Part 18

20.1K 700 88
                                    

Jangan lupa untuk baca cerita yg lain ya.
- Fantasy (Untuk semua umur)
- Sweet Escape 18+
- Clueless (Mini Seri) 18+
- Crazy for You (Crazy The Series, Coming Soon)
- Office Affair 21++ (END)
- Crazy in Love 21++
- Overdose 21+

Jangan lupa ya untuk follow, vote & komen. Target next update naik jadi 100 vote & 50 follower baru ya. Ayo jangan cuma dibaca aja, support author dengan follow byfantasy & vote ceritaku.

***

Sementara itu di Bumi.

Gilbert menemukan gadis berambut panjang itu tidak sadarkan diri di pinggir pantai. Gadis itu anehnya mengenakan pakaian yang sangat aneh, seperti pakaian perang. Anjing Gilbert mengendus Perry yang sedang tidak sadarkan diri bak seorang putri yang butuh dibangunkan oleh sang pangeran. Perry seperti berasal dari dunia lain.

Gilbert membawa Perry ke Rumah Sakit Beamond. Saat Gilbert datang, semua pegawai Rumah Sakit menundukkan kepalanya, menyambutnya.

Perry yang sudah berganti pakaian khas Rumah Sakit tampak seperti manusia bumi biasa. Wajahnya masih pucat.

"Bagaimana keadaan gadis tanpa identitas itu?"

"Gadis itu kekurangan gizi dan dehidrasi, Pak. Sepertinya dia bekerja terlalu keras. Bagian dada dan perutnya lebam seperti bekas hantaman benda yang sangat besar. Tapi untungnya tidak ada luka serius di organ dalamnya. Dia hanya perlu beristirahat total selama beberapa hari kedepan."

Gilbert melihat gadis yang ditemukannya itu saat sedang lari pagi di pesisir pantai pribadinya. Ya, tempat gadis itu terdampar adalah pantai di salah satu kediamannya. Gilbert Beamond, pewaris tunggal Rumah Sakit Beamond. Gilbert bukanlah seorang dokter melainkan seorang pebisnis ulung.

Perlahan-lahan mata Perry terbuka. Manik matanya melihat sekelilingnya. "Dimana ini?! Siapa kau?"

"Aku Gilbert. Aku menemukanmu terdampar di pesisir pantai kediaman pribadiku. Sekarang kau ada di Rumah Sakit. Siapa namamu?"

"Aku? Aku Perry Langley. Kenapa kepalaku sakit?" tanya Perry.

Dokter memasuki kamar Perry dan melihat kondisi Perry. Perry baik-baik saja tidak memiliki masalah selain lebam, dehidrasi dan kekurangan gizi. Syok lah yang membuat ingatan Perry masih samar-samar.

"Sekarang hari apa?" tanya Perry polos.

"Minggu."

"Ya tuhan, berarti aku hilang selama 2 hari. Mom dan Dad pasti sangat khawatir. Tapi kenapa aku tidak bisa ingat apa-apa ya?!" celetuk Perry.

"Hilang? 2 hari? Lantas bagaimana caranya kau memasuki propertiku?" Gilbert bingung.

"Aku juga bingung. Seingatku terakhir kali aku sedang ada dilampu merah, sepulang kerja. Ada seorang nenek-nenek yang sedang menyebrang jalan... Oh ya tuhan!!"

Gilbert mengerutkan keningnya melihat perubahan suara dan expresi Perry. Perry memeriksa tubuhnya. Memang sedikit pegal-pegal tapi tidak ada luka ekstrim yang berdarah.

"Terakhir kali aku terlibat kecelakaan karena menolong nenek tua itu. Tubuhku ditabrak truk. Kalau pun tidak mati, seharusnya aku luka parah saat ini bukan?!"

"Kenapa aku baik-baik saja? Sekarang bulan apa?"

"Bulan Maret."

"Oh God!" Perry bergidik ngeri. Bulan April adalah bulan saat dia menolong nenek itu. Bagaimana mungkin sekarang bulan Maret?!

"Tahun?" tanya Perry lagi.

"2018." kata Gilbert.

Dugaan Perry benar. Perry hanya bisa lemas. Perry Langley mendapati dirinya telah hilang selama 2 tahun dan ingatannya selama 2 tahun hilang.

***

1 tahun kemudian.

PERRY POV

Gilbert mencium hangat bibirku. Tangannya memasuki blouseku dan meremas pelan payudaraku. Gilbert melakukannya dengan perlahan memastikan aku merasakan sentuhannya. Aku ingin Gilbert melakukannya lebih intens tapi aku tidak mungkin mengatakannya. Gila! Aku masih perawan dan aku sudah berfikir mesum. Aku tidak berpacaran dengan Gilbert namun mimpi erotis yang 1 tahun ini selalu aku mimpikan membuatku tidak tahan lagi. Aku hanya ingin melakukannya saja dan Gilbert sepertinya juga sangat menginginkanku. Jadi tidak ada salahnya. Ya, tidak ada salahnya. Toh semua teman-temanku sudah tidak perawan. Aku daja yang masih bertahan tetap polos diusiaku ini.

"I want you now, Gilbert!" ricauku. Aku melepas blouse dan celana pendekku. Merebahkan diri di kasur King Size milik Gilbert.

Gilbert memakai pengaman dan memasuki tubuhku yang sudah siap menerimanya. Aku pikir rasanya akan sangat sakit tetapi Gilbert memasukiku dengan sangat mudah. Gilbert memaju mundurkan kejantanannya membuatku makin basah.

"Ahh.. Harder. Yes! Yes! Ahh.." Ricauku ditengah-tengah kenikmatan yang Gilbert berikan padaku. Sekelebat wajah gilbert berganti. Menjadi laki-laki yang selalu ada dimimpiku. Lelaki yang wajahnya buram yang selalu berhasil membuatku bangun dalam keadaan basah ingin dipuaskan.

"I wanna come, Perry." Gilbert menambah kecepatannya membuatku tersadar bahwa aku sedang bercinta dengan Gilbert bukan dengan lelaki yang selalu aku dambakan itu. Gilber menegang pertanda dia mencapai klimaks. Tubuhku pun bergetar kala klimaks menghampiriku.

"Aku sudah tidak perawan?! Bagaimana mungkin?!" Batinku. Gilbert memelukku dari belakang. Rasanya berbeda dari mimpi-mimpiku. Dimimpiku percintaan itu sangat intens, sakit, sangat nikmat dan keras. Hanya dengan membayangkannya saja kewanitaanku sudah basah minta dipuaskan lagi. Sedangkan barusan, walau sama-sama klimaks, aku tidak merasa puas. Ya tuhan, kemana saja sih aku saat 2 tahun menghilang. Bagaimana mungkin aku berubah jadi orang mesum. Kemana perginya ingatanku saat aku menghilang selama 2 tahun?!

"Ini tidak benar. Aku tidak bisa kalau hubungan kita lebih dari teman. Maafkan aku Gilbert." kataku mencoba untuk meluruskan semuanya. Aku tahu hubunganku dan Gilbert setelah ini akan merenggang. Tapi semua ini rasanya salah.

"It's ok. Aku tahu kau belum siap." Gilbert megecup bibirku dan merapikan blousku lalu mengantarku pulang.

PERRY POV END

WARRIOR (21++)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang