita Namec yang bertubuh lebih besar, tidak memiliki kewanitaan yang kecil seperti milik Perry. Sven sangat puas dengan itu.

"Kau membuatku sangat ketagihan, Perry." Sven terus memompa kejantanannya keluar masuk lubang kenikmatan milik Perry.

Tangan Sven merayap memasuki anus Perry. 

"Tidak! Jangan coba-coba Sven! Kau tidak boleh melakukan itu!" teriak Perry.

"Tenang sayang, ini akan sangat nikmat."

"Akan kubunuh kau! Akh! Brengsek!"

Dengan cepat, Sven memasukkan 1 jarinya keliang anus milik Perry. Tubuh Perry makin menggelinjang tidak karuan. Sven adalah pangeran brengsek yang selalu bisa memuaskannya. Perry yakin tidak akan ada satu orang laki-laki pun di Bumi yang akan memuaskannya seperti Sven membawanya kepuncak.

"Aku menyukai lidah tajammu itu, Perry." Sven membawa Perry dalam ciuman yang panjang dan penuh nafsu.

"Akh..Akh..Aku datang! Sven...." Perry berteriak saat puncak kenikmatan melandanya. Sven menyusul Perry tak lama kemudian. Benih Sven yang bercampur dengan cairan Perry mengalir turun di kaki Perry. Rasanya hangat.

"Sudah kubilang jangan dikeluarkan di dalam. Kenapa kau tidak menggubrisku sih?"

"Aku menyukai rasamu, Per." Sven mengecup dahi Perry. Perry dilanda kebingungan.

Bagaimana kalau... Tidak Perry yakin dia aman. Kali pertama mereka bercinta tidak membuatnya hamil. Dan sekarang setelah berkali-kali mereka melakukannya, Perry yakin baik dirinya dan Sven selalu menghitung jadwal amannya. Sven tidak pernah keluar di dalam lagi saat Perry sedang tidak dalam kondisi aman.

Sven memeluk Perry erat. Meletakkan kepalanya ke lekuk leher Perry. Spot favoritnya setelah bercinta.

Bercinta.

Kata itu menimbulkan gelenyar aneh di dada Sven. Sven tersenyum. Menyukai rasa aneh yang mulai tumbuh di dadanya.

***

Jangan lupa untuk baca ceritaku yg lain ya.
- Fantasy (Untuk semua umur)
- Sweet Escape 18+
- Clueless (Coming Soon entah kapan)
- Crazy in Love 21++

Oke mulai sekarang nggak ada target ya. Kalau vote sedikit mohon maaf berarti Warrior bakal Slow Update. Jadi please jangan jadi silent reader ya kesayanganku semuanya. Apalah arti memencet tombol vote dan komen penyemangat (gak lebih dari semenit lo) 💋❤

See you soon 👋😘

WARRIOR (21++)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang