Part 11

15.4K 697 41
                                    

Akhirnya setelah penantian panjang target terpenuhi jua.

Masih banyak silent reader yang author harapkan segera insaf & memberi sedikit kontribusinya untuk follow, vote & komen. Nggak lebih dari 1 menit lo gaes. Gratis pula.

Yuk, dukung author biar makin semangat bikin ceritanya ditengah-tengah kesibukan didunia nyala 😁😆

Oke, langsung aja deh. Selamat membaca 💋❤

***

Sven membuka matanya dan menyadari dirinya telah ada di dunia nyata. Sven bangkit menghampiri Perry yang masih terpejam.

"Selamat, kau dan Warriormu berhasil melalui Labirin." Kata Edward.

"Kenapa Perry belum bangun?" Tanya Sven tidak menghiraukan apakah dirinya berhasil atau tidak.

"Dia hanya perlu istirahat."

"Perry itu Warrior ku, dia sangat kuat tidak mungkin hanya dengan memasuki Labirin membuatnya lemah." Ucap Sven. Walau Perry seorang wanita, Sven tahu besar kekuatan Perry. Warrior lain tidak ada apa-apanya.

"Sven, sekuat-kuatnya Perry, dia berasal dari dimensi lain. Kau harus mengerti perbedaannya. Apa lagi tadi dia terkena kekuatan halilintarmu saat di Labirin. Pada beberapa orang, apa yang terjadi saat berada di Labirin akan berimbas juga di dunia nyata." Edward menyadari apa yang barusan terjadi di dalam Labirin. Bahwa Warrior sang Calon Raja adalah seorang wanita. Tentu saja Perry tidak akan langsung bangun, tubuhnya perlu menyembuhkan diri.

"Kau tahu?!" Sven mengepalkan kedua tangannya. Menahan kemarahannya.

"Aku yang menciptakan labirin simulasi ini. Aku mengetahui semuanya Sven. Warrior-mu bisa melemahkanmu." Edward berfikir bahwa eksistensi Perry bisa menjadi sumber kekalahan Sven di masa depan. Karena Edward tahu hanya beberapa kata dari Perry Sven bisa memperoleh kesadarannya dan itu bukan Sven yang dikenalnya. Sven adalah Pangeran yang sangat percaya diri, angkuh, tidak bisa ditakhlukkan siapa pun. Melihat Sven lemah adalah hal yang sangat dibenci Edward. Apalagi lemah karena seorang wanita.

"Kau harus fokus pada latihanmu, Sven. Kau belum siap menerima kekuatanmu sendiri. Bisa kau bayangkan betapa cepat Darkness menguasaimu kan?!" Ujar Edward.

"Aku memang ingin Warrior-mu cepat menyadarkanmu dari Darkness, tapi tidak dengan cara seperti itu. Kau tahu kan, Sven?!" lanjut Edward.

Sven mengepalkan tangannya hingga buku-buku jarinya memutih. Hal yang ingin Sven lakukan sekarang adalah memeluk Perry dan mengurung gadis yang membuat pikirannya tidak karuan ini.

"Persetan!" Sven menggendong Perry yang sedang tertidur dan membawanya ke dalam kamar Sven.

Didalam kamar Sven berpikir keras, semakin lama Sven semakin bergantung pada Perry. Sven menyadari semuanya bahwa Perry bisa menjadi sumber kekuatannya sekaligus kelemahannya. Sven membenci dirinya sendiri saat dia ingat apa yang dilakukannya saat dirasuki oleh Darkness. Sven menyakiti Perry. Sakit hati Sven saat membayangkan rasa sakit yang harus Perry rasakan. Kenyataan memukul Sven. Sven menyadari ketergantungannya pada Perry telah berubah menjadi suatu perasaan yang lebih intens. Sven takut menyebut kata itu.

"Luthessa-ku." Batin Sven.

***

16 jam yang panjang, akhirnya Perry sadar dari tidurnya. Dan selama itu pula Sven tidak meninggalkan Perry. Sven menggenggam tangan Perry dan menyalurkan sedikit inner energinya pada Perry agar Perry segera siuman.

"Sven apa yang kau lakukan disini?" Perry terjaga sepenuhnya.

"Kau ada dikamarku, silly." Sven terkekeh. Perry kemudian melihat sekeliling dan menyadari kesalahannya.

"Ya tuhan, maaf. Apa yang kulakukan disini?"

"Kau tidak sadarkan diri. Well seperti biasa kau selalu tertidur lelap saat kehabisan tenaga." Hal yang Sven pelajari dari kebiasaan Perry.

"Maafkan aku. Aku pasti sangat merepotkan." Perry meremas rambutnya frustasi. Dalam keadaan serba genting seperti ini Perry malah merepotkan Sven.

Sven tiba-tiba memeluk erat Perry. Perry seketika kaget dan tidak bisa berkata-kata.

"I hate you." Ucap Sven. Perry tersenyun simpul.

"Me too." Balas Perry.

"Aku akan membuat hubungan kita menjadi mungkin, Perry. Aku berjanji." Batin Sven.

***

Apakah hubungan Sven sama Perry bisa dimungkinkan?!

Berat sih sepertinya. Secara si Sven Calon Raja dan si Perry ibarat pengawalnya gitu. Kastanya beda lo.

Masih bingung mau dibikin happy ending atau sad ending atau malah gantung. Kita baca aja nanti ya.

Jangan lupa untuk baca cerita yg lain ya.
- Fantasy (Untuk semua umur)
- Sweet Escape 18+
- Clueless (Mini Seri)
-Crazy for You (Crazy The Series, Coming Soon)
- Crazy in Love 21++

Target 50 vote ya. Kalau vote sedikit mohon maaf berarti Warrior bakal Slow Update. Apalah arti memencet tombol vote dan komen penyemangat 💋❤

See you soon 👋😘

WARRIOR (21++)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang