Part 20

9.2K 504 42
                                    

Sorry tadi salah update, sekarang udah bener hehhe...

Yuhuuu...
Update tanpa pemberitahuan dong, biar surprise 🤣

Tidak bosan-bosan aku mengingatkan untuk vote, komen & follow lapak byfantasy ❤💋

Happy reading sayangku 👋

***

"Tapi aku menyukaimu, Sven. Tidak bisakah aku menjadi kekasih keduamu?" Rajuk Tanya.

"Well..." Sven bingung. Tujuannya kemari murni untuk membawa Perry kembali ke Namec. Lagi pula kalau pun Sven mau, Tanya jelas-jelas bukan kekasih keduanya, entah nomor berapa nantinya.

"Tapiku tidak bisa berjanji. Prioritasku sekarang adalah membawa Perry kembali ke Namec."

Tanya yang tidak mau menerima penolakan meraba dada Sven, mengecup singkat leher Sven. Bulu kuduk Sven berdiri. Sven mengingat sudah berapa lama dia tidak melakukan seks. Sejak berpisah dengan Perry, tidak ada satu orang wanitapun yang bisa memuaskannya. Sven selalu membayangkan Perry, membuatnya tidak bisa puas.

"Shit!" Hasrat Sven mulai bangkit.

Tanya melumat bibir Sven. Meyakinkan Sven untuk memilihnya. Tanya sangat iri dengan kebahagiaan Perry. Perry yang sangat biasa itu mendapatkan laki-laki yang sangat menggiurkan seperti Gilbert dan Sven?! Sungguh tidak bisa dimaafkan.

Tanya terkesiap saat merapa bagian depan jeans Sven yang mulai membesar. Jelas sekali Sven junior tidaklah sejunior laki-laki yang ada di Bumi. Tanya membayangkan, seks dengan Sven akan membuatnya sangat puas. Amat sangat puas.

Tanya menurunkan dressnya sehingga payudara kencangnya terekspose. Tanya melepas celana dalamnya dan mulai menggoda Sven dengan meremas kedua payudaranya. Sven yang sudah terbakar nafsu merengkuh Tanya, meremas dada Tanya dengan kasar. Tanya bahkan tidak peduli bahwa saat ini mereka ada di balkon atas rumahnya yang tidak kedap suara.

Sven melepas kancing dan menurunkan resleting celana jeansnya. Ukuran junior Sven membuat Tanya terperangah. Ukuran Sven jelas jauh dari kata normal. Hal itu membuat Tanya semakin basah.

Milik Sven langsung menerobos kewanitaan Tanya. Tanya menjerit saat merasakan kejantanan besar, berotot dan panjang itu memasuki dirinya langsung keintinya. Meski sudah sangat basah, Tanya masih merasakan sedikit nyeri di kewanitaannya akibat ukuran Sven yang terlampau besar. Sven tidak bermain halus kali ini. Sven yang frustasi karena tidak bisa puas setelah Perry pergi, melampiaskan semuanya pada Tanya. Berharap dirinya bisa klimaks dan pikirannya kembali jernih untuk membujuk Perry kembali ke Namec.

'Sial, bahkan disaat seperti ini aku masih saja memikirkan Perry.' Batin Sven. Sven kembali memompa kewanitaan Tanya tanpa ampun. Tangannya meremas kasar payudara Tanya. Tubuh putih Tanya berubah merah karena aktifitas kasar yang dilakukan Sven padanya.

"Oh, aku tidak akan pernah bisa puas dengan laki-laki lain. Ahh.. Shit! Sven, jangan terlalu kasar. Ahh.. Ini sakit, tapi sangat nikmat!" Tanya menggelinjang nikmat. Entah sudah berapa kali dirinya klimaks namun Sven sama sekali tidak ada tanda-tanda akan klimaks. Justru ukuran Sven makin lama makin membesar. Jelas sekali Sven belum terangsang sempurna.

'Gila laki-laki ini! Aku sudah lemas begini tapi dia belum juga ada tanda-tanda akan klimaks. Bisa mati lemas aku kalau dihantam terus seperti ini. Aku butuh istirahat, tapi ini nikmat sekali, Ya tuhan! Aku tidak akan membiarkan Perry menguasai Sven. Sven juga harus jadi milikku." Batin Tanya.

Sven yang tak kunjung mendapatkan kepuasan mengerang frustasi. Dia tahu semakin lama melanjutkan hal ini hanya akan melukai Tanya. Sepeninggalan Perry, tidak ada satu gadis pun di Namec yang bisa memuaskannya apalagi gadis Bumi yang jelas-jelas sangat lemah. Gadis itu, Tanya, entah sudah berapa kali mendapatkan kepuasannya. Sven menghentikan gerakannya dan melepas kejantanannya dari kewanitaan Tanya. Tanya memprotes dan terdiam saat mendengar tarikan nafas seseorang.

WARRIOR (21++)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang