Part 19

9.7K 503 24
                                    


Ternyata respon untuk update-an part baru banyak yang antusias. Terharu aku tu 😭😘

Happy nggak?? Happy dong setelah sekian lama baru update 😁
Senyumnya mana dulu nih???

Oke settingnya udah bukan di Namec lagi ya, tapi full di Bumi. Kali ini si Pangeran mesum eh udah bukan Pangeran lagi. Si Sven udah jadi raja meskipun belum dilantik. Kali ini kalian akan melihat seperti apa perjuangan Sven memikat Perry kembali ke pelukannya.

Tidak bosan-bosan aku mengingatkan untuk vote, komen & follow lapak byfantasy ❤💋

Happy reading sayangku 👋

***

Sven melihat Perry. Tidak butuh waktu lama untuk menemukan Perry di Bumi. Teknologi Bumi yang masih tradisional membuat Sven cukup kesulitan beradaptasi.

Rasa rindu Sven membuatnya lupa bahwa Perry saat ini tidak mengingat masa-masa dirinya di Namec. Sven menghampiri Perry yang sedang berdiri di pinggir Mall. Tanpa basa-basi Sven memeluk tubuh mungil Perry.

Perry dan Tanya sedari awal menyadari betapa tampan lelaki yang berdiri diseberang jalan. Tubuh atletis dan wajah setampan dewa yang dimiliki Sven membuat semua mata menoleh kearahnya. Saat Sven menghampiri Perry, jantung Perry berdebar tidak karuan. Perutnya seperti diaduk-aduk dan hal itu mengagetkan Perry. Perry tidak pernah merasakan hal itu pada lelaki manapun, termasuk Gilbert. Sven memeluk Perry secara tiba-tiba. Perry kaget bukan main.

PLAKKKK!

Perry menampar Sven yang dengan lancang memeluknya ditempat umum. Ganteng sih tapi sikapnya tidak tahu malu.

"Kurang ajar! Main peluk aja. Siapa kamu?"

"Ini aku, Perry. Sven. Kekasihmu."

Perry mengerutkan keningnya. Laki-laki super tampan didepannya ini memang benar-benar gila.

"Tunggu dari mana dia tahu namaku?" kata Perry.

"Dari mana kau tahu namaku? Aku tidak mengenalmu." tanya Perry lagi.

"Aku mengenalmu luar dalam. Sudah kukatakan bukan aku adalah kekasihmu." ucap Sven dengan penuh percaya diri.

***

Sejak saat itu Sven mengekori Perry setiap hari. Perry yang pada awalnya sebal lama-lama luluh juga. Well, siapa juga yang tidak suka dikejar-kejar lelaki yang seindah Sven. Perry bukan wanita munafik, walau mementingkan sifat, dia juga menyukai lelaki yang tampan, bersih dan gagah seperti Sven. Bedanya adalah Sven terlalu tampan hingga dia tidak bisa berkata apa-apa. Perry tidak bisa membandingkan ketampanan Sven dengan lelaki di Bumi. Tidak bisa.

Perry perlahan percaya pada Sven karena Perry seolah-olah menemukan pecahan ingatannya yang telah hilang Saat dirinya menghilang selama 2 tahun.

"Jadi kau adalah Putra Mahkota dan aku adalah Warrior-mu. Tapi aku tidak bisa beladiri apalagi sihir apalah itu." Perry seakan masih tidak yakin dengan semuanya walau sudah berulang kali mendengar cerita itu dari Sven.

Bahkan saat Sven mendemonstrasikan kekuatannya Perry hanya bisa syok dan membeo. Perry melihat Sven seolah melihat Dewa Thor menjadi nyata. Kedua memiliki kemampuan yang sama bedanya Thor adalah mitologi dan Sven nyata di mata Perry.

"Dan bagaimana mungkin aku menjadi kekasihmu?! Perbedaan Kastanya sangat jauh." Perry bergidik membayangkannya. Sven meraih Perry. Sven merasakan perubahan suasana hati Perry yang beberapa hari terakhir mulai mempercayainya.

"Kau milikku, Perry. Dan tidak akan ada yang bisa mengubah itu semua. Perry hanya milik Sven. Bukan lelaki seperti Gilbert." Sven menggertakkan rahangnya saat mengingat lelaki kecil bernama Gilbert.

"Laki-laki di Bumi bukan tandinganmu Perry apalagi si kecil Gilbert. Aku tidak suka kau dekat-dekat dengannya." ucap Sven.

"Well, semua laki-laki di Bumi jika bersanding denganmu akan terlihat kecil Sven. Tinggi Gilbert 173 cm dan dia jelas tidak kecil, kau yang terlalu besar. Gilbert adalah temanku, dia yang menolongku saat aku kehilangan 2 tahun ingatanku. Kuharap kau bisa lebih ramah padanya." kata Perry sembari memohon pada Sven.

Ya, Perry dan Gilbert memutuskan menjadi teman baik sejak malam itu. Perry takut kehilangan seorang teman baik jika perasaan dilibatkan pada hubungan keduanya. Gilbert yang awalnya keberatan, pada akhirnya menerima permintaan Perry. Beruntung perasaannya belum terlalu dalam. Hati Perry memang sepertinya untuk seseorang yang tidak diingatnya. Bahkan saat Sven muncul, Gilbert adalah orang pertama yang tidak menyukai Sven.

"Seorang play boy seperti Sven tidak pantas untukmu Perry. Cepat atau lambat dia akan menyakitimu. Berhati-hatilah." Gilbert sering mengingatkan Perry. Perry hanya tersenyum simpul mendengar ucapan Gilbert.

"Aku akan berhati-hati, Gilbert. Kalau dia macam-macam, akan aku usir dia dari rumahku." Perry terkekeh dengan ucapannya sendiri. Walau Sven tidak bekerja, anehnya dia mempunyai banyak sekali uang. Sven setiap hari hanya menghamburkan uangnya saja. Dulu Sven suka sekali membelikan barang-barang yang menurut Perry mahal dan tidak penting. Perry selalu marah dan menolak barang-barang mahal pemberian Sven. Hingga akhirnya Sven mengalah dengan tidak membelikan barang-barang itu.

Sejak Sven menemui Perry di Bumi, Sven tinggal di kediaman Perry. Setiap hari Sven menggoda Perry. Sedikit demi sedikit membuat Perry mendamba Sven. Membuat Perry kembali mempercayainya dan menyukainya cukup membuat Sven kesulitan. Karena Perry yang sekarang sedikit berbeda dengan Perry yang dulu. Perry lebih konsisten dan berprinsip. Sedangkan saat di Namec, Perry jarang mengungkapkan apa yang diinginkannya. Sven merasa Perry yang dulu selalu menahan dirinya. Berbeda dengan Perry yang sekarang.

Setiap hari Sven harus menahan hasratnya sendiri saat melihat Perry. Sven ingin segera memiliki Perry lagi. Membuat Perry meneriakkan namanya di bawah Sven, atau mungkin di atas Sven. Sven terkekeh dengan bayangan itu.

"Sven please.... Stop! Aku harus bekerja." pinta Perry saat lagi-lagi Sven mencumbunya pagi ini.

Sven menyentuh inti Perry, membuat Perry menggelinjang tak karuan dan mendapatkan pelepasannya. Sven melumat bibir Perry membuat Perry yang lemas semakin tak berdaya. Sven menjilat jemarinya yang basah karena cairan kenikmatan Perry.

"Manis. Seperti dirimu."

Perry memukul dada Sven. "Kau akan membuatku terlambat hari ini. Aku akan ganti sebentar. Kau akan mengantarkan dan menjemputku. Oh ya tuhan, Kakiku sangat lemas. Dasar kau sialan, Sven!"

Sven hanya tertawa bahagia mendengar makian Perry. Sven sangat menyukai makian Perry di pagi hari.

***

Jangan lupa untuk baca cerita yg lain ya.
- Fantasy (Untuk semua umur)
- Sweet Escape 18+
- Clueless (Mini Seri) 18+
- Crazy for You (Crazy The Series, Coming Soon)
- Crazy Revenge 21+
- Office Affair 21++ (END)
- Crazy in Love 21++
- Overdose 21+

WARRIOR (21++)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang