Jangan lupa vote & komen.
Selamat membaca ❤Sven membuktikan ucapannya dengan membuat Perry klimaks sebanyak 3 kali. Sven terus menggenjot Perry sembari mengucapkan kata-kata mesum untuk merangsang Perry. Perlawanan Perry dan makian Perry selalu membuat hasrat Sven menguat.
"Bajingan! Cepat selesaikan, brengsek! Ahh! Shit! Ahhh..." Ditengah makiannya Sven memasukkan seluruh kejantanannya yang sudah tegak sempurna ke dalam kewanitaan Perry. Perry terkesiap saat menyadari bahwa Sven sedari tadi menahan diri. Setiap gerakan Sven menimbulkan rasa nikmat sekaligus sakit yang tak terkira bagi Perry. Kejantanan Sven memenuhi rahimnya hingga ada tonjolan di perut bagian bawahnya yang dia yakini adalah kejantanan Sven. Perry bersumpah tidak ada satu laki-laki pun di bumi yang memiliki ukuran seperti Sven. Sven adalah sosok laki-laki yang sangat diidamkan wanita maupun pria. Saat pertama kali melihat Sven, Perry sudah sangat terpesona tapi membayangkan kelakuan mesumnya membuat Perry mengerutkan kening.
Perry hanya bisa menggelinjang nikmat karena ulah Sven. Perry menggigit punggung Sven dan menjambak rambut Sven. Sven tidak tinggal diam, Sven meremas dan mengulum payudara Perry hingga memerah. Sven menggigit puting Perry hingga Perry berteriak dan menancapkan kukunya di lengan Sven.
Kegemasan Sven terhadap Perry tidak berhenti sampai disitu. Sambil terus memompa Perry, Sven menaikkan satu kaki Perry ke punggungnya membuat kejantanannya makin dalam menerobos rahim Perry. Perry hanya bisa menjerit nikmat dan frustasi dengan kenikmatan yang dia rasakan. Perry takut kalau kejantanan Sven akan menghancurkan rahimnya. Sakit dan nikmat yang dirasakan Perry membuat air matanya mengalir.
Sven mencubit klitori Perry, menyiksa Perry dengan kenikmatan yang tak terkira. Perry berteriak nyalang dengan pelepasan ke empat kalinya. Sven memacu semakin cepat karena menyadari klimaks sudah sangat dekat. Sven melumat bibir Perry saat dia mendapatkan pelepasan yang kuat dan panjang. Perry merasakan rasa hangat yang tak kunjung reda memenuhi rahimnya. Tangan mungil Perry menyentuh tunjolan di perutnya yang kian lama kian mengecil seiring pelepasan panjangnya.
Tubuh Perry masih bergetar saat merasakan kejantanan Sven yang terus menerus mengeluarkan benihnya di rahim Perry. Benihe Sven bercampur dengan darahnya mengalir turun dan membasahi tanah sekitar. Sven baru menyadari bahwa dia bercinta dengan Perry dengan bertumpu pada pohon yang Sven yakini melukai punggung Perry. Sven melepaskan penyatuannya.
Saat kaki Perry hendak menyentuh tanah untuk berdiri, Perry merasa kakinya seperti marsmallow bakar yang sangat lemas. Sven terkekeh sambil menahan tubuh Perry yang lemas. Benih Sven mengalir diantara kaki Perry. Sven puas, sangat puas. Belum pernah dia mendapatkan pelepasan sekuat ini sebelumnya. Sven mengecup dahi Perry. Perry mengedipkan matanya 2 kali. Tanda bahwa jiwanya terguncang.
Sven tidak menyadari tindakan manisnya. Perry tahu bahwa setiap selesai bersetubuh dengan wanita penghibur, Sven akan langsung meninggalkan wanitanya lemas dan kembali ke kediamannya. Sven tidak pernah satu kali pun peduli dengan nasib wanita yang menemaninya. Namun kali ini Sven membantu Perry memakai bajunya. Dan itu membuat Perry merasa aneh.
***
"Mau sampai kapan kau mendiamkanku?!"
"Kau memperkosaku brengsek!" maki Perry.
"Aku tahu, maafkan aku. Tidak! Argh, aku tidak akan meminta maaf. Aku sangat menginginkanmu. Bahkan sekarang aku seperti ini gara-garamu!" Sven membawa tangan Perry ke kejantanannya yang sedari tadi meminta pelepasan. Sven tidak pernah bersetubuh dengan orang yang sama 2 kali. Namun entah mengapa setelah peristiwa itu, setiap melihat Perry hasrat Sven selalu tersulut.
"Kau gila! Psiko!" Perry mundur melihat sorot mata Sven yang sudah dikuasai nafsu. Perry masih ingat sakit yang ditimbulkan perbuatan Sven padanya. Perry merasakan nyeri yang luar biasa di kewanitaannya dan Perry tidak akan bisa bergerak kalau saja Sven tidak menyembuhkannya. Tapi dasar pangeran mesum, proses penyembuhannya dengan menjilat kewanitaan Perry yang Perry yakin itu hanya akal-akalan Sven saja. Walau pada akhirnya Perry langsung sembuh.
Tangan Sven meraba perut Perry dan perlahan-lahan memasukkan tangannya pada kain yang membebat payudara indah Perry. Sven mengerutkan dahinya.
"Jangan coba-coba merobek kain pelindungku lagi!" Ancam Perry. Sven hanya tersenyum sambil menaikkan kedua alisnya.
"Kau menantangku?!"
"Apa?!" Sven melumat bibir Perry menahan jeritan Perry karena lagi-lagi Sven merobek kain pelindung Perry. Sven dan Perry berhati-hati agar Ratu tidak mengetahui perbuatan diam-diam mereka.
Dan keduanya berakhir saling membungkam satu sama lain.
***
Jangan lupa untuk baca ceritaku yg lain ya.
- Fantasy (Untuk semua umur)
- Sweet Escape 18+
- Clueless (Coming Soon entah kapan)
- Warrior 21+Oke, target next part adalah 20 vote. See you soon 👋😘
KAMU SEDANG MEMBACA
WARRIOR (21++)
FantasyWarrior di beberapa jaman dikatakan sebagai pejuang yang rela mengorbankan nyawanya untuk kepentingan negaranya. Tapi di dimensi ini, Warrior berarti tangan kanan Pangeran yang harus siap mati demi keselamatan sang Pangeran. Warrior dipilih langsung...